BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Penyuluhan antikorupsi terus menggema di Kabupaten Tanahlaut, Kalsel. Sasarannya pun juga kian meluas, termasuk di kalangan guru.
Data dihimpun pada Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanahlaut, Jumat (8/11/2024), pada Kamis (7/11/2024), jaksa setempat melakukan penyuluhan antikorupsi bagi kalangan guru sekolah dasar.
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Tanahlaut di ballroom restoran, kawasan Jalan KH Mansyur Kota Pelaihari yang dimulai sejak pukul 09.00 Wita.
Pada kegiatan Sosialisasi Pendidikan Antikorupsi Jenjang Sekolah Dasar tersebut, pihak penyelenggara menghadirkan narasumber dari Kejari Tala yaitu Astrida Yuliarma SH (jaksa fungsional).
Peserta sosialisasi adalah seluruh kepala sekolah pada sekolah dasar yang berada di wilayah Kabupaten Tanahlaut yang berjumlah sebanyak 248 orang. Acara dibuka langsung Kepala Disdikbud Tanahlaut, Abdillah MPd.
Dalam sambutannya, Abdillah menegaskan, korupsi dapat menghancurkan suatu bangsa. Karena itu harus dihindari dan dijauhi untuk kehidupan yang lebih baik.
Abdillah lantas mengilustrasikan hancurnya VOC pada masa kolonial sebagai akibat dari korupsi. Ia juga mencontohkan kebangkrutan beberapa institusi sebagai dampak praktik korupsi.
Pejabat eselon II ini juga menaruh harapan agar seluruh satuan pendidikan di Kabupaten Tanahlaut mengambil peran menanamkan nilai-nilai karakter yang dapat menumbuhkan perilaku anti korupsi.
Pemateri, Astrida Bidari Yuliarma SH mengupas, materi terkait sebab dan akibat korupsi. Ia menegaskan Kejari Tala tidak akan memberikan toleransi terhadap korupsi yang rawan terjadi terutama di bidang pendidikan.
Selain korupsi, Astrida memperingatkan terkait gratifikasi yang sering terjadi pada tenaga pendidik di sekolah dasar.
Sementara, Kepala Kejaksaan Negeri Tanah Laut Munandar SH MH melalui Kepala Seksi Intelijen Radityo Wisnu Aji SH MH menerangkan kegiatan sosialisasi anti-korupsi jenjang sekolah dasar tersebut sangat bagus.
"Semoga dapat diselenggarakan lagi untuk jenjang SMP dan SMA agar seluruh tenaga pendidik di wilayah kabupaten Tanahlaut dapat mengerti akibat dari korupsi," katanya. (Banjarmasinpost.co.id/roy)