Jumlah Kematian Melebihi COVID-19, Presiden Prabowo Subianto Minta Kasus TBC di Indonesia Bisa Turun 50 Persen
Ratnaningtyas Winahyu November 15, 2024 11:34 AM

GridHEALTH.id – Tuberkulosis (TBC)merupakan salah satu penyakit yang menjadi perhatian pemerintah.

Pasalnya, berdasarkan Global TBC Report 2023, estimasi beban kasus TBC baru di Indonesia mengalami peningkatan dari semula 969.000 kasus menjadi 1.060.000 kasus atau 385 per 100.000 penduduk (10 persen) dengan angka kematian sebesar 134.000 atau 49 per 100.000 penduduk.

Dengan meningkatnya jumlah kasus tersebut, Presiden RIPrabowo Subiantopun memerintahkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menurunkan angka tersebut.

Mengutip dari Tribunnews, Prabowo meminta kasus TBC di Indonesia bisa menurun sebanyak 50 persen selama 5 tahun ke depan.

“Presiden telah memberikan kepercayaan kepada saya untuk mempercepat respons kita dalam menurunkan TB​C sebanyak 50 persen dalam waktu lima tahun,” tutur Menteri Kesehatan (Menkes RI)Budi Gunadi Sadikindalam kegiatan konsultasi nasional tentang vaksin TBC di Bali baru-baru ini.

Menkes Budi menyebut bahwa lebih dari satu juta orang meninggal akibat TBC di seluruh dunia setiap tahunnya.

Untuk menangani kondisi tersebut, Kementerian Kesehatan sudah mencari vaksin TBC yang kini dikembangkan sejumlah produsen terkemuka dunia.

“Jumlah kematian yang diakibatkan TBC dalam sepuluh tahun terakhir terakhir jauh melebihi jumlah kematian akibat Covid-19. Dengan hadirnya vaksin-vaksin TBC baru, ini adalah kesempatan penting bagi kita untuk memperkuat upaya kita dan menyelamatkan lebih banyak nyawa,” ujar Menkes Budi Gunadi.

Vaksin TBC baru sangat dibutuhkan untuk mengatasi beban TBC di Indonesia dan di dunia.

Untuk itu, Indonesia berpartisipasi dalam uji klinis fase 3 untuk kandidat terdepan vaksin TBC yang sedang dikembangkan, yaitu M72/AS01E.

Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat KesehatanRizka Andalusiamenambahkan, Indonesia bangga dapat berpartisipasi aktif dalam fase 3 uji klinis kandidat vaksin M72/AS01E, yang dapat menjadi terobosan penting dalam upaya global penanggulangan TBC.

“Dengan berkontribusi pada pengembangan vaksin yang menjanjikan ini, kita tidak hanya mengambil langkah penting untuk melindungi masyarakat kita sendiri tetapi juga membantu mendorong solusi yang dapat menyelamatkan jutaan nyawa di seluruh dunia.” ujar Rizka.

“Keterlibatan kita dalam uji klinis ini mencerminkan komitmen Indonesia dalam mempercepat kemajuan penurunan beban TBC dan mendukung inovasi yang dapat membawa kita lebih dekat menuju pemberantasan penyakit ini,” sambungnya.

Bukan tanpa alasan vaksin TBC penting untuk dilakukan.

Sebagai informasi, laporan TBC global 2024 mengkonfirmasi angka kejadian dan penularan tertinggi terdapat pada populasi orang dewasa dan remaja.

Pemodelan menunjukkan bahwa vaksin TB untuk remaja dan orang dewasa dengan efektivitas 50 persen dalam mencegah penyakit diperkirakan akan mencegah antara 37 juta dan 76 juta kasus serta menyelamatkan 4,6 juta hingga 8,5 juta nyawa hingga tahun 2050 di seluruh dunia.

Pada bayi, vaksin yang lebih baik dengan efikasi 80 persen dapat mencegah 5,8 juta hingga 18,8 juta kasus serta menyelamatkan 0,8 hingga 2,6 juta nyawa dalam jangka waktu yang sama.

Temuan-temuan ini menunjukkan bahwa vaksin TBC yang aman dan efektif dapat secara signifikan menurunkan jumlah kasus dan kematian TBC, di mana vaksin untuk remaja dan orang dewasa lebih berdampak dibandingkan vaksin untuk bayi.

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.