Laporan Tim Investigasi Tentang Manipulasi Nilai Mahasiswa Diduga Bocor, Dekan Fisip Angkat Bicara
Rivaldi Ade Musliadi September 20, 2024 07:31 PM

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak Dr Herlan bersama tim Investigasi Fisip menggelar konfrensi pers terkait dugaan bocornya informasi laporan hasil investigasi dugaan manipulasi nilai Siakad seorang mahasiswa S2.

Beberapa waktu lalu publik Kalbar sempat digegerkan dengan adanya dugaan manipulasi nilai seorang mahasiswa S2 di Fisip Untan, menindaklanjuti hal itu tim khusus yang dipilih langsung oleh Senat dibentuk untuk melakukan investigasi, dan belakangan laporan hasil investigasi tersebut bocor ke publik.

Dalam narasi yang beredar tersebut digambarkan bahwa sejumlah dosen terlibat pada dugaan manipulasi nilai.

Bertempat di Kampus Fisip Untan, Dekan Fisip Untan Dr.Herlan menegaskan bahwa pihak kampus juga tim investigasi tidak pernah memberikan hasil investigasi tersebut ke pihak lain selain ke Rektor Universitas Tanjungpura.

Oleh sebab itu, pihaknya akan melakukan penyelidikan secara internal untuk mencari siapa yang membocorkan data tersebut ke publik.

Ia katakan bahwa hasil Tim investigasi tersebut masih merupakan data mentah dan sebelumnya telah disepakati oleh tim Investigasi bahwa data tersebut hanya akan diberikan kepada Rektor.

"Data ini hasil investigasi ini bersifat rahasia, dan Tim sudah bersepakat, hanya diketahui oleh tim Investigator dan lalu disampaikan ke pak rektor, bahkan saya sendiri sebagai dekan, tidak diberikan hak untuk mengetahui isi hasil investigasi tersebut," ujarnya, jumat 20 September 2024.

Bocornya data mentah tersebut ke publik ia katakan dapat membuat banyak masyarakat memiliki persepsi berbeda - beda hingga dapat menggiring opini publik untuk menghakimi dan memutuskan bersalah sejumlah pihak, lantaran pada informasi yang tersebar tersebut sebelumnya tertuang jelas nama - nama serta foto sejumlah dosen di Fisip Untan, baik dari tim Investigasi dan yang bukan.

"Kami sangat menyayangkan adanya pemberitaan yang mencantumkan nama lengkap, gelar, serta data pribadi yang seharusnya tidak perlu dikonsumsi publik, karena hal ini tidak hanya melanggar privasi, namun juga berpotensi menciptakan persepsi yang tidak seimbang," katanya.

Ia mengatakan hasil laporan tim investigasi ke Rektor juga telah disanpaikan ke Inspektorat Jenderal, dan nantinya keputusan resmi mengenai permasalahan salah benar ini akan berada langsung di tangan Inspektorat Jenderal. (*)

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW DI SINI

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.