TRIBUNNEWS.COM - Polisi mengungkap dugaan penyebab kecelakaan bus Brimob rombongan siswa SMA 1 Porong Sidoarjo di Tol Purwodadi-Pasuruan, Jawa Timur yang menewaskan 2 orang pada hari ini, Sabtu (1/2/2025).
Bus Brimob yang mengangkut rombongan siswa SMA 1 Porong Sidoarjo itu menabrak tiang penunjuk arah di bahu jalan dekat Exit Tol Purwodadi saat menuju tempat wisata di Malang, Jatim.
Kecelakaan bus Brimob rombongan siswa SMA Porong Sidoarjo ini terjadi di kilometer 72 Tol Purwodadi-Pasuruan, arah Surabaya-Malang.
Kasatlantas Polres Pasuruan, AKP Derie Fradesca menduga sopir tidak mengetahui jalur keluar tol dengan tujuan ke Malang.
Sebab lokasi kejadian berada di persimpangan exit tol Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jatim.
"Sopir antara mau belok ke Purwodadi atau lurus ke Malang," ujar Derie Fradesca, Sabtu, dilansir dari Kompas.com.
Dijelaskannya bahwa jika bertujuan ke Malang, maka seharusnya tetap mengambil jalur lurus menuju exit Singosari, bukan di exit tol Purwodadi.
Pasalnya, kata Derie, masih ada dua pintu keluar tol setelah pintu exit Tol Purwodadi, yaitu pintu exit tol Lawang dan Singosari.
"Kalau tujuan ke Malang, harusnya lurus," katanya.
Untuk diketahui, bus Brimob yang kecelakaan ini sedang mengangkut 34 rombongan SMA Negeri 1 Porong.
Kecelakaan tunggal ini merenggut nyawa 2 orang di dalamnya yakni seorang sopir dan satu siswi.
Korban meninggal dunia pertama adalah sopir bus bernama Choirul (61) warga Ngoro, Mojokerto yang merupakan pensiunan PNS Pusdik Brimob Watukosek Gempol Pasuruan.
Kasat PJR Ditlantas Polda Jatim AKBP Hendrix Kusuma Wardhana mengatakan bahwa sopir bus terjepit di bagian bodi sisi depan bus yang ringsek setelah menabrak pagar pembatas dan membentur tiang marka penunjuk arah jalan.
Petugas PJR dan anggota Jasa Marga yang tiba di tempat kejadian perkara (TKP) langsung melakukan evakuasi terhadap tubuh si sopir yang terjepit bodi bus yang ringsek.
Setelah sopir bus berhasil dievakuasi dari bodi bus dan dibawa ke RSUD dr. Saiful Anwar Malang, ternyata kondisinya makin memburuk dan akhirnya diketahui meninggal dunia (MD).
"Korban MD, saat anggota saya datang, belum MD. Dibuka kejepitnya, eh baru MD, saat evakuasi," kata Hendrix, Sabtu, dilansir dari TribunJatim.com.
Kemudian, korban tewas kedua yakni siswa perempuan berinisial NR (18).
"Informasinya korban bertambah 1 orang. Iya perempuan dari penumpang siswanya itu. Korban salah satu siswa, NR. Satunya sopir Choirul," ungkap Kapolres Pasuruan AKBP Jazuli Dani Irawan, Sabtu.
Korban NR menghembuskan nafas terakhirnya saat menjalani perawatan medis di RS akibat luka berat yang didapatkannya dari kecelakaan tersebut.
Kini jenazah sudah dievakuasi ke kamar mayat RSUD dr Saiful Anwar Malang untuk dilakukan visum dan pendataan oleh petugas Unit Laka Satlantas Polres Pasuruan.
Sementara itu, belasan orang dikabarkan mengalami luka-luka hingga harus menjalani perawatan medis di rumah sakit.
Sebelumnya, Humas RSSA Malang, Donny Irian Febri Prasetyo menyebutkan bahwa ada lima orang yang sedang dalam perawatan di IGD RSSA antara lain 3 orang laki-laki dan 2 orang perempuan.
"Ada dua korban meninggal dunia di kamar jenazah. Satu laki-laki dan satu perempuan," sebut Donny, Sabtu, dilansir dari SuryaMalang.com.
Sedangkan, para korban lain dirawat di RS Lawang Medika, Kabupaten Malang.
Indra, relawan yang mengantar jenazah, mengatakan bahwa ada 19 korban luka parah dan ringan yang dirawat di sana.
(Nina Yuniar) (TribunJatim.com/Luhur Pambudi)(Kompas.com/Moh. Anas) (SuryaMalang.com/Benni Indo)