Kaleidoskop 2024: Deretan Bencana Banjir yang Menghebohkan Indonesia Sepanjang Tahun 2024
Muh Rosikhuddin December 31, 2024 05:33 PM

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Sepanjang tahun 2024, Indonesia telah menghadapi berbagai macam bencana alam yang menimpa sejumlah wilayah.

Tak sedikit dari bencana itu yang menyebabkan dampak bagi puluhan ribu penduduk.

Diantara bencana alam yang menimpa Indonesia, banjir adalah satu yang paling signifikan terjadi di sepanjang tahun 2024.

Dari 1.200 bencana alam yang melahap bumi pertiwi, menurut BNPB 700 diantaranya diisi oleh peristiwa banjir.

Berikut ini 3 bencana banjir yang cukup menghebohkan Indonesia di tahun 2024.

1. Banjir di Kabupaten Demak Jawa Tengah

Sejumlah wilayah di Jawa Tengah diterpa banjir yang menyebabkan terganggunya aktivitas sosial masyarakat. 

Di antara wilayah Jawa Tengah yang terkena banjir, Kabupaten Demak adalah yang terparah.

Banjir akibat hujan ekstrem yang melanda Kabupaten Demak itu, tepatnya terjadi pada Senin (18/3/2024) lalu.

Sebanyak 97 ribu warga terkena dampak peristiwa, dan kurang lebih 25 ribu orang diketahui mengungsi saat kejadian tersebut.

Banjir yang menyelimuti hampir seluruh wilayah di Kabupaten Demak ini kemudian dipertanyakan.

Pertanyaan itu tak lain mengacu kepada pembuktian ketidaksiapan infrastruktur pengendali banjir dalam menghadapi cuaca ekstrem, meski telah diprediksi sejak lama.

Menurut Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, hujan ekstrem penyebab banjir itu dipicu akibat adanya fenomena squall line.

Squall line atau "jalan tol hujan" di wilayah utara Jawa, dianggap Erma sebagai penyebab hujan ekstrem 10 hari di Demak.

“Kebanyakan banjir itu kan dari tanggul jebol satu-satu, pasti ada sesuatu yang ekstrem, deras, tidak bisa nampung. Akhirnya tanggul itu enggak kuat, satu per satu, beruntun,” ucap Erma kepada BBC News Indonesia.

Meski pendapatnya tak disetujui BMKG, lebih lanjut BMKG menyatakan pentingnya pencegahan potensi cuaca ekstrem seiring meningginya suhu global.

2. Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Sumatera Barat

Sumatera Barat (Sumbar) sempat dilanda duka pada Mei 2024 lalu. 

Bencana banjir bandang yang membawa material vulkanik, menerjang sejumlah wilayah di Sumbar sejak Sabtu (11/5/2024) malam.

Banjir lahar dingin ini memberikan dampak yang signifikan pada wilayah di sekitar lereng Gunung Marapi.

Di antaranya ada Kota Agam, Kabupaten Tanah Datar, Padang Panjang, dan Padang Pariaman.

Lebih dari 60 korban dikatakan meninggal akibat peristiwa ini.

Selain itu, puluhan warga juga dikatakan menghilang saat bencana banjir terjadi.

Tak hanya melahap korban jiwa, bencana ini juga melumpuhkan sejumlah infrastruktur seperti jalanan dan rumah.

Menurut BMKG, penyebab utama terjadinya bencana alam tersebut diakibatkan adanya temuan 25 titik hulu sungai, di Gunung Marapi.

Endapan air yang tersimpan akibat abu vulkanik dan banyaknya longsor, menjadi pemicu dari bencana banjir lahar dingin di Sumatera Barat.

Sebagai upaya penanganan bencana ini, Pemerintah bekerja sama dengan BNPB, Basarnas, PMI, TNI/Polri, relawan, serta organisasi kemasyarakatan untuk melakukan penanganan darurat.

3. Banjir Bandang di Ternate

Kota Ternate, Maluku Utara, dilanda banjir bandang pada Minggu (25/8/2024) lalu.

Banjir hebat itu terjadi pada pukul 3.30 WIT, saat masyarakat seharusnya tertidur lelap.

Hujan deras yang mengguyur Ternate selama beberapa hari dikatakan sebagai pemicu utama terjadinya bencana ini.

Luapan air menerjang permukiman warga, khususnya di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate.

Dampak signifikan ditimbulkan dari peristiwa ini. Lebih dari 16 orang dikabarkan meninggal dunia, sementara beberapa lainnya tertimbun material bangunan.

Ratusan warga diketahui mengungsi ke beberapa tempat di wilayah tersebut, seperti SMK 4 Kota Ternate.

Banjir bandang ini diketahui juga merusak sejumlah rumah warga, fasilitas umum, jalanan, dan juga jembatan.

Selain itu lumpur dengan ketinggian 4 meter dilaporkan menutupi beberapa area yang membuat sulit proses evakuasi berlangsung.

Dalam hal ini Pemerintah Kota Ternate menetapkan status tanggap darurat bencana selama dua pekan.

Sejumlah pihak seperti BPBD, TNI/Polri, Basarnas, dan organisasi lainnya bahu-membahu untuk melakukan proses evakuasi.

(Tribun-Video.com)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.