TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru dari bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Terbaru, pengungsi erupsi Gunung Lewotobi bertambah.
Ada sekitar 10.777 warga yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Sebanyak 10 ribu lebih orang sudah berhasil dievakuasi Tim SAR Gabungan ke titik-titik pengungsian.
Tidak menutup kemungkinan jumlah pengungsi akan terus bertambah.
Hal tersebut diungkapkan DIrektur Dukungan Sumber Daya Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Riyanto.
Ia menuturkan, bertambahnya penungsi tersebut lantaran masih ada pengungsi mandiri yang belum dievakuasi pemerintah.
"Kemungkinan akan bertambah karena ada beberapa yang masih mengungsi mandiri, kemungkinan mandiri ini kan kemampuannya hanya beberapa saat tidak permanen dan akan dievakuasi ke titik-titik pengungsian," ujarnya, dikutip dari TribunFlores.com.
Ia juga menambahkan, dari catatan BNPB, ada 9 orang meninggal dalam bencana ini.
Selain itu, 31 orang luka berat, empat orang dirawat, satu orang kritis, dan 32 warga luka ringan dalam bencana ini.
Masyarakat diimbau tetap mematuhi arahan pihak berwenang.
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki juga berdampak hingga Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.
Otoritas Bandara Internasional Komodo akhirnya menutup sementara aktivitas penerbangan dari dan menuju Labuan Bajo, Sabtu (9/11/2024)
Landasan pacu bandara pun positif terpapar abu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi.
"Bandara Komodo sedang terdampak akibat erupsi gunung Lewotobi. Abu vulkanik sudah masuk pada jalur ruang udara penerbangan, dan juga bandara berdasarkan paper test dinyatakan positif," ujar Kepala Bandara Komodo, Ceppy Triono.
Mengutip TribunFlores.com, Bandara Komodo ditutup pada pukul 12.00-19.00 Wita.
Secara berkala, pihak bandara pun akan melakukan tes di area bandara untuk memastikan seluruh penerbangan aman dari abu vulkanik.
"Notam Close dimulai pada pukul 12.00 Wita sampai dengan 15.00 wita, dan sekarang sedang dilakukan perpanjangan Notam Close hingga 19.00 Wita karena di temu kenali dalam paper test yang dilakukan secara berkala masih positif (abu vulkanik)," terang Ceppy.
Sementara itu, Kepala Stasiun Meteorologi Komodo, Maria Seran mengimbau kepada masyarakat di Manggarai Barat untuk memakai masker saat beraktivitas di luar ruangan.
"Kami menghimbau kepada masyarakat di Manggarai Barat untuk dapat memakai masker saat berada di luar ruangan guna melindungi diri dari paparan abu vulkanik dan menjaga kesehatan pernapasan," pungkasnya.
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunFlores.com, Arnol Welianto/Berto Kalu)