Ketua Mapala Uhamka Meninggal di Gunung Joglo Bogor, Janji Kepada Ibu Hingga Hari Berakhirnya Diksar
Adi Suhendi February 02, 2025 05:31 AM

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Mohamad Rohadi (21), Ketua Ikatan Mahasiswa Pecinta Alam (Imapala) Universitas Muhammadiyah Prof Dr HAMKA (Uhamka) Jakarta, ditemukan meninggal dunia di Gunung Joglo, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (1/2/20225).

Jasad Mohamad Rohadi ditemukan di aliran Curug Pariuk setelah sebelumnya dinyatakan hilang sejak Rabu (29/1/2025).

Rohadi diduga terpeleset sehingga terjatuh ke aliran curug.

“Kita lihat dari analisa pertama dari menurut saksi hidup, korban ini memang berada di punggungan Gunung Joglo terakhir terlihat. Dan pas jatuhnya pun juga tidak jauh dari lokasi pertama hilang korban ini,” kata Komandan SAR Bogor Ahmad Nur Iman kepada wartawan, Sabtu (1/2/2025).

Saat ini, jasad Rohadi sudah diserahterimakan kepada keluarga.

Operasi SAR gabungan pun sudah dihentikan.

“Alhamdulillah pihak keluarga juga memastikan bahwa itu benar korban yang dicari. Dan SAR gabungan  langsung mengevakuasi dan dibawa langsung ke Posko. Dan setibanya di Posko kita langsung melakukan serah terima ke pihak keluarga,” ucapnya.

Penemuan Jasad Rohadi Tepat Di Hari Berakhirnya Diksar

Rohadi diketahui awalnya mendaki Gunung Joglo bersama teman-temannya pada Senin (27/1/2025) dalam rangka melakukan kegiatan pendidikan dasar (Diksar) Mapala.

Kegiatan tersebut sesuai rencana akan berakhir pada Sabtu (1/2/2025) atau tepat pada hari jasad Rohadi ditemukan.

Diksar menjadi agenda rutin yang dilakukan Mapala Uhamka Jakarta.

Rohadi dalam kegiatan Diksar di Gunung Joglo tersebut bertugas sebagai sweeper.

Sehingga, posisinya berada di paling belakang rombongan.

Sebelum menghilang pada Rabu (29/1/2025) sekira pukul 13.00 WIB, Rohadi sedang mengecek jalur.

Namun, setelah ditunggu, ia tidak kembali lagi ke titik akhir rombongannya berkumpul.

Karena tak kunjung kembali, teman-temannya pun lantas mencari keberadaannya hingga Rabu malam.

Tetapi, pencarian tersebut tidak membuahkan hasil.

"Lanjut lagi di besokan harinya (30 Januari 2025) pada pukul 02.00 WIB dilakukan pencarian secara mandiri oleh mereka. Namun masih belum membuahkan hasil,” kata Ahmad Nur Iman.

Setelah itu, pada 30 Januari 2025, SAR gabungan mendapatkan informasi bahwa di Gunung Joglo ada pendaki yang hilang.

Akhirnya, tim SAR Gabungan pun berangkat ke lokasi dan langsung melakukan pencarian.

"Langsung berkoordinasi dengan seluruh unsur yang terkait untuk membantu pencarian satu orang hilang,” ujarnya.

Di lokasi, SAR gabungan sempat kesulitan untuk mencari Rohadi.

Faktor cuaca yang hujan serta kabut yang tebal menjadi kendalanya.

Sehingga, Tim SAR Gabungan pun harus berhati-hati saat melakukan pencarian. 

"Perlu kehati-hatian dan kewaspadaan yang tinggi Dalam penyisiran ke tempat ke lokasi yang dicurigakan,” jelasnya.

Jasad Rohadi ditemukan hanya berjarak 700 meter dari lokasi awal ia dinyatakan hilang.

“Jarak pas pertama hilangnya korban dan pas ditemukan kurang lebih hanya 700 meter kalau kita tarik lurus,” ucapnya.

Kondisi Saat Ditemukan

Berdasarkan foto yang diposting akun Facebook Asep Rahman, jasad Rohadi dalam kondisi telungkup saat ditemukan.

Posisinya berada tepat di bawah air terjun.

Jasadnya telungkup di kolam dangkal dan bagian kakinya tampak berada di atas bebatuan.

Terlihat Rohadi masih mengenakan celana panjang hitam dan kaos kaki.

Di dekat jenazah ditemukan ada carier biru yang dipakai korban sebelum hilang.

Menurut Ahmad Nur Iman, ada sediit lebam di wajah Rohadi ketika pertama kali ditemukan.

“Pas waktu SAR gabungan menemukan pertama kali dalam kondisi meninggal dunia dan telungkup. Ada sedikit lebam di bagian muka,” jelasnya.

Pendakian Terakhir

Menurut akun Instagram @bontotsofvi yang mengaku sebagai saudara Rohadi, sebelum ditemukan meninggal dunia di Gunung Joglo, almarhum sempat berjanji kepada orangtuanya.

Ia mengatakan bahwa pendakiannya ke Gunung Joglo itu akan jadi yang terakhir kalinya.

"Ini janji pendakian terakhir kata beliau ke orang tuanya sebelum berangkat," kata akun @bontotsofvi dikutip dari Tribunnewsbogor.com.

Janji tersebut seakan benar-benar ditepati Rohadi.

Pendakian itu jadi yang terakhir kali baginya, karena pergi untuk selamanya.

Beberapa menduga itu adalah firasat Rohadi bahwa dirinya akan meninggal dunia.

Sementara itu, akun Instagram Imapala Uhamka memberikan kabar duka soal kepergian Rohadi.

"Selamat jalan di Puncak Keabadian Saudara kita/ Sahabat kita: Muhammad Rohadi “Bolam” Ketua Umum Imapala Uhamka Jasamu penuh arti dan perjuangan," tulis akun tersebut.


(Tribunnewsbogor.com/ Vivi Febriant/ Rahmat Hidayat)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.