Maria Branyas Morera merupakan salah satu orang tertua yang pernah hidup di dunia. Ia lahir pada 4 Maret 1907 dan meninggal dunia tanggal 19 Agustus 2024 di usia 117 tahun dan 168 hari.
Dengan sampel yang sudah didapatkan ketika Morra berusia 116 tahun, peneliti mencoba melakukan analisis dan membandingkannya dengan berbagai sampel dari subjek manusia yang lebih muda. Ini untuk melihat perbedaan apa yang dimiliki Morera hingga ia bisa hidup begitu lama.
Salah satu perbedaan yang ditemukan adalah panjang telomer, ujung kromosom yang berfungsi melindungi DNA dari kerusakan, milik Morera sama dengan rata-rata subjek usia 30-an. Padahal panjang telomer biasanya akan berkurang seiring bertambahnya usia.
Peneliti juga menemukan varian genetik pada tubuhnya yang diketahui melindungi penyakit dari gangguan kardiovaskular, diabetes, hingga neurodegenerasi. Setelah dilakukan penghitungan epigenetik, usia biologis Morera jauh lebih mudah dari usia aslinya.
"Supercentenarian kami menunjukkan usia biologis yang jauh lebih muda daripada usia kronologisnya yang sebenarnya dan ini terjadi pada tiga jaringan berbeda yang dianalisis," lapor peneliti dikutip dari IFLScience, Sabtu (22/3/2025).
Ketika tim peneliti melakukan pemeriksaan ulang dengan jenis tes yang berbeda, hasil yang dimiliki oleh Morera tetap sama. Ini menunjukkan bahwa Morera bisa panjang umur karena sel-sel di tubuhnya 'berperilaku' seperti sel yang lebih muda.
Peneliti berpendapat apa yang ada pada tubuh Morera sangatlah unik. Mereka juga menemukan ada tujuh varian biologis langka yang tidak ada pada subjek berusia muda ketika sedang dibandingkan genomnya.
"Varian ini bisa jadi unik untuknya dan dapat berkontribusi pada umur panjangnya yang luar biasa," tambah mereka.
Meskipun faktor genetik begitu berpengaruh besar pada kasus Morera, faktor gaya hidup juga mengambil peran. Selama hidup, Morera menjalani diet mediterania dan sangat menyukai yogurt.
Diet mediterania adalah pola makan sehat yang mengutamakan makanan nabati, lemak sehat, hingga protein hewani sehat. Diet ini biasanya berfokus pada sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh.
Pola makan sehat yang dilakukan Morena dianggap berkontribusi pada bioma usus dan kadar kolesterolnya yang sangat sehat.
Semasa hidup, Morera juga begitu memperhatikan kondisi kesehatan mental dan otaknya. Ia menjaga kehidupan sosialnya dan aktif bermain dengan hewan peliharaan, membaca buku, bahkan bermain piano. Semua hal tersebut membuat hidupnya lebih menyenangkan.
"Meskipun mengalami beberapa peristiwa yang menyakitkan secara emosional selama tahun-tahun terakhir hidupnya, seperti kematian putranya, ia tetap menjaga kesehatan fisik dan mental yang kuat sepanjang hidupnya dengan kebiasaan tidur yang baik dan kehidupan sosial yang aktif," ungkap peneliti.