Tak Ada Kembang Api, Pemkab Kediri Pilih Doa Bersama dan Istighosah Sambut Tahun Baru 2026
December 31, 2025 10:50 PM

TRIBUNMATARAMAN.COM, KEDIRI - Pemerintah Kabupaten Kediri memilih mengawali malam pergantian Tahun Baru 2026 dengan doa bersama dan istighosah di Masjid Agung An Nuur Pare, Rabu (31/12/2025) petang.

Kegiatan ini digelar sebagai bentuk refleksi akhir tahun sekaligus empati terhadap warga di Sumatera dan Aceh yang tengah terdampak bencana alam, sehingga Pemkab Kediri memutuskan tidak menggelar perayaan kembang api.

Sejak sore hari, ratusan jamaah yang terdiri dari guru, siswa madrasah, serta masyarakat di wilayah Pare dan sekitarnya mulai memadati Masjid Agung An Nuur.

Para jamaah tampak mengenakan busana serba putih.

Suasana di dalam masjid juga nampak khidmat dan penuh kekhusyukan menjelang pergantian tahun.

Doa bersama dan istighosah ini menjadi rangkaian utama kegiatan malam tahun baru yang dikemas sederhana namun sarat makna.

Selain mendoakan keselamatan dan keberkahan untuk Kabupaten Kediri, jamaah juga memanjatkan doa khusus bagi masyarakat di wilayah Sumatera dan Aceh agar diberi ketabahan serta kekuatan dalam menghadapi dampak bencana.

Rangkaian acara diawali dengan istighosah yang dipimpin oleh Pengasuh Pondok Pesantren Fathul Ulum Kwagean, K.H. Abdul Hannan Ma’shum.

Istighosah berlangsung khusyuk hingga waktu Magrib, diikuti dengan lantunan doa dan dzikir bersama.

Selain itu, kegiatan juga diisi dengan santunan kepada anak yatim sebagai wujud kepedulian sosial, serta penyerahan Surat Keputusan Ta’mir Masjid Agung An Nuur Pare untuk masa bakti 2025-2030.

Momentum ini sekaligus sebagai bentuk kepedulian Pemkab Kediri terhadap peran masjid sebagai pusat ibadah dan kegiatan sosial masyarakat.

Tausiyah disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Al Ishlahiyyah, K.H. M. Najib Zamzami.

Dalam pesannya, ia mengajak jamaah menjadikan pergantian tahun sebagai momen muhasabah diri, memperbaiki niat, dan memperkuat kepedulian sosial di tengah kehidupan bermasyarakat.

Baca juga: Penjual Sosis Dipadati Pembeli Jelang Malam Tahun Baru di Kediri

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Kediri, M. Solikin, menyampaikan bahwa keputusan tidak menggelar pesta kembang api merupakan bentuk solidaritas dan empati Pemkab Kediri terhadap saudara-saudara yang sedang tertimpa musibah.

"Pergantian tahun ini kami maknai dengan doa bersama. Selain sebagai refleksi, ini juga bentuk empati kita kepada saudara-saudara di Sumatera dan Aceh yang sedang mengalami bencana. Semoga doa-doa yang kita panjatkan membawa kekuatan dan harapan bagi mereka," kata Solikin.

Ia juga menekankan pentingnya peran masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga pusat pembinaan umat dan penguatan nilai-nilai persatuan.

Menurutnya, Masjid Agung An Nuur diharapkan terus menjadi motor kegiatan keagamaan dan sosial di Kabupaten Kediri.

"Masjid harus benar-benar hidup, menjadi pusat ibadah, pendidikan, serta kegiatan sosial. Kami berharap pengurus yang baru dapat mengelola amanah ini dengan penuh keikhlasan, semangat kebersamaan dan kepedulian terhadap masyarakat," imbuhnya.

Dengan digelarnya doa bersama dan istighosah ini, Pemkab Kediri berharap Tahun Baru 2026 dapat diawali dengan semangat kebersamaan, kepedulian sosial, serta tekad untuk membangun daerah yang lebih baik dan berkeadaban.

Sementara itu, salah satu warga Kediri, Anang Cahyono, mengaku bersyukur dengan adanya doa bersama di malam pergantian tahun.

Menurutnya, kegiatan tersebut mampu mempererat silaturahmi antarwarga sekaligus menumbuhkan rasa empati.

"Daripada hura-hura, lebih baik kita berdoa bersama. Selain mendekatkan diri kepada Allah, kita juga ikut mendoakan saudara-saudara kita yang sedang terkena bencana agar diberi ketabahan," ujarnya.

(Isya Anshori/TribunMataraman.com)

Editor : Sri Wahyunik

© Copyright @2026 LIDEA. All Rights Reserved.