Megawati Digdaya di Red Sparks, Tak Tersentuh Asia Quarter Meski Pemain Asia Lain Bertumbangan
Torik Aqua February 09, 2025 01:30 PM

TRIBUNJATIM.COM - Megawati Hangestri Pertiwi bak 'sakti' tak tersentuh 'virus' Asia Quarter.

Hal ini menjadi fakta menarik yang menghiasi Liga Voli Korea 2024/2025 putri.

Diketahui, tujuh tim bertanding di Liga Voli Korea.

Mereka masing-masing diperkuat oleh satu pemain asing Asia.

Megawati Hangestri Pertiwi melakukan selebrasi bersama timnya,Red Sparks.
Megawati Hangestri Pertiwi melakukan selebrasi bersama timnya,Red Sparks. (KOVO)

Sejak Asia Quarter diperkenalkan KOVO di musim 2023/2024, efek positif dirasakan tim-tim Liga Voli Korea.

Termasuk Red Sparks yang mengukir beragam rekor dan hasil memuaskan bersama Megawati.

Namun di tahun kedua Asia Quarter diterapkan di Liga Voli Korea, khususnya sektor putri, ada beberapa masalah yang terjadi.

Mulai dari ketidakcocokan permainan hingga cedera parah, menjadi 'virus' Asia Quarter di musim 2024/2025.

Jika diflashback sejak awal musim 2024/2025, hanya Red Sparks yang diperkuat Megawati, tidak tersentuh masalah 'virus' Asia Quarter.

Pink Spiders menjadi tim pertama yang terkena masalah pemilihan pemain Asia Quarter.

Pink Spiders semula menunjuk middle blocker asal China, Huang Ruilei, sebagai pengisi kuota pemain asing Asia untuk Liga Voli Korea 2024/2025.

Hasilnya, pertandingan pertama pevoli berusia 28 tahun itu berlangsung di turnamen KOVO Cup 2024 bersama Pink Spiders.

Namun setelah dilakukan evaluasi, performa quicker asal Negeri Tiongkok ini jauh dari kata memuaskan.

Keputusan besar diambil oleh manajemen.

Setelah KOVO Cup rampung, alias beberapa hari sebelum kompetisi 2024/2025 dimulai, Pink Spiders mengubah susunan pemainnya.

Mereka mencoret Huang Ruilei, dan memilih untuk mendatangkan middle blocker asal Australia, Anilise Fitzi. Pevoli yang akrab disapa Peach tersebut menjadi tulang punggung tim Kim Yeon-koung hingga detik ini.

Lalu di tim kedua ialah Korea Expressway Hi-Pass. 

Sama seperti Pink Spiders, Hi-Pass melakukan pergantian pemain asing Asia yang tergolong kilat di awal musim. 

Semula, Korea Expressway Hi-Pass menunjuk hitter asal Kazakhstan, Yunieska Robles sebagai pengisi AsiaQuarter.

Tapi baru tiga pertandingan, Hi-Pass memilih memutus kontraknya karena secara performa tidak memuaskan. 

Sebagai gantinya, Hi-Pass memilih untuk mendatangkan outside hitternya musim lalu asal Thailand, Thanacha Sooksod.

Berpindah ke GS Caltex, skuad asuhan Lee Young-taek membuat keputusan menunjuk Stephanie Wailer (Australia) sebagai pengisi kuota Asia Quarter.

Secara performa, Wailer mampu mengimbangi performa Gyselle Silva sebagai point maker dari GS Caltex.

Tapi di tengah tren positif performa Wailer, justru masalah menghadang.

Cedera yang dialami Wailer membuat manajemen GS Caltex memilih untuk menyudahi kerjasamanya dengan sang hitter.

Pilihan sulit diambil tim berwarna hijau tosca itu dengan mengontrak middle blocker asal Vietnam, Tran Thi Bih Thuy.

Hwaseong IBK Altos juga tak luput dari 'virus' Asia Quarter. 

Setter IBK Altos asal China, Chen Xintong, mengalami masalah cedera yang membuatnya memilih mengundurkan diri dari tim. 

Keputusan itu diambil pevoli berusia 30 tahun tersebut karena dia membutuhkan lebih banyak waktu untuk pemulihan cedera di negaranya.

Hingga detik ini, IBK Altos belum menemukan pengganti.

Terbaru adalah Hyundai Hillstate yang harus kehilangan pemain asing Asianya, Wipawee Srithong (Thailand) yang mengalami cedera engkel.

Cedera tersebut diperoleh Wipawee saat Hyundai Hillstate kalah dari Red Sparks di Chungmu Gymnasium, Jumat (7/2/2025). 

Outside hitter timnas voli putri Thailand ini mengalami salah tumpuan saat mendarat. Dia bahkan harus ditandu untuk keluar dari lapangan pertandingan.

Praktis jika berbicara soal konsistensi pemain asing Asia, Red Sparks, merupakan yang paling diuntungkan.

Sejak musim lalu, Megawati selalu menjadi point maker bagi tim Merah-Hitam.

Bahkan performa pevoli asal Jember, Jawa Timur ini cenderung meningkat di musim keduanya.

Selain Megawati, pemain AI Peppers asal China bisa dikatakan tidak tersentuh 'virus' Asia Quarter.

Dia adalah Zhang-yu.

Tapi secara performa, middle blocker AI Peppers itu cenderung inkonsisten.

Jika dibandingkan Megawati, jelas kalah jauh.

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.