Bezalel Smotrich Merasa Berjasa Besar atas Ditundanya Pembebasan Warga Palestina dari Penjara
Muhammad Barir February 26, 2025 07:36 PM

Bezalel Smotrich Merasa Telah Berjasa atas Ditundanya Pembebasan Warga Palestina dari Penjara

TRIBUNNEWS.COM- Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich mengklaim pada hari Senin bahwa Partai Zionisme Religiusnya telah berperan besar atas keputusan pada hari Sabtu.

Israel pada Sabtu memutuskan untuk menunda pembebasan warga Palestina yang ditahan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata-pertukaran tahanan dengan Hamas.

"Pengaruh kami terhadap pengambilan keputusan sangat besar, termasuk keputusan untuk tidak membebaskan 600 [warga Palestina] pada Sabtu malam," katanya kepada wartawan menjelang pertemuan mingguan partainya.

Seraya menekankan bahwa keputusan untuk tidak menarik diri dari pemerintahan, meskipun ada kritik keras dari partai-partai sayap kanan, atas kesepakatan gencatan senjata, menurut  Bezalel Smotrich adalah hal yang  tepat

"Kami tidak mengalihkan pandangan dari tujuan yang membuat kami masih berada di pemerintahan, yaitu memastikan tercapainya semua tujuan perang, terutama penghancuran total Hamas secara militer, sipil, dan politik. Kami memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam serangkaian langkah yang akan mengubah arah sejarah, yang akan meningkatkan keamanan dan kekuatan Israel di tahun-tahun mendatang dan di semua lini," tambahnya.

Smotrich juga mengancam Hamas, dengan mengklaim bahwa gerakan tersebut tahu betul bahwa waktu mereka di bumi ini terbatas, sampai negara Israel kembali untuk berperang dengan kekuatan penuh, kecepatan dan mematikan yang akan mengalahkan dan menghancurkan mereka.

"Ketika kami memutuskan bahwa waktunya telah tiba untuk melanjutkan perang, Anda akan terkejut dengan kekuatan, intensitas, dan mematikannya pendudukan Gaza," tambahnya.

Dia mengklaim militer Israel sedang bersiap untuk menduduki Jalur Gaza di bawah kepemimpinan Kepala Staf yang baru diangkat, Eyal Zamir, dalam koordinasi dengan pemerintahan Presiden AS Donald Trump.

Pada hari Sabtu, pemerintah pendudukan menunda pembebasan gelombang ketujuh tahanan Palestina yang merupakan pelanggaran baru terhadap tahap pertama perjanjian gencatan senjata.

Gelombang ketujuh terdiri dari 402 warga Palestina, termasuk 50 tahanan yang telah menjalani hukuman seumur hidup, 60 tahanan yang menjalani hukuman panjang, 47 tahanan yang ditangkap kembali setelah kesepakatan pertukaran tahanan Shalit , dan 445 tahanan dari Jalur Gaza, yang ditangkap selama agresi pendudukan Israel di Jalur Gaza setelah 7 Oktober 2023.

Gencatan senjata Gaza dan kesepakatan pertukaran tahanan mulai berlaku bulan lalu, menghentikan perang genosida Israel, yang telah menewaskan lebih dari 48.350 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan meninggalkan daerah kantong itu dalam reruntuhan.

Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan pada bulan November untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional ( ICJ ) atas tindakannya di wilayah kantong tersebut.

 


SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.