Tanggapi Perbedaan Kebab Tradisional, Baba Rafi Hadirkan Format Wrap ala Nusantara
SURABAYA -
Kebab asli Turki mirip sate. Pernyataan ini sedang dilontarkan salah satu chef dan membuat masyarakat bertanya-tanya tentang penamaan yang benar.
Disebutkan lagi selama ini brand-brand besar telah melakukan kesalahan atas penyebutan nama makanan yang kurang tepat tersebut. Pelopor Kebab Turki di Indonesia,
Kebab Turki Baba Rafi menanggapi pernyataan ini.
Kebab Turki Baba Rafi memperkenalkan kebab dalam bentuk baru yang telah disesuaikan dengan sentuhan inovasi dan kreativitas khas Indonesia. Hadir lebih dari sekadar kebab tradisional, Kebab Turki Baba Rafi menghadirkan kebab versi wrap, sebuah konsep yang telah diterima luas di Indonesia dan bahkan mulai diikuti di luar negeri.
CEO Kebab Turki Baba Rafi, Hendy Setiono mengatakan, menu-menu Baba Rafi tak hanya terinspirasi dari tradisi kuliner Timur Tengah. Tapi juga menyesuaikan dengan perilaku konsumsi masyarakat Indonesia.
“Penelitian internal kami menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia menyukai produk yang praktis dan mudah dikonsumsi. Dari sini, kami menciptakan kebab versi wrap, sebuah format penyajian yang memenuhi kebutuhan tersebut,” katanya, Rabu (13/11/2024).
Dia menambahkan, sejak awal, Baba Rafi memang tidak hanya mengadopsi kebab dalam bentuk aslinya, seperti pada tusukan sate. Pihaknya memahami bahwa Indonesia sudah memiliki tradisi kuliner sate yang kuat dan diakui dunia. “Justru kami memilih format wrap sebagai bentuk kreatifitas baru yang tidak hanya lebih mudah dinikmati tetapi juga menambah kepraktisan,” ujarnya.
Pilihan ini menjadi salah satu kunci kesuksesan Baba Rafi dalam mempertahankan posisinya di industri kuliner Indonesia. Bahkan kini semakin menginspirasi negara lain untuk mengadopsi kebab dalam bentuk wrap.
“Berkat kreativitas anak bangsa, kebab kini memiliki wajah baru yang diterima luas di dalam negeri dan berpotensi mendunia,” tandasnya.