Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Arief Mulyadi optimistis perusahaan bisa terus tumbuh dan bertahan di tengah tantangan yang berlangsung. Menurut Arief, PNM sendiri berhasil membukukan laba bersih hampir Rp 1,5 triliun selama 2024.
"Semua komponen masih menunjukkan ada jaminan kami tetap tumbuh dan sustain. Ada laba, ya walaupun kurang-kurang sedikit, hampir Rp 1,5 triliun," katanya dalam bincang media di Kantor PNM di Jakarta Selatan, Selasa (18/3/2025).
Aset PNM juga menunjukkan pertumbuhan melampaui Rp 55 triliun pada 2024, lebih besar dibanding tahun 2023 yang sebesar Rp 51 triliun. Hal itu juga menunjukkan bahwa kinerja PNM dapat terus tumbuh berkelanjutan.
"Aset bisa tumbuh, tahun 2023 masih di angka Rp 51 triliun, sekarang sudah dapat melampaui Rp 55 triliun. Ada pertumbuhan, ya walaupun tidak signifikan bisa menjamin kami tetap sustain untuk terus tumbuh," sebutnya.
Pada kesempatan itu Arief menyebut dua program milik PNM, yakni Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) dan program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) telah menyentuh 22 juta masyarakat.
Dari jumlah itu tercatat 15,4 juta nasabah sebagai nasabah kategori aktif. Arief menyebut pihaknya lebih fokus memberikan layanan ke segmen ulta mikro yang kurang tersentuh oleh layanan perbankan.
"Ada 15,4 juta nasabah yang aktif. Dan ini masuk tahun ke-10 untuk program Mekaar. Karena kami menganggap buat transformasi besar PNM kami adalah kami fokus masuk ke segmen ultra mikro, segmen yang unbankable, bahkan segmen yang tidak terlihat," tuturnya.
"Karena mereka baru mulai, baru berani berusaha. Saat ini baru ada 15,4 juta yang Mekaar, dan dikumpulkan dalam 890 ribu kelompok. Hadir di 6.165 kecamatan, dari kurang lebih 7.400 sampai 7.500 kecamatan di Indonesia, 452 kabupaten/kota dari 514 kabupaten/kota di Indonesia dan di 36 Provinsi," tutup Arief.