TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kepolisian Daerah Sumatera Utara mengimbau masyarakat tidak merayakan pergantian tahun dengan pesta kembang api.
Selain itu, warga juga diimbau tidak bermain petasan, yang dianggap lebih berbahaya.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan mengatakan, hal ini untuk menghormati dan bentuk empati kepada warga yang sudah sebulan lebih kena bencana.
Sebab, sudah lebih dari sebulan warga di Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Langkat, dan Sibolga masih kesusahan akibat bencana.
"Kami mengharapkan masyarakat dalam merayakan malam tahun baru, kita tidak melakukan pesta kembang api, ya. Untuk kita turut berdukacita, untuk merasakan sama rasa dengan saudara-saudara kita yang mengalami bencana,"kata Kombes Ferry Walintukan, Rabu (31/12/2025).
Ferry mengemukakan, selain kembang api, warga diharapkan tidak pesta minuman keras.
Masyarakat diminta merayakan pergantian tahun dengan hal-hal positif bersama keluarga.
"Kita mengharapkan tidak melakukan pesta minuman keras maupun hal-hal yang bisa mengakibatkan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat."
Polda Sumatera Utara juga melakukan pengamanan jelang dan saat perayaan pergantian tahun baru.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan mengatakan, ada 5.737 personel gabungan dikerahkan.
Namun, untuk personel Polisi sendiri yang diturunkan sebanyak 4.250 dikerahkan.
"kita dari Kepolisian Daerah Sumatera Utara, dalam rangka mempersiapkan pengamanan untuk perayaan tahun baru menurunkan kurang lebih 5.737 personel gabungan dan 4.250 di antaranya adalah personel Polri,"kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan, Rabu (31/12/2025).
Untuk posko, Polda Sumut mendirikan 166 pos keamanan dan sebagainya di berbagai lokasi.
Ferry menyebut, pihaknya juga melakukan pengamanan di tempat hiburan, serta lalu lintas mengantisipasi kemacetan.
Apabila terjadi kemacetan baik di kota Medan, maupun Kabupaten Kota, akan dilakukan rekayasa lalu lintas agar segera terurai.
"Kami fokuskan di pergantian tahun. Kami juga melakukan pengamanan di tempat hiburan, diprediksikan arus lalu lintasnya terjadi kemacetan."
(Cr25/Tribun-medan.com)