Pilih Bijak, Hindari 3 Makanan Ultra-Proses Ini Demi Kesehatan Lebih Baik
GH News January 16, 2025 05:04 AM

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Belakangan ini, makanan ultra-proses kerap menjadi sorotan. Sayangnya, perhatian itu lebih banyak bernada miring.

Penelitian demi penelitian mengungkapkan bahwa konsumsi makanan ultra-proses secara berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, hingga penyakit kardiovaskular.

Tapi apa sebenarnya makanan ultra-proses itu? Ini bukan hanya soal camilan atau makanan instan.

Bahkan roti gandum utuh pun bisa masuk kategori ini jika sudah diproses berlebihan. Yang lebih penting, tidak semua makanan ultra-proses sama buruknya.

Ada yang masih mengandung nutrisi bernilai, meskipun banyak juga yang sebaiknya dihindari.

Jika Anda ingin memulai langkah kecil untuk hidup lebih sehat, fokuslah pada tiga jenis makanan ini—yang secara konsisten dianggap paling bermasalah bagi tubuh.

1. Daging Olahan: Lezat tapi Berbahaya

Bacon renyah di pagi hari atau hotdog saat barbeku mungkin menggoda. Namun, tahukah Anda? Daging olahan seperti ini adalah penyumbang utama risiko kesehatan.

Menurut Mingyang Song, profesor dari Harvard T.H. Chan School of Public Health, “Daging olahan konsisten dikaitkan dengan penyebab utama kematian.”

Daging olahan kerap mengandung natrium tinggi, lemak jenuh, dan bahan tambahan lain yang bisa memicu penyakit jantung hingga kanker. Sebagai gantinya, pilihlah protein sehat seperti ayam panggang, ikan, atau daging merah rendah lemak.

2. Minuman Manis: Kalori Tersembunyi yang Merugikan

Soda dingin di hari panas atau teh manis saat makan siang mungkin menyegarkan, tapi minuman manis seperti ini penuh kalori kosong.

Minuman manis tidak hanya memicu kenaikan berat badan. Risiko gangguan metabolik, diabetes, dan penyakit jantung juga mengintai. Bahkan, kerusakan gigi menjadi dampak lain yang sering diabaikan.

Kalau Anda merasa air putih terlalu hambar, tambahkan irisan buah segar untuk rasa alami. Atau coba teh tanpa gula atau air berkarbonasi dengan aroma buah.

3. Makanan Gorengan: Nikmat Sekejap, Risiko Jangka Panjang

Kentang goreng, keripik, hingga nugget sering jadi favorit banyak orang. Namun, makanan yang digoreng cenderung tinggi lemak trans, kalori, dan bahan tambahan. Proses penggorengan juga menciptakan senyawa berbahaya yang berpotensi karsinogenik.

Jika masih ingin merasakan sensasi gurih, cobalah membuat kentang panggang di rumah atau memilih camilan yang dipanggang, bukan digoreng.

Langkah Kecil, Dampak Besar

Tidak ada salahnya sesekali menikmati makanan ultra-proses, selama Anda bijak dalam mengatur pola makan. Pilihan yang Anda buat hari ini bisa berdampak besar pada kesehatan di masa depan.

Beranikan diri untuk memulai dari hal kecil: ganti daging olahan dengan protein segar, pilih air putih daripada soda, dan panggang makanan alih-alih menggorengnya. Tubuh Anda akan berterima kasih.(*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.