TIMESINDONESIA, MALANG – Dosen FKIP Unisma Malang menerapkan metode pembelajaran frugal learning untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris di pesantren.
Di tengah gempuran teknologi yang semakin maju memungkinkan sekolah meminta siswa untuk menggunakan gawai untuk proses belajar, tetapi tidak semua sekolah yang berafiliasi dengan pesantren mengikuti tren ini karena ingin melindungi para santri dari pengaruh buruk teknologi.
Pembelajaran berjalan dengan manual menggunakan media sederhana yang ada di sekitar mereka. Menyadari akan hal ini, tim pengabdian prodi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Islam Malang melakukan pengabdian bertajuk "Penerapan Frugal Learning dalam Pembelajaran Bahasa Inggris" di SMA Babussalam Pagelaran, Kabupaten Malang.
SMA Babussalam merupakan salah satu SMA swasta di desa pagelaran kec. Gondanglegi kab. Malang yang berafiliasi dengan pesantren. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris siswa dengan pendekatan sederhana namun efektif, mengingat keterbatasan fasilitas yang tersedia.
Frugal Learning merupakan metode pembelajaran yang memanfaatkan sumber daya terbatas secara kreatif dan efisien. Dalam kegiatan ini, para siswa diajak untuk belajar bahasa Inggris melalui berbagai strategi yang tidak memerlukan teknologi canggih, seperti penggunaan bahan ajar sederhana, teknik pembelajaran berbasis konteks, serta aktivitas interaktif yang menarik.
Kegiatan ini diinisiasi oleh dosen Pendidikan Bahasa Inggris Unisma, Dr. Durotun Nasihah, M.A sebagai bentuk kepedulian terhadap pendidikan di daerah yang memiliki keterbatasan akses terhadap teknologi dan fasilitas pembelajaran dalam kegiatan, Durotun didampingi salah satu mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Muhammad Sulthon yang turut membantu dalam proses pembelajaran. Pengajar memberikan pelatihan kepada siswa dalam menerapkan metode Frugal Learning, sehingga siswa mengenal dan bisa menerapkan cara belajar bahasa Inggris dengan media yang ada di sekitar mereka.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Kepala Sekolah SMA Babussalam Pagelaran, Hodri, S.E, meyambut dengan baik penerapan program ini di sekolah. Dia mengharapkan anak-anak bisa semangat dan antusias memperdalam bahasa Inggris dengan mengenal metode yang mudah, yang bisa diterapkan dengan metode yang sederhana. Selain di sekolah, siswa diharapkan bisa menerapkan metode frugal learning ketika mereka tinggal di pesantren. Dalam kegiatan ini, para siswa mendapatkan pengalaman belajar yang lebih interaktif, termasuk melalui permainan edukatif, diskusi kelompok, serta latihan komunikasi yang menekankan pada penggunaan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, yang menjadi poin penting menurut Hodri adalah siswa semangat terlebih dahulu dalam memperdalam bahasa Inggris, jika sudah semangat dia yakin siswa akan terus belajar dengan mandiri dengan menerapkan metode yang telah dipaparkan.
Selain itu, para siswa menunjukkan semangat yang besar untuk mengikuti program ini. Banyak orang yang awalnya merasa sulit belajar bahasa Inggris sekarang mulai memahami dan menggunakan bahasa tersebut dalam percakapan sehari-hari. Beberapa siswa bahkan mengatakan bahwa metode ini meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam berbicara bahasa Inggris karena memberi mereka cara yang lebih santai dan menyenangkan untuk belajar bahasa tersebut.
Dengan kreativitas, semangat belajar, dan pendekatan yang tepat, keterbatasan fasilitas bukan lagi hambatan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Metode ini memungkinkan siswa untuk terus belajar dan berkembang. Mereka juga memiliki keinginan yang lebih besar untuk menguasai bahasa Inggris, yang merupakan keterampilan penting di era globalisasi. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
*)Pewarta: Dr. Durotun Nasihah, M.A., Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Malang (UNISMA)