Aksi Kamisan Semarang, Doa Bersama 40 Hari Kematian Gamma dan Desakan Keadilan
raka f pujangga January 02, 2025 09:30 PM

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Aksi Kamisan Semarang melakukan doa bersama lintas agama atas peringatan 40 hari kematian Gamma atau GRO (17) pelajar yang meninggal dunia ditembak Aipda Robig (38) anggota Satuan Reserse Narkoba (Sat resnarkoba) Polrestabes Semarang, di depan Mapolda Jawa Tengah, Kota Semarang, Kamis (2/1/2025).

Sebelum melakukan doa bersama, peserta aksi melakukan sejumlah orasi dan membentangkan sejumlah spanduk di antaranya Kombes Irwan Aipda Robig, Resolusi 2025 : Tuntaskan Kasus Gamma, The Power of Robig : Gaji Bintara Sewa 7 Pengacara dan lainnya.

Perwakilan keluarga Gamma juga turut menghadiri aksi yang diwakili oleh kerabat Gamma, Nursalam (45). 

Dia mengatakan, sudah puas soal hukuman yang diterima Robig dalam sidang etik berupa pemecatan atau Pemberhentian dengan Tidak Hormat (PTDH).

Namun, keluarga belum puas atas kasus pidana yang menjerat  Robig. Sebab soal kasus pidananya masih berjalan.

"Pidananya nanti seperti apa jalannya, putusannya, nanti baru kami bisa beritahu tentang puas dan tidaknya. Kami harap jeratan pasal 338 (pembunuhan) bisa maksimal,"  terangnya selepas memberikan orasi di Aksi Kamisan.

Dia juga menyayangkan rekontruksi kasus yang dilakukan polisi untuk kasus penembakan pada Senin (30/12/2024) lalu.

Peserta Aksi Kamisan Semarang menyalakan lilin memperingati 40 hari Gamma 2
Peserta Aksi Kamisan Semarang menyalakan lilin dan melakukan doa bersama lintas agama untuk memperingati 40 hari kematian Gamma atau GRO (17) pelajar yang meninggal dunia ditembak Aipda Robig Zaenudin (38) Satresnarkoba Polrestabes Semarang, di depan Mapolda Jawa Tengah, Kamis (2/1/2025).

Menurutnya, rekontruksi itu berat sebelah atau tidak adil bagi korban Gamma maupun saksi lainnya.

Saksi melakukan rekontruksi begitu lengkap dari proses awal bertemu hingga penembakan.

Sebaliknya, tersangka Aipda Robig tidak mendapatkan hal serupa.

"Rekontruksi tidak fair karena tidak ada rekonstruksi untuk saudara Robig dari awal ketika dia menembak dia ke mana, terus dari mana, dan korban itu ketika di rumah sakit dia di antara siapa, urutan jelasnya tidak ada," terangnya.

Lepas dari itu, dia mengungkapkan rekontruksi dapat menunjukkan bahwa Gamma tidak memegang senjata apapun dari awal kejadian hingga penembakan.

"Sedangkan statemen dari Polisi terutama Kapolrestabes Semarang ada statemen yang mengatakan bahwa dia turun sambil mengayun-ayunkan senjata. Nah itu kan tidak ada di rekonstruksi maupun di CCTV, " ujarnya.

Koordinator Aksi Kamisan Semarang, Natael Bremana mengatakan, aksi kelima kalinya di depan Mapolda Jateng ini bagian dari peringatan harian mengenang Gama.

Acaranya mulai dari orasi , doa lintas agama perwakilan dari Hindu, Budha, Kristen Katolik, dan Islam.

"Kami mendoakan Gamma supaya bisa tenang di sana," paparnya.

Selain itu, aksi kali ini ingin menunjukkan keprihatinan kepada bobroknya institusi Polri.

Pihaknya juga semakin prihatin atas pernyataan Polda Jawa Tengah yang menyatakan Kapolrestabes Semarang dimutasi bukan karena kasus Gamma melainkan hanya bentuk penyegaran organisasi.

"Kami cukup sedih mendengar dari Kabid Humas Polda Jateng (Kombes Artanto) menyampaikan dia dimutasi bukan karena kasusnya Gamma. maka tuntutan kami tetap sama, evaluasi Kabid Humas dan pecat eks-kapolrestabes Semarang," tuturnya.

Soal Robig, kata Natael ,  Robig masih cukup berani membohongi publik dengan mengatakan bahwa korban mengayunkan senjata tajam ke arahnya saat dalam proses rekontruksi.

Padahal fakta itu tidak terjadi baik dari keterangan saksi maupun bukti CCTV.

"Kami mengecam itu dan menuntut kepada pengadilan nantinya untuk berani membuka fakta sebenarnya," jelasnya..

Dalam kasus ini, dia mengingatkan Polda Jawa Tengah agar tidak main-main. Sebab, gerak-gerik mereka diawasin oleh publik. Natael menyebut, tokoh publik Panji Pragiwaksono juga meng share  gambar tiga polisi memegang senjata di X (Twitter) sebagai bentuk menuntut keadilan bagi kasus Gamma.

"Jangan bermain-main dengan kasus-kasus kemanusiaan yang disuarakan oleh teman-teman aksi kamisan atau masyarakat sipil Jawa Tengah," ungkapnya. (Iwn)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.