INGGRIS - Thomas Markle, ayah Meghan Markle secara tersirat menyebut bahwa putrinya lebih pantas dengan suami pertamanya, produser film Trevor Engelson ketimbang bersama Pangeran Harry. Hal ini merupakan sindiran pedas untuk sang pangeran.

Dilansir dari Express, Senin (6/1/2025), Thomas Markle mengungkapkan rasa simpatinya kepada Trevor Engelson, yang pernah menikah dengan Meghan Markle selama kurang dari tiga tahun sebelum bercerai, dan mantan artis itu menikah dengan Pangeran Harry .

"Saya sangat menyukai Trevor. Saya rasa dia juga tidak pernah mengerti mengapa Meghan meninggalkannya," kata Thomas.

Pernikahan Meghan dan Trevor berakhir sebelum ia bertemu dengan Harry pada Juli 2016 melalui seorang teman bersama.


Foto/Getty Images





Thomas, yang belum pernah bertemu dengan putra bungsu Raja Charles III dan mendiang Putri Diana itu hingga kini, juga mengatakan bahwa rumahnya dipenuhi foto-foto Meghan. Termasuk dari pernikahan pertamanya.

Di sisi lain, Thomas mengaku pasrah dengan kenyataan bahwa ia mungkin tidak akan pernah bertemu dengan cucu-cucunya, Pangeran Archie dan Putri Lilibet. Meski begitu, ia menegaskan bahwa rasa cintanya kepada Meghan tetap tidak berubah.

"Saya akan selalu mencintainya. Pintu saya selalu terbuka untuknya," jelasnya.

Namun, Thomas juga mengakui ketidaksetujuannya terhadap beberapa keputusan yang diambil perempuan 43 tahun itu, termasuk memutus hubungan dengannya. Meghan sebelumnya menyatakan bahwa ia merasa dikhianati oleh ayahnya, terutama setelah Thomas berbicara kepada media mengenai hubungan mereka.



Hubungan antara Meghan dan ayahnya memburuk menjelang pernikahannya dengan adik Pangeran William itu pada Mei 2018. Thomas tidak dapat menghadiri pernikahan tersebut karena mengalami dua serangan jantung, sehingga tugas mengantar Meghan ke altar dilakukan oleh Raja Charles III, yang saat itu masih menjadi Pangeran Wales.

Sejak saat itu, Thomas beberapa kali memohon kepada bintang Suits itu untuk mengizinkannya bertemu dengan cucu-cucunya. Dalam wawancara dengan Good Morning Britain tahun lalu, ia mengungkapkan rasa sedihnya karena tidak diberi kesempatan untuk mengenal cucunya.

"Ini adalah hal yang kejam untuk dilakukan kepada seorang kakek-nenek. Menolak hak untuk melihat cucu mereka," tandasnya.