TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Memasuki awal bulan Ramadan 1446 H, sebagian besar wilayah Banyuwangi disambut cuaca panas. Namun, potensi hujan masih mungkin terjadi di beberapa wilayah dataran tinggi.
Menurut prakirawan Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas III Banyuwangi, Anjar Triono Hadi, pada awal Ramadan 1446 H, cuaca wilayah Banyuwangi cerah dengan suhu rata-rata 32 derajat celcius.
“Cuaca sebagian besar wilayah Banyuwangi terpantau cerah, terutama di daerah pesisir dan dataran rendah,” kata Anjar, Sabtu (1/3/2025).
Meski mayoritas wilayah Banyuwangi cerah, Anjar menjelaskan bahwa wilayah dataran tinggi seperti Kecamatan Songgon, Sempu, Glenmore, dan Kalibaru masih berpotensi diguyur hujan.
“Hujan di dataran tinggi biasanya bersifat lokal dan singkat, tapi bisa cukup lebat. Jadi, selalu siapkan payung atau jas hujan jika beraktivitas di luar ruangan,” ujarnya.
Prakirawan Stasiun BMKG Kelas III Banyuwangi, Anjar Triono Hadi. (FOTO: Ikromil Aufa/TIMES Indonesia)
Dijelaskan Anjar, bahwa potensi cuaca ekstrem di masa pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke musim kemarau, masih berpotensi terjadi.
Cuaca ekstrem ditandai dengan kondisi cauca yang cerah di pagi hari namun siangnya tumbuh awan Cumulonimbus dengan bentuk vertikal yang menjulang tinggi dan warna gelap yang khas.
“Munculnya awan Cumulonimbus ini sering kali menjadi pertanda datangnya hujan lebat, petir, dan angin kencang,” tutur Anjar.
Selain itu, Anjar berpesan, bagi masyarakat dan nelayan yang beraktivitas di Pantai Selatan, seperti ngabuburit atau berburu takjil menjelang berbuka puasa, untuk tetap waspada terhadap kondisi cuaca yang bisa berubah secara tiba-tiba.
“Meski cuaca terlihat cerah, angin kencang dan gelombang dengan ketinggian mencapai 2,5 meter masih mungkin terjadi, terutama di wilayah laut selatan,” ucapnya.
Nah, buat yang sedang menjalankan ibadah puasa, cuaca panas ini bisa bikin tubuh lebih cepat lelah dan dehidrasi. Pastikan perbanyak minum air putih saat sahur dan berbuka, serta hindari aktivitas berat di bawah terik matahari langsung. Dengan begitu, puasa bisa tetap lancar dan tubuh pun tetap fit. (*)