7 Cerita Warga Cari Gas Elpiji 3 Kg di Sejumlah Daerah, Antre Berjam-jam hingga Tak Masuk Kerja
GH News February 04, 2025 11:05 AM

Sejumlah warga mengeluhkan sulitnya memperoleh gas elpiji 3 Kg atau Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 Kg.

Bahkan, mereka rela antre berjamjam demi mendapatkan tabung gas elpiji. 

Sulitnya mencari gas LPG ini, terjadi di tengah pemberlakuan kebijakan pemerintah melarang pengecer atau warungwarung melakukan penjualan gas mulai Sabtu (1/2/2025). 

Kelangkaan elpiji ini, turut dirasakan warga di sejumlah daerah, seperti di Jakarta dan Tangerang.

Warga antre membeli gas LPG 3 kilogram (kg) di sejumlah pangkalan yang ada di Kota Tangerang.

Cerita Warga Cari Gas 3 Kg

Seorang ibu rela tak masuk kerja demi mengantre membeli gas elpiji tiga kilogram di Toko Triwijaya, Jalan Ceger Raya, Jurangmangu Barat, Pondok Aren, Senin (3/2/2025). 

Perempuan bernama Lina (42), warga Pondok Aren, Tangerang Selatan itu, terpaksa mengantre sejak Subuh untuk membeli gas langsung di agen resmi.

"Pekerjaan saya jadi terbengkalai."

"Niatnya baik ya, langsung ke agen, tapi kalau pagipagi kan (biasanya) kita nyari sarapan, ini malah dari Subuh antre gas," kata Lina, Senin (3/2/2025), dilansir Kompas.com.

Lina mengaku, khawatir atas kelangkaan gas yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.

Ia berharap, agar pemerintah, khususnya Presiden Prabowo Subianto, segera mengatasi persoalan.

"Kami kan mau menjelang puasa, gimana kalau gasnya nggak ada? Bingung," ungkapnya.

Di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, warga harus keliling untuk mencari gas melon, Senin (3/2/2025) siang.

Setelah berhasil mendapatkan satu tabung gas melon 3 Kg, Nita, seorang warga Lenteng Agung pun merasa senang.

Sebelumnya, Nita langsung mendatangi agen elpiji di Jalan Raya Lenteng Agung, pada pukul 11.30 WIB.

Namun, sejak pukul 07.00 WIB, Nita yang berprofesi sebagai pedagang mengaku sudah kesulitan menemukan gas berukuran 3 kg di sekitar tempat tinggalnya.

Bahkan, ia harus berkeliling menggunakan sepeda motor bersama suaminya untuk mencari gas LPG 3 Kg ke beberapa warung.

“Nyari sampai dekat Kelurahan (Jagakarsa), ke warungwarung juga enggak ada,” kata suami Nita, mengungkapkan kesulitan mereka saat berburu gas melon.

“Nyari ke warungwarung nggak ada,” lanjutnya.

Kesulitan tersebut, membuat Nita merasa terganggu dalam berdagang.  Bahkan, ia sampai meminta tolong kepada agen elpiji untuk memberikan satu tabung gas 3 kg.

Sementara itu, pekerja di agen elpiji Lenteng Agung mengaku, tidak mengetahui secara pasti penyebab kelangkaan gas 3 kg di masyarakat.

Antrean panjang juga terjadi di pangkalan gas Jalan Palem Raya, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang.

Warga rela menunggu lama agar bisa membeli gas LPG 3 Kg. Seperti di salah satu pangkalan gas LPG 3 kg Budi Setiawan, antrean panjang telah mengular sejak pukul 08.00 WIB. 

Warga yang mengantre tidak hanya ibuibu, melainkan juga pria dewasa, hingga kalangan lanjut usia (lansia).

Mereka mengantre sambil menenteng tabung LPG, serta selembar kertas yang merupakan fotokopi kartu identitas KTP.

Tidak sedikit warga yang membawa anakanak mereka.

ANTRE GAS ELPIJI Warga mengantre saat membeli gas elpiji atau LPG 3 kg bersubsidi di sebuah agen di kawasan Jurang Mangu Barat, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, Senin (3/2/2025). Antrean panjang ini terjadi setelah Pertamina resmi memberlakukan larangan penjualan gas 3 kg di pengecer atau tokotoko kelontong sejak 1 Februari.

Bahkan, ada warga yang rela mengantre sambil menyuapi makan putrinya dengan bubur.

Dewi, seorang ibu rumah tangga mengaku telah datang antre sejak pukul 09.00 WIB. Namun, ia belum kunjung membeli Elpiji hingga pukul 14.00 WIB.

"Saya udah datang kesini untuk ikut antre dari tadi pagi, sampai siang ini belum juga kebagian gas LPG 3 kg."

"Mana belum makan sampai sekarang, sampai lemas saya nungguinnya," kata Dewi kepada TribunTangerang.com.

Menurutnya, jumlah warga yang mengikuti antrean tidak sebanding dengan pasokan tabung gas yang disetorkan untuk dijual ke masyarakat.

"Gimana enggak lama saya nunggunya, orang jumlah gas yang datang saja cuma 80 tabung sedangkan yang antre udah lebih dari 200 orang ini," jelasnya.

"Mau gak mau harus nunggu pasokan selanjutnya datang lagi, kalau saya tinggalin sayang banget udah antre dari tadi pagi," imbuh Dewi.

Warga Karawang Barat, Karawang, Jawa Barat, mengeluhkan antrean panjang di pangkalan resmi gas elpiji 3 kg di Jalan Arif Rahman Hakim, Senin (3/2/2025). 

Haryadi, warga di wilayah Karawang Barat mengatakan, sudah datang ke pangkalan sejak pukul 14.00 WIB.

Namun, katanya, hingga pukul 15.30 WIB gas elpiji 3 kg belum juga tiba. 

"Enggak ada, kosong, belum datang," ungkapnya.

Ia berujar, biasanya istrinya yang membeli gas, dan tidak pernah ada antrean. 

Namun, sejak warung eceran dilarang menjual gas elpiji 3 kg, banyak warga berbondongbondong ke pangkalan resmi. 

Sementara itu, Lisda, warga Karawang Barat lainnya, juga mengaku kesulitan mendapatkan gas elpiji. 

Jika sebelumnya ia bisa membeli tanpa antre dengan harga Rp 18.000 per tabung, kini harus ikut mengantre.

"Jangan dipersulit lah warganya, kasihan," ungkapnya.

Kesulitan mencari tabung gas juga dirasakan warga Kota Semarang, Jawa Tengah.

Banyak warga yang harus berkeliling ke berbagai warung, namun tetap tidak menemukan stok elpiji. 

Seorang warga Semarang Tengah, Reza, mengaku sudah mengunjungi lebih dari sepuluh warung.

Namun, tidak mendapatkan gas elpiji yang dibutuhkan untuk acara keluarga.

"Sudah banyak warung, semua warung di sekitar sini sudah kita datangi nggak ada. Hari ini, ini warung ke sepuluh," kata Reza, Senin (3/2/2025). 

Karena tak mendapatkan elpiji, keluarganya terpaksa memasak menggunakan kayu bakar. 

"Rencananya mau buat rebus air, sama buat masak. Kebetulan ada acara, di rumah ada hajatan. Sementara ini pakai kayu dulu, padahal butuh banget tapi malah nggak ada," tambahnya. 

Hal serupa juga dialami Khasanah, seorang penjual nasi di Semarang Tengah.

Khasanah sudah berkeliling mencari elpiji 3 Kg selama sehari penuh, tetapi tetap tidak berhasil mendapatkannya. 

"Saya jualan, jadi butuh elpiji buat masak, buat jagajaga juga. Kalau kayak gini kan susah," kata Khasanah.

Selain langka, ia mengeluhkan aturan pembelian elpiji yang mewajibkan pembeli membawa KTP. 

"Iya dibatasi, cuma dapat satu. Padahal kalau warung kan butuhnya banyak. Saya niatnya mau beli tiga, tapi tetap tidak boleh," ungkapnya. 

Sementara itu, pemilik pangkalan elpiji di Semarang Utara, Junaidi, mengatakan pangkalannya sudah diserbu warga sejak pagi, Senin.

Dalam waktu kurang dari satu jam, stok 50 tabung elpiji di pangkalannya langsung habis.

Junaidi berharap, aturan baru terkait gas elpiji 3 kg bisa segera diperjelas, agar warga tidak kesulitan dan bisa kembali beraktivitas dengan normal. 

"Alhamdulillah tadi terkoordinir dengan rapi. Pada mau antre, jadi kebagian semua. Karena tidak cuma kami yang kesusahan ya, seIndonesia. Tidak tahu ke depannya mau dibuat gimana sama pemerintah," tutupnya. 

Kebijakan Pemerintah soal Gas Elpiji

Pemerintah memberlakukan larangan bagi pengecer, termasuk warung, untuk menjual gas elpiji 3 Kilogram mulai 1 Februari 2025.

Kebijakan ini, bertujuan untuk memastikan subsidi pemerintah tepat sasaran. 

Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi mengatakan, elpiji 3 Kg atau Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 Kg merupakan barang bersubsidi dari pemerintah. 

Oleh sebab itu, distribusinya perlu diatur agar tepat sasaran.

"Semua memang harus kami rapikan ya. Elpiji 3 kilogram ini kan ada subsidi di situ dari pemerintah," katanya, saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu.

Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, turut memberikan penjelasan mengenai kebijakan gas elpiji 3 Kg.

Menurutnya, pemerintah sedang memperbaiki tata kelola penyediaan elpiji 3 Kg.

Hal itu, kata Bahlil, untuk mencegah adanya oknum pengecer yang menaikkan harga elpiji 3 Kg. 

Bahlil pun membantah terjadi kelangkaan elpiji 3 kg. 

"Oh gini, kalau dibilang LPG langka, enggak. LPG itu tetap semua ada, tapi sekarang lagi ditata kelolanya diatur, agar tidak boleh ada oknum yang menaikkan harga LPG 3 kg," ucap Bahlil saat ditemui di Bogor, Sabtu, dilansir Kompas.com.

Sebagai informasi, setelah adanya kebijakan dari pemerintah, masyarakat dapat membeli elpiji 3 Kg atau Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 Kg di pangkalan resmi Pertamina. 

Warga yang ingin membeli gas di pangkalan bisa menunjukkan NIK KTP.

Nah, untuk mengetahui pangkalan resmi terdekat, masyarakat dapat mengakses situs https://subsiditepatlpg.mypertamina.id/infolpg3kg atau menghubungi Call Centre 135.

Jika para pengecer ingin menjual gas elpiji subsidi wajib mendaftar sebagai pangkalan.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.