Pria di Palembang Dituduh Curi HP oleh Oknum Dokter, Ngaku Dicaci dan Dihina di Depan Umum
Nanda Lusiana Saputri December 26, 2024 06:31 PM

TRIBUNNEWS.COM - Hermanto (50), seorang pria yang dituduh mencuri handphone (HP) oleh oknum dokter di Palembang, Sumatra Selatan mengaku mengalami penghinaan dan cacian dalam insiden tersebut.

Kasus ini menjadi viral setelah Hermanto mengungkapkan pengalamannya di media sosial.

Peristiwa ini terjadi pada Selasa (24/12/2024) sekira pukul 11.00 WIB.

Hermanto sedang dalam perjalanan untuk membeli durian pesanan adiknya yang akan diantar ke Rumah Makan Pindang Musi Rawas di Jalan Angkatan 45.

Saat di jalan, ia menemukan sebuah HP tergeletak dan memutuskan untuk membawanya sambil menunggu pemiliknya menghubungi.

"Saya mau beli durian ke pasar titipan adik, terus diminta diantar ke Pindang Musi Rawas," ujar Hermanto.

Sesampainya di rumah makan, ia meminta karyawan untuk mengangkat telepon dari pemilik HP tersebut.

Namun, saat pemiliknya tiba, Hermanto malah dicaci maki dan dituduh sebagai pencuri.

"Saya bilang kalau yang punya handphone menelpon, angkat dan bilang saya menemukan HP-nya. Namun, belum selesai kami bicara, dia datang. Saya dicaci-maki, dan dihina. Dia menuduh saya maling," jelas Hermanto.

Merasa malu dan tertekan dengan tuduhan tersebut, Hermanto mengusir oknum dokter yang datang berempat ke rumah makan.

"Karena posisi rumah makan waktu itu ramai, saya usir dia," tambahnya.

Hermanto kini menunggu iktikad baik dari oknum dokter tersebut untuk meminta maaf.

"Kami tunggu 1x24 jam, tapi sudah lewat. Paling tidak hari ini harus ada permintaan maaf dari yang bersangkutan," tegasnya.

Tanggapan DPRD Palembang

Kasus ini menarik perhatian anggota DPRD Kota Palembang, Mgs H Syaiful Padli, yang turun tangan untuk mengawal proses penyelesaian.

Bahkan Kadinkes bakal langsung berkoordinasi meminta keterangan Kepala Puskesmas 23 Ilir Palembang.

"Jadi benar ada japri (DM) kami, dan sekarang kami menunggu hasil dari Kadis dari penjelasan Kepala Puskesmas terkait hal tersebut," terangnya.

Syaiful berharap permasalahan ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak mengganggu pelayanan Puskesmas di masa mendatang.

"Intinya kita tidak ingin hal ini mengganggu pelayanan Puskesmas," tegasnya.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.