Kisah Politisi Inggris Palsukan Kematian Usai Dituduh Jadi Mata-mata
GH News January 06, 2025 07:05 PM

Saat pakaian John Stonehouse ditemukan di Pantai Miami pada 20 November 1974, banyak orang mengira anggota parlemen Inggris itu mati tenggelam saat berenang. Namun dia ditemukan dalam keadaan hidup dan sehat di Australia pada malam Natal. Kami mengulas kisah yang lebih aneh dari fiksi tentang seorang pria yang meninggal dua kali.

Ketika John Stonehouse menyusun rencana untuk menghilang, ia adalah seorang pria diselimuti masalah.

Karier politiknya terhenti. Bisnisnya di ujung kehancuran finansial. Tak hanya itu, ia dituduh sebagai mata-mata komunis, bahkan berselingkuh dengan sekretarisnya.

Dalam menjalankan rencana yang terinspirasi dari novel Frederick Forsyth, The Day of the Jackal, Stonehouse mencuri identitas dua orang yang sudah meninggal.

Ia melakukan perjalanan bisnis ke Miami, AStempat ia menghilang pada November 1974, kemudian naik pesawat ke Australia.

Tipu daya itu hanya berlangsung sekitar sebulan.

Bangsawan Inggris Lord Lucan, buronan terkenal lainnya yang menghilang di sekitar waktu yang sama, secara tidak sengaja membuat Stonehouse tertangkap di Australia.

Bagaimana Stonehouse menjelaskan aksinya itu?

Anggota Parlemen Inggris itu menegaskan kepada BBC pada Januari 1975 bahwa ia sedang dalam "tur pencarian fakta, tidak hanya dalam hal geografi tetapi juga dalam hal jati diri seorang politikus".

Keluarga Stonehouse pada 1969.

Keluarga Stonehouse pada 1969 (Getty Images)

Bagi masyarakat Inggris pada akhir 1960-an, Stonehouse tampak seperti sosok yang sempurna. Dia memiliki segalanya.

Dia menjadi kepala Kantor Pos pada usia 43 tahun, dengan istri yang glamor dan tiga orang anak.

Kala itu, Stonehouse disebut-sebut sebagai calon kuat perdana menteri dari Partai Buruh.

Di kantor pos, Stonehouse adalah orang yang mengawasi pengenalan perangko kelas satu dan kelas dua, Namun dalam hal karier politik, calon perdana menteri adalah posisi terbaik yang pernah ada.

garis

BBC

BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

garis

BBC

Akan tetapi, kariernya mulai tergelincir ketika seorang pembelot dari Cekoslowakia komunis mengklaim bahwa negara tersebut telah merekrut anggota parlemen sebagai informan pada 1969.

Anggota parlemen yang dimaksud adalah Stonehouse, yang dengan serta merta menampik tudingan tersebut.

Tuduhan semacam itu marak selama Perang Dingin, namun reputasi politik Stonehouse terlanjut rusak.

Ketika Partai Buruh kalah dalam pemilihan umum pada 1970, tidak ada kursi untuk Stonehouse di sudut oposisi.

Kecewa, ia akhirnya memutuskan untuk mencurahkan lebih banyak waktu menjalankan bisnisnya di London layanan ekspor yang telah ia kembangkan melalui koneksi internasionalnya.

Stonehouse dan istrinya Barbara menghadapi pers di Melbourne pada 1975.

Stonehouse dan istrinya Barbara menghadapi pers di Melbourne pada 1975 (Getty Images)

Pada 1971, upaya Bangladesh untuk mendapatkan kemerdekaan dari Pakistan memicu semangat baru bagi Stonehouse.

Ia terlibat secara emosional dalam perjuangan warga Bangladesh, bahkan menjadi sosok yang begitu akrab dan simpatik di sana. Ketika perang berakhir, Stonehouse diangkat menjadi warga negara Bangladesh sebagai tanda penghormatan.

Itu baru permulaan. Ia lalu diminta untuk membantu mendirikan British Bangladesh Trust, sebuah bank yang akan menyediakan layanan bagi orang Bengali di Inggris.

Namun, cara bank tersebut dioperasikan kemudian menuai kritik dari sebuah surat kabar dan menarik perhatian penyidik dari Fraud Squad dan Departemen Perdagangan dan Industri di London.

Pemberitaan yang buruk dan penyelidikan resmi ini menyebabkan banyak dukungan bank menjauh, membuat Stonehouse sangat tertekan dan merasa bahwa ia juga kehilangan rasa hormat dari sesama anggota parlemen.

Baca juga:

Rangkaian masalah yang dihadapi membuatnya menyusun rencana untuk melarikan diri.

Pertama, ia memalsukan aplikasi paspor atas nama Joseph Arthur Markham, seorang pekerja pengecoran logam yang baru saja meninggal di daerah pemilihannya di Walsall, West Midlands, Inggris.

Ia mengubah identitas Markham ini menjadi konsultan ekspor dunia dengan rekening bank di London, Swiss, dan Melbourne.

Selain itu, dia kemudian membuat identitas lain atas nama Donald Clive Mildoon, yang juga baru saja meninggal di Walsall.

Untuk membantu mendanai kehidupan barunya ini, Stonehouse mentransfer sejumlah besar uang tunai dari bisnisnya ke serangkaian rekening bank.

'Kepribadian yang terbagi'

Pada 20 November 1974, Stonehouse menghilang saat, tampaknya, sedang berenang di laut di Miami, Florida.

Tidak ada jejak pria berusia 49 tahun itu selain tumpukan pakaian yang ditinggalkannya di pantai.

Apakah ia tersapu oleh lautan? Apakah ia dibunuh dan dimasukkan ke dalam balok beton yang ditemukan di dekat Pantai Miami? Apakah ia diculik? Tidak ada yang mengetahui dengan pasti saat itu.

Namun, istrinya Barbara meyakini bahwa telah terjadi kecelakaan tragis.

Ia mengatakan kepada BBC News: "Saya telah mendengar beberapa rumor yang luar biasa dan semuanya sangat tidak sesuai dengan kepribadian suami saya sehingga tidak layak untuk dijawab atau dipikirkan."

"Saya yakin dalam benak saya bahwa itu adalah kecelakaan tenggelam. Semua bukti yang kami miliki mengarah pada fakta bahwa ia tenggelam."

Stonehouse memeriksa desain perangko baru.

Stonehouse memeriksa desain perangko baru (Getty Images)

Di London, polisi punya kecurigaan mereka sendiri.

Sheila Buckley, sekretaris Stonehouse yang berusia 28 tahun dan pacar rahasianya, terus berkeras kepada teman-temannya bahwa Stonehouse sudah meninggal.

Tetapi Sheila tahu cerita sebenarnya.

Beberapa pakaian Sheila ternyata telah dikemas dalam koper dan dikirim ke Australia sebulan sebelumnya. Sheila juga menerima panggilan telepon lintas Atlantik dari Stonehouse.

Sheila juga telah mengirim Stonehouse surat berkode melalui salah satu dari dua bank Australia miliknya.

Kedua rekening bank dengan nama yang berbeda, Markham dan Mildoon, yang akhirnya membuat polisi Melbourne melacaknya.

Baca juga:

Saat itu, polisi sedang mencari bangsawan terkenal yang hilang, Lord Lucan, yang secara kebetulan menghilang pada 8 November setelah membunuh pengasuh anak-anaknya.

Awalnya, polisi mengira bahwa pria Inggris yang sopan yang terlihat menandatangani cek palsu itu mungkin adalah Lucan.

Saat kasus hilangnya Lucan terus membingungkan polisi selama 50 tahun, misteri Stonehouse hanya berlangsung selama lebih dari sebulan.

Pada Malam Natal, Stonehouse pun mengakui identitas aslinya.

Di markas besar polisi Melbourne, ia bertanya apakah bisa menelepon istrinya di Inggris.

Lord Lucan masih ada dalam daftar orang hilang.

Lord Lucan masih ada dalam daftar orang hilang (Getty Images)

Meskipun ia tidak menyadarinya saat itu, percakapan telepon saat ia membuat pengakuan mengejutkan itu direkam.

Ia berkata: "Halo sayang, mereka menemukan identitas palsu saya di sini. Kamu akan menyadari dari semua ini bahwa aku telah menipumu. Aku minta maaf tentang itu, tetapi dalam arti tertentu aku senang semuanya berakhir."

Selama beberapa hari Stonehouse ditahan di pusat penahanan sebelum bergabung di Australia bersama keluarganya, dan kemudian dengan pacarnya.

Sebulan setelah kemunculannya kembali, ia duduk untuk diwawancarai oleh koresponden BBC Australia, Bob Friend.

Ia menyebut tindakannya karena "kepribadian yang terbagi, yaitu kepribadian baru yang memberikan pelepasan bagi kepribadian lama, yang berada di bawah stres dan tekanan sangat besar".

Baca juga:

Ketika ditanya bahwa tindakannya telah membuat istri dan keluarganya mengalami penderitaan, ia berkata: "Saya mencoba dengan menghilang untuk membuat hidup mereka lebih mudah dengan menghilangkan sebagian ketegangan yang saya berikan kepada mereka dari kepribadian lama saya."

Stonehouse masih menjadi anggota parlemen. Dia menolak melepaskan gaji parlementernya saat berada 12.000 mil jauhnya dari daerah pemilihannya.

"Banyak anggota parlemen melakukan kunjungan ke luar negeri dan melakukan tur pencarian fakta.

"Saya telah melakukan tur pencarian fakta tidak hanya dalam hal geografi, tetapi juga dalam hal jati diri politikus."

"Tur itu bisa sangat menarik dan, astaga, saya pikir itu sepenuhnya membenarkan gaji seorang anggota parlemen jika saya bisa menuliskan cerita tentang pengalaman saya."

Ia menambahkan: "Saya pikir seorang anggota parlemen, seperti orang lain dalam pekerjaan apa pun, berhak atas sejumlah pertimbangan selama masa ketika ia menderita semacam penyakit."

Mati dua kali

Selama tujuh bulan, Stonehouse mencoba untuk tinggal di Australia, tetapi ia akhirnya dideportasi dan dikawal kembali ke rumahnya di Inggris oleh detektif Scotland Yard.

Pada Agustus 1976, setelah persidangan maraton selama 68 hari atas tuduhan yang berkaitan dengan bisnisnya yang gagal, ia dipenjara selama tujuh tahun atas tuduhan pencurian dan penipuan.

Ia meninggalkan penjara tiga tahun kemudian saat memulihkan diri dari operasi jantung, setelah mengalami tiga serangan jantung selama berada dalam penjara.

Istrinya menceraikannya pada 1978, dan tiga tahun kemudian ia menikahi Buckley, mantan sekretarisnya.

Ia meninggal untuk kedua kalinya pada 1988 dan kali ini benar-benar meninggal.

Pria berusia 62 tahun itu pingsan tiga minggu sebelumnya, tepat sebelum ia dijadwalkan tampil di acara televisi tentang orang hilang.

Setelah diadili selama 68 hari, John Stonehouse dijebloskan ke penjara pada bulan Agustus 1976, dan dibebaskan tiga tahun kemudian

Setelah diadili selama 68 hari, John Stonehouse dijebloskan ke penjara pada bulan Agustus 1976, dan dibebaskan tiga tahun kemudian (Getty Images)

Lalu, bagaimana dengan klaim spionase yang sangat merusak karier politiknya?

Dalam wawancara dengan BBC, Stonehouse menyebut tudingan yang menyebutnya mata-mata untuk Cekoslowakia sebagai "tidak masuk akal".

Hingga hari ini, putrinya Julia menolak klaim apa pun bahwa Stonehouse memberikan informasi kepada kekuatan asing, dan pada 2021 ia menulis sebuah buku untuk membelanya.

Sejarawan dari Universitas Cambridge, Christopher Andrew adalah salah satu dari sedikit orang yang pernah melihat arsip MI5 tentang Stonehouse.

Dalam sejarah resminya pada 2009 tentang dinas intelijen Inggris, ia menyimpulkan bahwa Stonehouse memang memata-matai untuk Cekoslowakia.

Berbicara pada 2012, Prof Andrew mengatakan kepada BBC: "Bukti yang benar-benar menentukan muncul pada pertengahan 1990-an ketika dinas intelijen Cekoslowakia, setelah menjadi sekutu, mempublikasikan sebagian arsip Stonehouse."

"Mereka cukup kecewa dengan kualitas intelijen yang dilakukan Stonehouse. Jadi dari daftar panjang orang yang ditipu oleh John Stonehouse, mungkin saja kita dapat menambahkan nama intelijen Cekoslowakia."

---

Versi bahasa Inggris dari artikel ini, 'I have been deceiving you I'm sorry about that': The British politician who was caught faking his own death, bisa Anda simak di laman BBC Culture.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.