Pria Meninggal gegara Kebanyakan Minum Air Putih, Alami Pembengkakan Otak
GH News March 21, 2025 07:03 AM

Minum banyak air biasanya dikaitkan dengan pilihan kesehatan yang baik, tetapi hal itu malah merenggut nyawa seorang pria.

Kasus ini dialami oleh Sean O'Donnell. Dia kehilangan nyawanya setelah mengalami 'keracunan air' yang fatal tidak lama pasca meninggalkan rumah sakit.

Dikutip dari UNILAD, pria berusia 59 tahun di Dublin, Irlandia itu dijadwalkan untuk menjalani prosedur rutin di Rumah Sakit St. Vincent University pada Januari 2020. Operasi yang tidak disebutkan namanya itu berjalan sesuai rencana dan staf layanan kesehatan mendorong O'Donnell untuk minum banyak air setelahnya, sesuatu yang kemudian terbukti berakibat fatal.

Kondisi itu secara medis dikenal sebagai hiponatremia. Para ahli telah memperingatkan bahwa setidaknya mengonsumsi 1,4 liter air, sekitar enam gelas dalam satu jam dapat memicu kondisi tersebut.

Air putih sangat penting dan vital untuk kehidupan dan kesejahteraan yang sehat, namun, mengonsumsi terlalu banyak dalam waktu yang terlalu singkat dapat berakibat fatal.

Terlalu banyak dapat menyebabkan ketidakseimbangan natrium di dalam tubuh; natrium adalah elektrolit yang membantu mengatur jumlah air dalam jaringan. Jika tidak cukup air dalam tubuh, air dapat menumpuk di dalam dan di sekitar sel-sel tubuh dan menyebabkannya membengkak.

Jika ada terlalu banyak air dalam sistem, darah akan tergenang air. Kemudian, air akan tertarik ke daerah-daerah yang konsentrasi garam dan zat terlarut lainnya lebih tinggi, dan pada titik itu, air akan memasuki sel-sel yang membengkak untuk mencoba dan memberi ruang bagi air tersebut.

Hal ini dapat sangat berbahaya jika menyangkut otak karena otak tidak dapat berkembang dengan baik karena terkurung rapat oleh tengkorak.

Dalam kasus O'Donnell, otaknya membengkak karena terlalu banyak air yang akhirnya menyebabkan kejang, serangan jantung.

Hiponatremia juga dapat dipicu oleh konsumsi air dalam jumlah normal pada beberapa pasien yang rentan dan jumlah yang dibutuhkan untuk memicunya pada individu yang sehat dapat bervariasi antar individu.




© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.