Saat Prabowo Soroti Banjir di Bekasi, Minta Segera Ditangani, hingga Curhatan Warga
GH News March 05, 2025 10:05 AM

Presiden RI Prabowo Subianto merespons bencana banjir yang melanda wilayah Jabodetabek, termasuk Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Bekasi, dan Kabupaten Bogor.

Dari sejumlah wilayah tersebut, Bekasi menjadi salah satu fokus perhatian Presiden.

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, mengatakan Presiden Prabowo tengah melakukan pemantauan terhadap bencana banjir di Bekasi, Jawa Barat.

Menurutnya, Presiden sudah menginstruksikan agar penanganan terhadap banjir di berbagai daerah segera dilakukan.

"Presiden juga menyoroti beberapa wilayah yang saat ini mengalami banjir, dan telah melakukan koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menangani situasi ini secara cepat," ungkap Hasan di Istana, Jakarta, Selasa (4/3/2025) malam, dilansir Kompas.com.

Hasan juga menyebut, Bekasi menjadi salah satu fokus perhatian Presiden.

Di sisi lain, mengenai kemungkinan pemberian bantuan sosial kepada korban, Hasan menyatakan, hal tersebut, belum dapat dipastikan. 

Namun, ia menekankan, upaya penanganan terhadap para korban banjir akan dilakukan seoptimal mungkin.

Diketahui, hujan dengan intensitas tinggi pada malam hingga Selasa (4/3/2025) dini hari menyebabkan banjir di wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi mencatat, sebanyak tujuh kecamatan terdampak banjir.

Di antaranya Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede dan Rawalumbu.

Kemudian, sebanyak 140 unit rumah terendam dengan ketinggian udara mencapai 300 sentimeter. 

BPBD Kota Bekasi pun mendistribusikan bantuan logistik dan mengirimkan sejumlah perahu karet untuk mengeluarkan warga yang terdampak.

Sementara itu, Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, menyampaikan pemerintah pusat melalui BNPB mendukung kebutuhan pemerintah daerah dan masyarakat terdampak pada masa tanggap darurat banjir di daerah Jabodetabek.

“Kami akan kerahkan personel ke masingmasing daerah terdampak dan peralatan sesuai kebutuhan di lapangan,” tutur Suharyanto saat Konferensi Pers Penanganan Banjir di Wilayah Jabodetabek, Selasa (4/3/2025), dikutip dari Jabarprov.go.id.

BNPB mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan.

Sementara itu, Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, menginstruksikan seluruh perangkat bergerak membantu warga terdampak banjir.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi pun bergerak mengevakuasi masyarakat yang terdampak.

"Dan Dinas Sosial juga turut bergerak, Dinas Kesehatan, camat, seluruhnya bergerak memastikan penanganan darurat dan memberikan bantuan langsung kepada warga terdampak," kata Ade pada Rabu (5/3/2025).

Ade menambahkan, bantuan evakuasi, pendirian tenda pengungsian hingga logistik makanan langsung dikerahkan.

Bupati Ade Kuswara menegaskan, pemerintah tak hanya fokus pada penanganan darurat, tetapi juga mencari solusi agar bencana ini tidak terus berulang.

Curhat Warga Bekasi

Dikutip dari TribunJakarta.com, area Perumahan Pondok Gede Permai (PGP), Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, turut terdampak banjir akibat meluapnya aliran Kali Bekasi, Selasa (4/3/2025). 

Kawasan permukiman di bantaran Kali Bekasi itu, jadi yang terparah terdampak.

Adapun ketinggian air merendam rumah warga mencapai 3 meter. 

Sejumlah warga pun harus dievakuasi usai terjebak banjir menggunakan perahu karet dari petugas gabungan. 

Mereka yang terjebak banjir ratarata lansia dan anakanak, sehingga perlu bantuan perahu karet untuk menuju tempat aman. 

Dalam prosesnya, evakuasi dilakukan bergantian. 

Warga terdampak banjir Perumahan PGP, Riki (26), menceritakan saat malam sebelum banjir menerjang, ia sedang bersama tetangga di kediamannya. 

Menurut Riki, informasi terkait banjir kiriman sudah diterima warga, sekira pukul 23.00 WIB.

Ia sempat mengecek tinggi muka air Kali Bekasi yang ada di dekat perumahannya. 

"Malam jam 12 sudah mulai naik air, pas jam 2 menjelang sahur saya kontrol sama temanteman sudah ada yang tinggi masuk ke rumah," kata Riki. 

Sementara posisi rumah Riki tidak begitu dekat dengan dinding tanggul Kali Bekasi.

Sehingga, Riki mengaku, memiliki cukup waktu untuk mengevakuasi orang tuanya sebelum banjir benarbenar merendam seluruh permukiman. 

"Kalau di rumah ada keluarga ada, orang tua, adek sama paman, kalau rumah saya bukan yang di dekat tanggul, sebenarnya masih enggak terlalu parah," jelasnya.

Di sisi lain, surat berharga, seperti ijazah dan pakaian secukupnya dibawa bersamaan dengan proses evakuasi. 

"Pas kejadian itu saya langsung amanin suratsurat ijazah itu yang saya amanin pas info banjir rame langsung saya siap siap amanin, banjir masih sedengkul itu udah mulai saya ngungsi sama orang tua," jelasnya. 

Diketahui, Riki mengungsi di gudang Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) yang berlokasi di dekat Perumahan PGP.

Sedangkan orang tuanya memilih menginap di rumah saudara. 

Menurut Riki, banjir yang terjadi kali ini, jadi yang terparah selama tinggal di Perumahan PGP Bekasi. 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.