BKPRMI: Masyarakat Indonesia Punya Kekuatan Tekan Ekonomi Israel
Wahyu Gilang Putranto March 19, 2025 02:31 AM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gerakan boikot produk terafiliasi negeri zionis Israel terus dilakukan oleh masyarakat Indonesia sebagai bentuk dukungan bagi warga Palestina yang selama setahun lebih wilayahnya dibombardir militer Israel. 

Gerakan ini juga didasarkan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 83 tahun 2023 tentang hukum dukungan terhadap perjuangan Palestina, yang salah satu isinya yaitu arahan untuk memboikot produk terafiliasi Israel dan mendukung produk nasional.

Ketua Umum DPP Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Nanang Mubarok mengatakan, gerakan boikot ini telah dimulai sejak dikeluarkannya Fatwa MUI tersebut. 

Menurutnya gerakan ini bukan sekedar preferensi konsumen, tapi soal sikap kemanusiaan.

“Ketika kita membeli produk mereka, secara tidak langsung kita membiayai penindasan terhadap saudara-saudara kita di Palestina."

"Ini bukan lagi soal preferensi konsumen, tetapi soal sikap kemanusiaan," kata Nanang kepada wartawan, Selasa (18/3/2025).

Para aktivis pro-Palestina lanjutnya, juga mendesak agar aksi boikot diperluas ke sektor lain, termasuk investasi dan teknologi, agar dampaknya semakin terasa. 

Sebab konsumen Indonesia memiliki kekuatan untuk memberikan tekanan ekonomi yang nyata. 

Namun di tengah bulan Ramadhan, berbagai produk terafiliasi Israel itu berupaya menarik hati masyarakat muslim Indonesia. Salah satunya dengan mengadakan acara di masjid.

Perihal ini Ketua Gerakan Kebangkitan Produk Nasional, Fuad Adnan mengimbau masyarakat muslim untuk tidak terpengaruh kamuflase dan tetap bersikap memboikot. 

Mengingat, sampai saat ini kekerasan kemanusiaan terhadap warga Palestina masih terus dilakukan Israel di tengah gencatan senjata.

Ia pun mengimbau masyarakat berhati-hati terhadap aksi Palestine Washing, yakni upaya pembelaan diri dengan berpura menaruh simpati kepada bangsa Palestina. 

"Karena walaupun saat ini telah ada gencatan senjata tapi penembakan masih terus terjadi," ujar Fuad.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.