Pengakuan Abang Habisi Adiknya yang Balita, Awalnya Main Tidur-tiduran Lalu Korban Diseret
Azis Husein Hasibuan December 28, 2024 05:30 AM

TRIBUN-MEDAN.com - Pengakuan abang habisi adik kandung yang balita. Awalnya main tidur-tiduran lalu diseret.

Sadisnya cara kakak habisi nyawa adik kandung yang masih balita .

Tragedi ini terjadi di Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar).

Saat diinterogasi Polisi, pria berinisial KK (21) itu menguraikan bagaimana ia membunuh adik kandung

Kapolres Ketapang AKBP Setiadi pun menceritakan kronologi pembunuhan sadis yang terjadi di perumahan karyawan sawit di Kecamatan Kendawangan itu.

Awalnya, orang tua korban sekaligus pelaku pamit untuk berdagang buah durian.

Orang tua korban pun menitipkan anak bungsunya yang masih berusia 3 tahun kepada anak kedua dan ketiganya.

Untuk diketahui, orang tua korban memiliki empat orang anak, korban adalah anak bungsu dan pelaku adalah anak pertama.

"Bermula dari orang tua korban ini pergi untuk berjualan dan meninggalkan anaknya bersama kakak-kakaknya, jadi anaknya ada empat orang. Saat pergi bapaknya melihat anaknya (korban) sedang bersama kakak-kakaknya nomor 2 dan 3," kata AKBP Setiadi, dilansir dari tayangan youtube inews tv, Jumat (27/12/2024).

Motif KK (21) tega bunuh adik kandung di Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar)
Motif KK (21) tega bunuh adik kandung di Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar) (Facebook @info kota binjai)

Setelah orang tuanya pergi, anak pertama yakni KK langsung melancarkan aksinya.

Saat melihat adik keduanya lengah, KK sontak membawa adik bungsunya ke kamar mandi.

Di sana KK dengan sadis membunuh adik kandungnya dengan cara memenggalnya.

Selanjutnya, KK pun memandikan jasad sang adik lalu membuangnya.

"Kakaknya yang nomor 1 ini diduga melihat adeknya tuh dua orang sedang duduk di kamar. Tiba-tiba dia (pelaku) membawa yang kecil ini (adiknya) ke kamar mandi dan dieksekusi di situ dan sempat dimandikan kemudian dibuang," imbuh AKBP Setiadi.

Terkait dengan aksi sadis KK itu, adik keduanya ternyata tidak mengetahuinya.

KK rupanya mencari kesempatan saat adik keduanya tertidur lalu mengeksekusi adik bungsunya.

Usai membunuh sang adik, KK sontak membungkus jasadnya dengan karung lalu membuangnya.

"Korban dengan kakaknya inisial MF tidur-tiduran di kamar, kakaknya ketiduran. Nah yang terduga pelaku tiba-tiba datang membuka pintu kamar, ada adiknya itu langsung diambil dibawa ke kamar mandi, dieksekusi, dimasukkan karung dan dibuang. Jadi kakaknya tidak tahu," pungkas AKBP Setiadi.

Kepada orang tuanya, KK mengaku telah membuang adiknya namun tidak memberitahukan lokasinya di mana.

Alhasil keluarga pun mencari keberadaan anak bungsunya itu ke beberapa wilayah.

Ternyata KK membuang adiknya ke tempat pembuangan sampah tidak jauh dari rumahnya.

Jasad korban baru ditemukan pada Kamis (26/12/2024) pukul 01.30 Wib.

Pengakuan pelaku

Atas aksi kejamnya itu, KK pun langsung ditangkap pihak kepolisian.

Berhasil diamankan penyidik, KK mengurai pengakuan mengejutkan soal motif.

Kepada penyidik, KK melayangkan alibi tak masuk akal soal alasannya tega menghabisi nyawa adik kandung.

KK menyebut adik bungsunya itu adalah jin yang harus dimusnahkan.

"Kalau motif sedang kami dalami. Pengakuan tersangka dia mengatakan dia semacam membunuh jin, karena melihat adiknya yang kecil ini sebagai sesuatu yang harus dihilangkan," imbuh AKBP Setiadi.

Alibi pelaku di luar nalar, orang tua KK pun membongkar fakta sebenarnya.

Bahwa memang sejak usia 10 tahun anak sulungnya itu divonis mengidap gangguan jiwa.

"Dari informasi orang tua, terduga pelaku sejak umur 10 tahun ada indikasi kejiwaan, dan keluarga sudah mengupayakan pengobatan meskipun alternatif namun belum ada hasil signifikan," ujar AKBP Setiadi.

Aksi kejam KK menyiksa adiknya bukan baru kali ini saja terjadi.

Diceritakan orang tua pelaku sekaligus korban, KK juga pernah nyaris membunuh adiknya dua bulan lalu.

Kala itu KK nekat memasukkan adiknya ke dalam karung lalu membuangnya.

"Jadi informasi dari orang tuanya sekitar bulan lalu, awal Oktober pernah juga ada upaya itu (pelaku bunuh adiknya). Sempat (adiknya) dimasukkan ke karung tapi alhamdulillah saat itu masih ketahuan orang tuanya dan beberapa tetangga sehingga bisa diselamatkan," kata AKBP Setiadi.

(*/ Tribun-medan.com)

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.