IHSG Sepekan Naik 0,93 Persen, Kapitalisasi Pasar Rp 12.472 Triliun
kumparanBISNIS January 18, 2025 11:23 AM
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan dari 13—17 Januari 2025. IHSG pekan ini ditutup di level 7.154,658 naik 0,93 persen dari pekan lalu di 7.088,866.
Selain itu, Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad juga menjelaskan adanya kenaikan frekuensi transaksi harian sebesar 34,77 persen menjadi 1,39 juta kali transaksi dari 1,04 juta kali transaksi pada pekan lalu.
“Peningkatan terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian bursa pekan ini, yaitu sebesar 33,50 persen menjadi Rp 11,64 triliun dari Rp 8,72 triliun pada pekan sebelumnya,” tulisnya dalam keterangan tertulis seperti dikutip kumparan, Sabtu (18/1).
BEI juga mencatat kenaikan kapitalisasi pasar bursa sebesar 0,56 persen menjadi Rp 12.472 triliun dari Rp12.403 triliun pada sepekan lalu. Namun, rata-rata volume transaksi harian bursa pekan ini mengalami penurunan sebesar 0,86 persen menjadi lembar 17,51 miliar lembar saham dari 17,66 miliar lembar saham pekan lalu.
Pekerja melintas layar monitor Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Foto:  Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja melintas layar monitor Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Pada Senin (13/1) terdapat tiga perusahaan yang melakukan pencatatan atau Initial Public Offering (IPO) di BEI yaitu PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT), dan PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG) sebagai perusahaan ke-6, ke-7, dan ke-8 yang tercatat pada tahun 2025 di BEI.
“CBDK bergerak pada sektor properti & real estat dengan subindustri pengembang & operator real estate. OBAT bergerak pada sektor Kesehatan dengan subindustri farmasi. Sedangkan DGWG bergerak pada sektor Barang Baku dengan sub industri Barang Kimia Pertanian,” lanjut Kautsar.

Pencatatan Obligasi

Selain ada tiga perusahaan yang melakukan IPO, terdapat juga satu pencatatan obligasi pada pekan ini. Obligasi yang tercatat pada Senin (13/1) tersebut adalah Obligasi Berkelanjutan V MNC Kapital Indonesia Tahap I Tahun 2024 yang diterbitkan oleh PT MNC Kapital Indonesia Tbk pada hari yang sama dengan nilai nominal sebesar Rp 500.000.000.000,00.
“Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) untuk obligasi ini adalah idBBB+ (Triple B plus) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang bertindak sebagai Wali Amanat,” jelas Kautsar.
Sampai saat ini total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2025 adalah 6 emisi dari 5 emiten senilai Rp7,50 triliun. Dengan begitu total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 591 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 477,06 triliun dan USD 85,71 juta yang diterbitkan oleh 134 emiten. .
Untuk Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI, saat ini terdapat 234 seri dengan nilai nominal Rp 6.126,51 triliun dan USD 502,10 juta. BEI juga telah tercatat sebanyak 8 emisi Efek Beragun Aset (EBA) dengan nilai Rp 2,42 triliun.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.