Terpaksa Sahur dengan Mi Instan? Ini Saran Dokter Biar Garamnya Tak Bikin Beser
GH News March 03, 2025 05:03 AM
Saat sahur, menu yang praktis jadi pilihan karena harus berkejaran dengan waktu imsak. Meski nutrisinya kerap dianggap kurang ideal, mi instan merupakan salah satu santapan yang memang super praktis dalam pengolahannya.

Tentunya, tidak dianjurkan untuk sering-sering sahur hanya dengan mi instan. Spesialis gizi dr Johanes C Chandrawinata, SpGK, mengungkapkan mi instan memiliki kalori yang cukup tinggi tapi nutrisinya tidak seimbang.

"Satu bungkus mi instan yang kecil itu sudah 380 kalori ya kira-kira. Dan dominannya karbohidrat dan lemak, sementara proteinnya sangat-sangat sedikit," jelas dr Johanes saat dihubungi detikcom, Sabtu (22/2/2025).

"Jadi, mi instan juga kalau dimasak yang empuk, tentu dia akan cepat menimbulkan rasa lapar," tambahnya.

Selain itu, mi instan juga tinggi kandungan garamnya. Terlalu banyak mengonsumsi garam dapat memicu keinginan untuk buang air kecil lebih sering. Akibatnya, risiko dehidrasi bisa mengganggu kelancaran ibadah puasa.

Meski begitu, dr Johanes menilai, tidak berarti sahur dengan mi instan dilarang sama sekali. Agar lebih sehat, ia menyarankan untuk membagi dua mi instan, lalu dikombinasikan dengan mi shirataki.

"Jadi sebaiknya kalau kepepet, itu mi instannya dibagi dua. Jadi setengah mi instan biasa ditambah setengah mi shirataki. Tapi ingat, kan anjurannya mengurangi asupan lemak juga, jadi mungkin minyaknya dikurangi," kata dia.

dr Johanes juga menganjurkan untuk menggunakan bumbu dari mi instan hanya setengahnya saja. Supaya, garam yang dikonsumsi tidak berlebihan.

"Tambahkan sayuran dan juga protein, entah itu telur atau daging. Asal dagingnya tanpa lemak. Jadi, dengan begitu tentunya masih memenuhi kecukupan gizi, walaupun makan mi instan," tuturnya.




© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.