Kronologi Guru di Jember Joget Tanpa Busana hingga Viral, Disebar Pacar Online hingga Dijanjikan Mobil
Widy Hastuti Chasanah March 01, 2025 11:34 AM

Grid.ID - Kronologi guru di Jember joget tanpa busana hingga viral.

Joget tanpa busana hingga viral, guru di Jember ngaku ditipu pacar online hingga dijanjikan mobil.

Lantas bagaimana kronologi guru di Jember viral gegara joget tanpa busana?

Seperti diketahui, baru-baru ini viral video guru di Jember joget tanpa busana.

Video itu beredar luas di X hingga grup whatsapp warga Jember.

Terlihat, guru berinisial SR tersebut tampak berjoget di ruangan tertutup dengan menunjukan seluruh auratnya, sementara kepalanya masih memakai hijab warna merah muda.

Setelah ditelurusuri, SR rupanya adalah guru Sekolah Dasar (SD) di Jember dan berstatus sebagai guru magang.

Dilansir Tribunnews.com, ia berstatus sebagai guru magang.

Kepala Dinas Pendidikan Jember Hadi Mulyono membenarkan fakta tersebut.

Ibu guru S belum menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) atau pun Guru Tidak Tetap (GTT) yang digaji pemerintah.

"Jadi guru ini honornya dari sekolah," katanya, dikutip dari TribunJember.com.

Kini, ia sudah mengundurkan diri dari sekolah tersebut.

Klarifikasi Guru S

Belum lama ini, guru S memberikan klarifikasi usai videonya tersebar di jagat maya.

Melalui akun TikTok pribadinya pada Sabtu (22/2/2025), Guru S mengaku jadi korban penipuan oleh pacar online-nya.

Guru S juga mengaku diiming-imingi hadiah mobil jika bersedia melakukan aksi tak senonoh tersebut.

Guru S menjelaskan bahwa dirinya mengenal pria tersebut sejak November 2024.

Pria itu mengaku sebagai pengusaha sukses di Kalimantan dan hanya bisa berkomunikasi lewat Instagram karena alasan keamanan.

“Saya tidak sadar kalau ini adalah modus penipuan. Dia tidak pernah memberikan identitasnya, menolak video call dengan alasan sinyal, dan percakapannya sangat manipulatif,” ujar Bu Guru Salsa.

Guru S juga menyebut pelaku meminta dirinya melakukan adegan vulgar dalam video call singkat.

Namun, pelaku enggan menampilkan wajahnya, sementara dirinya yang merekam.

“Saya dengan polosnya menuruti permintaan pelaku, karena dia mengatakan sinyal di tempatnya buruk atau ada risiko jika dirinya on cam,” ungkapnya.

Guru S itu pun meminta maaf dan menyesali perbuatannya.

“Saya sangat menyesal dan minta maaf kepada keluarga serta tempat kerja saya,” imbuhnya.

Kasus ini menambah daftar panjang kejahatan siber yang menargetkan perempuan.

Pakar keamanan digital mengingatkan agar masyarakat lebih berhati-hati.

DPRD Soroti Etika Guru

Sekretaris Komisi D DPRD Jember, Indi Naida, mengungkapkan kekecewaannya.

“Walaupun (pelaku) adalah guru magang, tetapi tetap saja, Anda seorang guru yang seharusnya memberikan contoh yang baik untuk anak didik,” ujar Indi di Jawa Timur, Rabu (19/2/2025).

Ia berharap seleksi untuk tenaga pendidik lebih diperketat agar tidak terjadi hal serupa.

“Sebelum menerima guru tersebut, harus ada proses seleksi yang lebih ketat, termasuk wawancara terkait kesiapan dan komitmen mereka sebagai tenaga pendidik,” tutur Indi.

“Kejadian seperti ini jangan sampai terulang lagi. Jember dikenal sebagai kota santri, sehingga moralitas tenaga pendidik dan publik figur harus diperhatikan,” tegasnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.