Korsel Gelar Inspeksi, Sidak Semua Pesawat Boeing 737-800 Buntut Kecelakaan Mematikan Jeju Air
Ayu Miftakhul Husna January 01, 2025 07:31 AM

TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Korea Selatan (Korsel) mengumukan rencana untuk menginspeksi semua pesawat jenis Boeing 737-800 yang dioperasikan di negeri tersebut.

Rencana itu diusulkan untuk mengantisipasi adanya kecelakaan serupa setelah pesawat Jeju Air  mengalami insiden Bird Strike  hingga merenggut 179 nyawa.

Seorang pejabat Kementerian Transportasi Korsel menyatakan pemerintah bakal melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mengetahui apakah seluruh maskapai penerbangan telah mengikuti aturan dengan benar.

Mengutip dari NPR, inspeksi tersebut rencananya akan mencakup pemeriksaan terhadap tingkat pemanfaatan pesawat.

Kemudian ada pemeriksaan penerbangan, hingga penelusuran terhadap catatan pemeliharaan pesawat.

Sejauh ini jenis Boeing 737-800 yang dioperasikan secara luas oleh maskapai bertarif rendah (LCC) di Korea Selatan seperti Jeju Air yakni sebanyak 39 pesawat.

Sementara itu maskapai LCC lain yang mengoperasikan Boeing 737-800 ada T'way Air dengan 27 pesawat, Jin Air dengan 19 pesawat.

Sementara Eastar Jet dengan 10 pesawat, dan Air Incheon dengan dua pesawat.

 Seoul Larang Pesta Kembang Api 

Tragedi jatuhnya pesawat Jeju Air menjadi insiden penerbangan paling mematikan dalam sejarah Korea Selatan. 

Tragedi ini terjadi ketika pesawat mendarat terbalik dan tergelincir hingga keluar dari ujung landasan pacu pada Minggu, 29 Desember 2024.

Pesawat tersebut kemudian meledak menjadi bola api setelah menghantam dinding pembatas di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan.

Adapun para investigator tengah meneliti kemungkinan adanya serangan burung dan kondisi cuaca sebagai faktor-faktor yang mungkin menyebabkan kecelakaan.

Untuk menghormati masa berkabung nasional atas tragedi jatuhnya pesawat Jeju Air pemerintah kota Seoul melarang pertunjukan kembang api pada malam pergantian tahun baru.

Adapun penangguhan pesta itu berlangsung selama enam bulan.

Termasuk bagi para perusahaan yang akan menggelar pertunjukan kembang api di Sungai Han.

"Kami memutuskan untuk memberlakukan tindakan tegas terhadap Hyundai Cruise yang tetap menggelar pertunjukan kembang api di kapal pesiar di Sungai Han," demikian pengumuman itu dirilis pemerintah Seoul.

Keluarga Korban Jeju Air Berkemah di Bandara

Sementara itu ratusan keluarga korban Jeju Air tampak berkemah di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan.

Ratusan orang ini berkemah di bandara untuk menunggu kabar terkait keluarganya yang menjadi korban kecelakaan Jeju Air.

Para keluarga korban pun tampak menangis, sementara sebagian lainnya hanya bisa terdiam dalam keheningan menunggu kabar dari petugas bandara.

Bahkan ada pula keluarga korban yang meminta agar jenazah diberikan apa adanya.

"Dapatkah anda berjanji bahwa mereka akan dikembalikan?" tanya seorang pria paruh baya yang tampak emosional.

 Di tengah teriakan marah para keluarga korban di Bandara Internasional Muan, kepala polisi jenderal Na Won-o menjelaskan penundaan itu disebabkan petugas membutuhkan waktu lebih lama untuk mengidentifikasi secara hati-hati ke-179 korban, yang jasadnya dalam kondisi rusak parah.

(Tribunnews.com / Namira Yunia)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.