Terkuak Motif Oknum TNI AL yang Tembak Mati Sales Mobil, Ini Penjelasan Danpomal Mayor A Napitupulu
Randy P.F Hutagaol March 19, 2025 01:32 AM

TRIBUN-MEDAN.COM - Komandan Polisi Militer TNI AL (Danpomal) Lhokseumawe Mayor Laut (MP) A Napitupulu menyampaikan motif anggota TNI AL Kelasi Dua (Kld) Dede Irawan menembak mati seorang perawat yang merangkap sales mobil bernama Hasfiani alias Imam saat uji kelaikan (test drive) di Aceh Utara. 

Setelah menembak mati, jasad korban dimasukkan ke dalam karung dan dibuang ke hutan Gunug Lasak, Kecamatan Nisam, Aceh Utara.

“Memang benar telah terjadi dugaan pembunuhan yang dilakukan oleh oknum anggota Lanal Lhokseumawe atas nama KLD DI, terduga tersangka saat ini telah ditahan,” ujar Napitupulu, Selasa (18/3/2025).

Terkait motif, Mayor Napitupulu mengatakan penyelidikan sementara terduga pelaku ingin menguasai mobil.

Korban turun dari mobil untuk mengecek kondisi mobil. Kemudian pelaku menembak kepala korban hingga tewas.

Setelah melakukan penembakan, pelaku membawa jasad korban ke Pos Radar, Krueng Guekueh kemudian meminta juniornya membantu membersihkan darah dalam mobil.

Pada sore hari, Kld DI mengajak juniornya itu untuk membuang jasad Imam ke kawasan Gunung Salak.

Mayat korban dibuang dengan cara dimasukkan dalam karung.

Setelah membuang jasad korban di kilometer 30 Gunung Salak, pelaku pulang ke Bireuen dengan mobil Innova yang hendak dijual oleh korban.

Dalam perjalanan di sekitar Gunung Salak, pelaku membuang pistol dan pelat nomor polisi asli mobil tersebut.

Dua hari setelah kejadian, anggota TNI AL itu ditangkap oleh Pomal.

Jasad Imam ditemukan di semak belukar kawasan Gunung Salak, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, Senin (17/3/2025).

Kepergian Imam meninggalkan duka bagi istri dan tiga anaknya yang masih kecil. Bahkan si bungsu masih bayi.

Imam adalah ayah tiga anak merupakan putra asli Desa Blang Cut, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara.

Imam merupakan ayah tiga anak yang dikenal sebagai sosok pekerja keras.

Dia bekerja sebagai perawat dengan status tenaga bakti sukarela di Puskesmas Babah Buloh, Kecamatan Sawang, Aceh Utara, sejak 2021.

Saat ini, dia menetap di rumah mertuanya di Desa Uteun Geulinggang, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara.

Sepulang bekerja sebagai perawat dengan gaji yang tak seberapa itu, Imam juga bekerja di salah satu showroom di Krueng Geukuh, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara.

MERAMPOK: Klasi Dua (Kld) DI, seorang prajurit TNI AL Lhokseumawe menembak mati seorang sales mobil bernama Hasfiani alias Imam. Korban ditembak saat melakukan uji kelaikan (test drive) mobil Toyota Innova BL 1539 HW, kemudian membawa kabur kendaraan tersebut. Jasad Imam ditemukan di semak belukar kawasan Gunung Salak, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, Senin (17/3/2025). (Istimewa)

Sosok Korban

Ketua DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Aceh Utara, Bahrun Walidin, mengenang baik tentang Imam.

“Dia itu humoris, dia juga qari. Setiap kali kegiatan kami, dia selalu bagian membaca Quran dan doa. Dia jago ngaji,” kata Bahrun.

Tiga hari terakhir, Bahrun tak melihat Imam. Kabar kehilangan Imam membuatnya terkejut.

Ia semakin shock saat mendengar kepergian Imam untuk selama-lamanya.

“Dia pekerja keras, tidak ada kata menyerah bagi dia. Kami merasakan luka mendalam. Kami minta, Presiden Prabowo Subianto memberikan hukuman terberat untuk pelaku,” terang Bahrun yang juga Kepala Puskesmas Sawang, Aceh Utara, ini.

Dia menyebutkan, Imam dikenal baik dan jujur dalam setiap pekerjaannya. “Rasanya tidak akan ada manusia yang berbeda pendapat dengan Imam. Orangnya sangat baik, bahkan kebaikannya luar biasa, mudah membantu sesama,” sebutnya.

Imam dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Uteun Geulinggang, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, ditemani keluarga dan masyarakat yang mengantarkannya ke liang lahat.

KORBAN DAN PELAKU: Klasi Dua (Kld) DI, seorang prajurit TNI AL Lhokseumawe menembak mati seorang sales mobil bernama Hasfiani alias Imam (kiri tertawa). Korban ditembak saat melakukan uji kelaikan (test drive) mobil Toyota Innova BL 1539 HW, kemudian membawa kabur kendaraan tersebut. Jasad Imam ditemukan di semak belukar kawasan Gunung Salak, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, Senin (17/3/2025). (Istimewa)
KORBAN DAN PELAKU: Klasi Dua (Kld) DI, seorang prajurit TNI AL Lhokseumawe menembak mati seorang sales mobil bernama Hasfiani alias Imam (kiri tertawa). Korban ditembak saat melakukan uji kelaikan (test drive) mobil Toyota Innova BL 1539 HW, kemudian membawa kabur kendaraan tersebut. Jasad Imam ditemukan di semak belukar kawasan Gunung Salak, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, Senin (17/3/2025). (Istimewa)

Kronologi Kejadian

Kejadian yang merenggut nyawa Imam bermula pada Jumat (14/3/2025), Imam sedang duduk santai di depan showroom ketika DI datang dan meminta test drive mobil Toyota Innova hitam dengan nomor polisi BL 1539 HW.

Pihak keluarga Hasniafi (37) yang akrab disapa Imam, korban pembunuhan yang dilakukan oleh oknum TNI AL Lanal Lhokseumawe berpangkat Kelasi Dua (KLD) dengan inisial DI, menjelaskan kronologi yang diketahui oleh pihak keluarga atas kasus pembunuhan itu.

Tgk Mujirurrahman, sepupu dari Imam, di lokasi pemakaman Desa Uteun Geulinggang, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, Senin (17/3/2025) menjelaskan, kronologi yang diketahui keluarga berawal saat Jumat, 14 Maret 2025 sore.

Saat itu, korban bertemu dengan pelaku DI. Mereka lalu melihat mobil Innova warna hitam yang ingin dijual.

Pelaku kemudian meminta tes kelayakan atau test drive.

“Sekitar satu jam mereka keliling di Kompleks ASEAN (Aceh ASEAN Fertilizer). Lalu, terdengar suara letusan senjata. Ramai warga yang mendengar, kami menyakini dibunuh di Kompleks ASEAN," ucap Mujirurrahman.

Namun, keluarga tidak mengetahui di mana suara tembakan itu.

"Entah di dalam mobil atau di luar mobil, kami tidak tahu. Setelah itu, kami tidak tahu kabar, dan hilang kontak," kata Muji.

Dia menyebutkan, nomor handphone korban sudah tidak aktif sejak Jumat sore.

Setelah itu, keluarga melaporkan kasus itu ke Polsek Dewantara dan Polres Lhokseumawe.

"Empat hari kami mencari korban. Polres bantu ikut cari," katanya.

Kemudian, pada Senin, 17 Maret 2025 pagi, polisi memberi tahu keluarga bahwa Imam telah meninggal dunia.

Dijelaskan juga bahwa oknum TNI AL diduga sebagai pelaku pembunuhan.

NOTIF DEDE IRAWAN: Komandan Polisi Militer TNI AL (Danpomal) Lhokseumawe Mayor Laut (MP) A Napitupulu menyampaikan motif Kelasi Dua (Kld) Dede Irawan menembak mati seorang perawat yang merangkap sales mobil bernama Hasfiani alias Imam saat uji kelaikan (test drive) di Aceh Utara.
NOTIF DEDE IRAWAN: Komandan Polisi Militer TNI AL (Danpomal) Lhokseumawe Mayor Laut (MP) A Napitupulu menyampaikan motif Kelasi Dua (Kld) Dede Irawan menembak mati seorang perawat yang merangkap sales mobil bernama Hasfiani alias Imam saat uji kelaikan (test drive) di Aceh Utara. (Istimewa)

Penyelidikan dan Tindakan Hukum

Komandan Polisi Militer TNI AL (Pomal) Lhokseumawe, Mayor Laut (MP) A. Napitupulu, menjelaskan kejadian tersebut dalam konferensi pers di Markas TNI AL Lhokseumawe.

"Jenazahnya kita ketahui dari pelaku. Kita jemput jenazahnya, kita lakukan visum et repertum di Rumah Sakit Umum Cut Meutia dan sudah difardu kifayahkan," ungkapnya.

Saat ini, pelaku Dede Irawan telah ditahan dan tengah menjalani penyelidikan serta penyidikan mendalam di Markas Pomal Lhokseumawe. 

Komandan TNI AL Lhokseumawe, Kolonel Laut (P) Andi Susanto, menegaskan bahwa kasus ini akan ditangani secara transparan.

"Saya mengucapkan belasungkawa kepada keluarga korban dan memohon maaf atas kejadian ini," ujar Andi. Ia juga menyebut akan menggelar konferensi pers dalam waktu dekat untuk mengungkap lebih lanjut kasus tersebut.

Motif Pelaku

Komandan Polisi Militer TNI AL (Pomal) Lhokseumawe, Mayor Laut (MP) A Napitupulu, mengungkapkan bahwa pembunuhan terhadap sales mobil Hasfiani alias Imam, warga Kabupaten Aceh Utara, didasari oleh motif murni untuk menguasai mobil Inova dari sebuah showroom di Krueng Geukuh, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara.

Peristiwa tragis ini terjadi pada Jumat (14/3/2025).

"Benar, peristiwa itu melibatkan pelaku pembunuhan yang merupakan oknum TNI AL, Kelas Dua DI. Sekarang pelakunya sudah ditahan," ujar Mayor A Napitupulu dalam konferensi pers di Markas TNI AL Kota Lhokseumawe, Senin (17/3/2025).

Menurut pengakuan tersangka, saat mengemudikan mobil Inova dengan nomor polisi BL 1539 HW, ia mengajak Imam untuk menemaninya dengan alasan melakukan uji kelaikan (test drive).

Saat berkeliling di kompleks perumahan PT Asean Aceh Fertilizer (AAF), DI menembak Imam. Letusan senjata itu terdengar oleh warga perumahan. 

"Mobil itu kemudian terlihat keluar dari kompleks dan menuju arah Medan, Sumatera Utara. Suara letusan senjata yang didengar warga pada Jumat sore itu adalah peristiwa yang sedang kita bicarakan sekarang ini," jelas Napitupulu.

DI lalu membuang jenazah Imam di semak belukar di kawasan Gunung Salak. 

Ketika ditanya mengenai kronologis kejadian, A Napitupulu meminta waktu untuk mengumpulkan informasi dan menyusun kronologis secara utuh.

SALES MOBIL DIBUNUH - Imam dimakamkan di Tempat Pekaman Umum (TPU) Desa Uteun Geulinggang, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Senin (17/3/2025) dan jasad Imam ditemukan di dalam semak belukar di kawasan Gunung Salak, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, Senin (17/3/2025). Terkuak sosok Hasfiani (37) alias Imam, sales mobil yang diduga dibunuh oknum prajurit TNI AL Lhokseumawe, Kelasi Dua DI. Jasadnya dibuang di gunung.
SALES MOBIL DIBUNUH - Imam dimakamkan di Tempat Pekaman Umum (TPU) Desa Uteun Geulinggang, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Senin (17/3/2025) dan jasad Imam ditemukan di dalam semak belukar di kawasan Gunung Salak, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, Senin (17/3/2025). Terkuak sosok Hasfiani (37) alias Imam, sales mobil yang diduga dibunuh oknum prajurit TNI AL Lhokseumawe, Kelasi Dua DI. Jasadnya dibuang di gunung. (KOMPAS.COM/MASRIADI SAMBO/DOKUMENTASI KELUARGA IMAM)

Tuntutan Keluarga Korban

Pihak keluarga Imam meminta agar kasus ini dikawal hingga tuntas dan pelaku dihukum seberat-beratnya sesuai hukum yang berlaku di Indonesia.

"Saya minta seluruh rakyat Aceh kawal kasus ini. Kawan-kawan wartawan tolong bantu kami untuk mengawal kasus ini," ujar sepupu korban, Tgk Mujirurrahman, di lokasi pemakaman Desa Uteun Geulinggang, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara.

Ia juga meminta agar tidak ada barang bukti yang dihilangkan dalam kasus tersebut agar dapat terungkap secara terang benderang.

"Jangan ada barang bukti yang dihilangkan," tegasnya.

Pihak keluarga berharap hakim pengadilan militer dapat memberikan vonis seadil-adilnya kepada pelaku. Mereka juga meminta penyidik Pomal menjelaskan apakah kasus ini tergolong pembunuhan berencana atau tidak.

Jenazah Imam telah dimakamkan di Desa Uteun Geulinggang.

Ia meninggalkan seorang istri dan tiga anak yang masih kecil, masing-masing berusia 12 tahun, 4 tahun, dan 6 bulan.

(*/Tribun-medan.com/Serambinews.com)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.