Pentingnya Paham Akan Privasi Di Era Digital Dengan Sosialisasi Cyber Security
Raquel Olivia C January 15, 2025 11:43 AM
Revolusi Industri 4.0 membangkitkan kekuatan jaringan digital dengan begitu pesat. Pada awal kemunculannya bahkan hingga saat ini jaringan digital tersebut telah menjadi instrumen penolong kehidupan manusia, mulai dari aktor individu sampai pada tingkatan aktor negara di berbagai bidang.
Seiring dengan perkembangannya tidak terbatas jaringan digital sering menjadi ancaman nyata bagi individu maupun negara, semakin tinggi tingkat ketergantungan manusia terhadap dunia digital maka semakin tinggi juga potensi ancaman tersebut. Umumnya tujuan dari pelaku penyerangan atau peretasan adalah tebusan berupa uang sejumlah yang mereka inginkan terhadap individu maupun instansi pemerintah. Namun pada kesempatan lainnya pelaku hanya berniat menyerang dengan alasan pribadi tertentu dan hal ini tentu sangat merugikan bagi korban.
Tulisan ini menemukan beberapa kasus pembobolan sistem digital di beberapa instansi pemerintah dan start up :
  • April 2004 sistem Tabulasi Nasional Pemilu milik KPUdan mengganti nama Partai Politik dengan jambu, Mbah Jambon, sampai Kolor Ijo.
  • Tahun 2020, terjadi kebocoran data pengguna Tokopedia di dark web. Data pribadi jutaan pengguna dan seller bocor.
  • Situs web Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia menjadi target serangan cyber pada tahun 2020. Serangan DDoS menyebabkan situs web tidak dapat diakses oleh pengunjung dan nama situs web tersebut diubah oleh peretas.
  • Situs resmi Pusat Malware Nasional (Pusmanas) BSSN dengan alamat website www.pusmanas.bssn.go.id dilaporkan terkena deface.
Hal-hal ini menunjukkan kelemahan dan keterbatasan kita dalam menciptakan keamanan digital. Pemerintah seharusnya memiliki sejumlah pertahanan yang kuat terhadap serangan digital saja bisa terkena peretasan, lalu bagaimana dengan individu awam yang tidak memiliki literasi mengenai potensi ancaman digital tersebut?
Untuk itu pada November 2024, Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Kristen Indonesia melalui kelas Peminatan Politik, Hukum, dan Keamanan melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan agenda Seminar Keamanan Digital, Fun Games Interaktif dan Kuis, serta Praktik membuat poster dan mempresentasikan hasil poster. Kegiatan ini dilakukan bersama dengan peserta dari SMA ADVENT SALEMBA dengan tema Keamanan digital, sebagai langkah edukasi dan preventif terhadap kerentanan ancaman digital.
Menghadirkan Aryo Bima Bhagaskara selaku IT Technical Engineer di WESTCON COMSTOR sebagai narasumber. Dalam paparannya beliau menjelaskan mengenai konsep dasar keamanan digital dan macam-macam serangan digital termasuk cara melindungi data pribadi dan menghindari ancaman-ancamannya seperti:
  • Malware merupakan perangkat lunak berbahaya seperti virus, worm, dan Trojan yang dirancang untuk merusak atau mengganggu sistem komputer.
  • Phishing merupakan upaya peretasan dengan tujuan untuk mendapatkan data sensitif seperti kata sandi dan nomor kartu kredit
  • Ransomware merupakan jenis perangkat lunak malware yang bekerja dengan mengunci atau mengenkripsi data korban, kemudian meminta tebusan agar data tersebut bisa diakses kembali.
  • Serangan Denial of Service (DoS) merupakan serangan yang bekerja dengan cara membuat aktivitas akses sistem yang berlebihan dengan tujuan untuk membuat layanan online tidak tersedia.
  • Man in the Middle (MitM): Serangan di mana pelaku menyadap komunikasi antara dua pihak untuk mencuri atau mengubah informasi.
Selain itu, dua alasan utama kenapa kita harus selalu tanggap dengan keamanan digital:
1. Melindungi Informasi Pribadi:
Aktivitas kriminal seperti pencurian identitas dan penipuan saat ini dimulai dari internet atau sosial media dengan mengakses data pribadi seperti nomor identitas, informasi kartu kredit, dan riwayat medis.
2. Menjaga Keamanan Finansial:
Jika terkena phishing dan ransomware, pelaku tentunya akan meminta uang tebusan atau justru langsung menggunakan data kartu kredit dan mbanking untuk mencuri uang korban.
Untuk itu penting bagi kita untuk melakukan langkah awal pencegahan serangan digital, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
  • Gunakan kata sandi yang kuat dan unik
  • Waspadai Email dan Pesan Phishing
  • Backup Data secara berkala
  • Aktifkan autentikasi dua faktor (2FA)
  • Gunakan perangkat yang resmi dan original
  • Perbarui perangkat lunak secara berkala
  • Gunakan jaringan yang aman
  • Edukasi dan pelatihan keamanan digital
Ancaman keamanan teknologi dan layanan jaringan informasi digital seharusnya tidak menjadi hambatan untuk dalam menciptakan kreativitas, namun perlu dilakukan tindakan prefentif terlebih dahulu untuk mengurangi potensi ancaman dan memastikan data kita aman.
DAFTAR PUSTAKA
Baca artikel detiknews, "Geger Situs BSSN Diretas, Websitenya Langsung Ditutup" selengkapnya.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.