TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis komunikasi politik Hendri Satrio (Hensa) menyoroti kebersamaan Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).
Ia menilai, momen kebersamaan ini bisa menjadi awal pembentukan Presidential Club yang sudah lama diinisiasi Prabowo.
“Pak Prabowo konsisten. Dia bilang negara akan maju kalau pemimpinnya rukun. Dia sudah buktikan ini,” kata Hendri Satrio, Senin (3/3/20245).
“Tapi bisa juga teori bahwa dia akan membuat presidential club bersama Prabowo dan Jokowi,” lanjutnya.
Hendri Satrio pun mencontohkan penampilan mereka bertiga saat peluncuran Danantara.
Menurutnya, “Presidential Club” bisa dijadikan sebagai forum informal yang bisa menguatkan politik Indonesia.
"Mereka tampil bersama-sama dalam acara seperti peluncuran Danantara, yang seolah ingin menegaskan kekompakan demi trust pasar dan trust publik,” kata Hendri Satrio.
“Ini bukan hanya simbol, tapi platform strategis untuk melibatkan legacy pemimpin sebelumnya dan menunjukkan kekuatan bersatu.”
Ia mengaitkan ide Presidential Club ini dengan kondisi ekonomi dan geopolitik saat ini.
Hendri Satrio melihat, Presidential Club bisa jadi sinyal kuat bahwa pemimpin bersatu menghadapi tantangan.
“Dalam situasi geopolitik dan ekonomi yang tak stabil, masyarakat butuh jaminan keuangan keluarga diperbaiki. Penampilan para pemimpin bersama-sama menunjukkan Indonesia rukun, mendukung aktivitas ekonomi dan politik,” ungkap Hendri Satrio.
Hendri Satrio memuji langkah Prabowo yang kerap tampil bersama dengan SBY dan Jokowi.
Menurutnya, langkah Prabowo ini tidak pernah diusahakan oleh presiden-presiden sebelumnya.
“Luar biasa langkah Prabowo ini, tak pernah diusahakan presiden sebelumnya yaitu tampil bersama” tuturnya.
Meski begitu, Hendri Satrio tak memungkiri adanya tujuan politik di balik layar atas kebersamaan mereka bertiga tersebut.
Tapi, bagi Hendri Satrio, terpenting bagi publik untuk melihat kerukunan di antara para pemimpin tersebut.
"Jadi kalau ada yang bertanya ini kira-kira ada apa di belakang layar? Ini pasti ada belakang layarnya. Dan sangat mungkin ini tentang kekuatan ekonomi dan kestabilan politik di Indonesia,” ujarnya.
“Tapi yang kita lihat tujuannya saja, kerukunan antara para pemimpin kita. Jadi mudah-mudahan ada efek sejuk dari ide Presidential Club ini,” pungkasnya.