Aktor hits Korea Selatan Ju Ji Hoon (42) buka-bukaan soal masalah kesehatan yang dialaminya selama ini. Tak banyak yang menyangka, rupanya Ju Ji Hoon memiliki masalah asam urat tinggi yang terkadang menjadi tantangan tersendiri ketika menjalani syuting.
Dalam salah satu wawancara yang dilakukan pada 2024, bintang film 'Project Silence' ini menuturkan ketika ia sedang syuting, khususnya film atau serial bertema aksi, kadar asam uratnya bisa melonjak sewaktu stres. Kejadian ini terjadi ketika ia sedang syuting untuk serial 'Blood Free'.
"Ketika aku sedang stres, kadar asam uratku bisa melonjak. Ketika sedang mengambil gambar untuk film aksi, aku merasa ada yang panas di kakiku. Aku biasanya langsung mengambil obat asam urat dan segera menyelesaikan syuting," kata Ju Ji Hoon dikutip dari Nate News, Jumat (31/1/2025).
Dalam kesempatan lain, Ju Ji Hoon juga sempat menyinggung masalah asam uratnya ketika syuting film 'Unofficial Operation' yang rilis pada 2023. Untuk menjalani perannya di film itu, Ju Ji Hoon berolahraga sangat keras dan menaikkan berat badannya hingga 12 kg.
Namun, kenaikan berat badan tersebut berdampak buruk pada kesehatannya. Proses kenaikan dan penurunan berat badan yang berulang hingga proses penuaan alami membuat kekebalan tubuhnya melemah dan memicu masalah seperti asam urat dan tinitus.
"Tidak mudah untuk tiba-tiba menyesuaikan berat badan saya untuk peran tersebut," katanya.
Asam urat merupakan produk limbah yang dihasilkan saat tubuh memecah zat kimia yang disebut purin dalam makanan dan minuman. Sebagian asam urat larut dalam darah, melewati ginjal, dan keluar melalui urine.
Namun, ketika kadar asam urat yang terlalu tinggi masih tertinggal di tubuh, asam urat dapat menggumpal menjadi kristal di persendian dan memicu nyeri asam urat atau gout. Kristal ini juga dapat menumpuk di ginjal dan membentuk batu ginjal.
Dikutip dari Cleveland Clinic, kadar asam urat yang tinggi biasanya dipengaruhi oleh pola makan tinggi purin. Beberapa jenis makanan tinggi purin misalnya daging merah, jeroan, makanan laut, makanan atau minuman dengan sirup jagung fruktosa tinggi, alkohol, dan efek beberapa jenis obat.
Sedangkan faktor risiko asam urat tinggi biasanya terjadi pada laki-laki, pengidap obesitas, sering mengonsumsi alkohol, diet tinggi purin, memiliki anggota keluarga dengan masalah asam urat, hingga kondisi hipotiroidisme.