Satu Desa Ketahuan Ada PMK, Peternak Ponorogo Jual Murah Puluhan Ekor Sapi Untuk Hindari Kerugian
Deddy Humana January 02, 2025 09:30 PM


SURYA.CO.ID, PONOROGO - Merebaknya kembali penyakit mulut dan kuku (PMK) di Jatim, benar-benar menjadi pukulan psikologis bagi peternak di Ponorogo.

Begitu tingginya kecemasan pada PMK, sampai peternak di satu desa menjual murah puluhan ternak sapinya begitu diduga menunjukkan gejala tertular.

Aksi jual murah borongan itu terjadi di Desa Plalangan, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo setelah ada sapi terjangkit hingga mati. Hal tersebut dikonfirmasi Kepala Desa (Kades) Plalangan, Ipin Herdianto.

“Banyak sapi yang terpaksa dijual murah karena memang diketahui terjangkit hingga yang masih sehat. Takutnya jika dibiarkan malah mati dan rugi banyak,” ungkap Ipin Herdianto, Kamis (2/1/2025).

Kasus sapi diduga terkena PMK sampai mati itu sebelumnya juga ditemukan di Dusun Setutup, Desa Jimbe, Kecamatan Jenangan.

Ipin menjelaskan, dua pekan lalu ada laporan masyarakat ke kepala dusun (kasun) di Desa Plalangan, bahwa ada beberapa sapi yang diduga terjangkit PMK.

“Kurang lebih ada 30 sapi yang sakit diduga PMK. Begitu ketahuan, peternak langsung menjualnya," kata Ipin saat dikonfirmasi SURYA.

Gejala yang disebut peternak, awalnya sapi tidak mau makan meski sudah dipaksakan. “Kami mengantisipasi sendiri bersama pemerintah desa. Juga dari dinas dengan melakukan penyemprotan disinfektan di kandang,” urainya.

Ipin menjelaskan bahwa yang paling banyak terjangkit adalah sapi yang baru dibeli dari pasar. 

“Kalau sapi lama, warga yang memberikan obat dan kandang ditutup agar sembuh. Ciri-ciri sakitnya mirip PMK, yang tertular sapi jenis Brahman, Limousin dan Jawa juga ada,” tegasnya.

Salah satu peternak di Desa Plalangan, Dimas Hariyanto mengaku tiga ekor sapinya diduga terjangkit PMK karena menunjukkan gejala yaitu mulut dan kaki luka. 

“Kalau manusia seperti sariawan sekitar 10 hari. Pengobatan mandiri dengan cairan garam (NaCL). Akhirnya bisa berangsur pulih. Padahal sapi itu memang baru beli 8 bulan lalu,” pungkas Dimas.

Sebelumnya, sapi-sapi di Dusun Setutup, Desa Jimbe, Kecamatan Jenangan mendadak ambruk kemudian beberapa di antaranya mati.

Warga menyebutnya sapi-sapi itu terkena PMK karena menunjukkan gejala persis dengan kejadian pada tahun 2022.

SURYA mendatangi kandang yang diduga ada sapi terjangkit PMK milik Kayun, warga Dusun Setutup. Dari pengamatan, sapi tersebut terlihat tidak bisa berdiri, mulut dan hidung terlihat berlendir. Dan kaki sapi dibungkus kain berwarna merah. ****

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.