Nakita.id - Apa saja penyebab depresi pada ibu rumah tangga? Moms harus tahu cara mengatasinya.
Depresi adalah gangguan mental yang bisa dialami siapa saja, termasuk ibu rumah tangga yang seringkali menghadapi tekanan mental dan fisik yang besar.
Peran sebagai ibu rumah tangga memang penuh tantangan karena tanggung jawab yang melekat, baik dalam mengurus anak, mengatur keuangan rumah tangga, hingga menjaga keharmonisan keluarga.
Tak jarang, beban ini menjadi faktor yang dapat memicu depresi. Penting bagi kita untuk memahami penyebab depresi pada ibu rumah tangga dan mencari cara efektif untuk mengatasinya.
Biaya kebutuhan sehari-hari yang meningkat, biaya pendidikan anak, dan kebutuhan tak terduga sering kali memaksa ibu rumah tangga untuk berpikir keras.
Jika tidak ada pemasukan tambahan atau jika penghasilan keluarga tidak mencukupi, beban keuangan ini bisa menjadi pemicu depresi.
Mereka seringkali dihadapkan pada tugas-tugas yang monoton dan rutin tanpa adanya penghargaan atas usaha mereka.
Kurangnya komunikasi dan perhatian dari pasangan juga membuat ibu rumah tangga merasa kesepian, bahkan saat berada di dalam rumah yang sama.
Hal ini bisa memicu perasaan kehilangan identitas diri karena merasa bahwa hidup mereka hanya untuk keluarga.
Seiring berjalannya waktu, mereka mungkin merindukan masa-masa ketika bisa aktif berkarier atau mengejar hobi, tetapi merasa terjebak dengan tugas-tugas rumah tangga.
Tuntutan untuk selalu menjaga kebersihan rumah, mengurus anak dengan baik, dan membuat suami bahagia bisa menjadi beban yang berat.
Ditambah dengan perbandingan yang terjadi di media sosial, ibu rumah tangga seringkali merasa bahwa mereka harus selalu tampil sempurna, yang justru membuat mereka rentan terhadap depresi.
Aktivitas yang berulang-ulang ini bisa menyebabkan kelelahan fisik, dan jika tidak diimbangi dengan waktu istirahat yang cukup, mereka bisa mengalami kelelahan emosional yang menjadi salah satu penyebab depresi.
Dukungan sosial ini dapat memberikan kekuatan emosional saat sedang merasa tertekan.
Melibatkan pasangan dalam komunikasi yang lebih terbuka juga dapat membantu ibu rumah tangga merasa dihargai dan didengar.
Ibu rumah tangga perlu mengambil waktu untuk beristirahat, menjalani hobi, atau melakukan kegiatan yang membuat mereka merasa bahagia dan rileks.
Dengan memiliki “me time” secara rutin, ibu rumah tangga dapat mengisi kembali energi positif dan mengurangi stres.
Ibu rumah tangga bisa mencoba olahraga ringan seperti berjalan kaki, yoga, atau aerobik yang bisa dilakukan di rumah. Olahraga teratur juga bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental.
Teknik pernapasan dalam, meditasi, atau latihan mindfulness dapat membantu menenangkan pikiran dan mengurangi ketegangan.
Dengan teknik ini, ibu rumah tangga bisa lebih mudah mengelola perasaan cemas atau frustasi yang muncul dari rutinitas sehari-hari.
Jika memungkinkan, melibatkan anggota keluarga lain dalam menyelesaikan tugas rumah tangga dapat mengurangi tekanan.
Dengan membagi tugas, ibu rumah tangga memiliki lebih banyak waktu untuk beristirahat dan menghindari kelelahan berlebihan.
Ibu rumah tangga disarankan untuk menetapkan batasan dalam penggunaan media sosial agar tidak terjebak dalam perbandingan yang tidak sehat.
Fokus pada kehidupan pribadi dan pencapaian kecil sehari-hari bisa lebih bermanfaat untuk kesejahteraan mental.
Mereka bisa memberikan terapi atau pendekatan yang tepat, seperti terapi kognitif perilaku atau, jika diperlukan, obat antidepresan.
Dengan bantuan profesional, ibu rumah tangga dapat memahami akar masalahnya dan mendapatkan solusi yang efektif untuk mengatasi depresi.