Grid.ID - Pemuda 24 tahun nekat simpan mayat kekasih hingga jadi kerangka di Yogyakarta. Aksi keji pemuda 24 tahun di Yogyakarta ini ternyata berawal dari masalah sepele.
Lantas apa motif pelaku nekat bunuh hingga simpan mayat kekasih? Seperti diketahui, kasus pembunuhan yang menewaskan sosok EDP (23) kini tengah jadi sorotan.
Bagaimana tidak? Nyawa EDP melayang di tangan kekasihnya sendiri MPR (24) alias Muhammad Rafy Ramadhan. Dilansir Tribunnews.com, Rafy tega membunuh sang kekasih pada (25/09/2024).
Rafy diketahui menghilangkan nyawa sang kekasih dengan cara dicekik. Mengjutkannya, kasus itu baru terungkap pada Kamis, 20 Maret 2025 sore.
Diketahui, jasad EDP ditemukan tinggal kerangka di kamar Rafy. Sebelum meninggal, korban ternyata sempat terlibat cekcok dengan pelaku.
Bahkan perselisihan terjadi hanya karena masalah bakso goreng yang gosong. Hal titu disampaikan oleh Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana.
"Pada tanggal 7 Desember 2024, tersangka membereskan tempat kejadian dengan cara membuka kamar nomor 3 dan mendapati tubuh korban sudah menjadi kerangka," kata dia.
Menurut keterangan polisi, rambut, pakaian, serta barang-barang milik korban dimasukkan ke dalam kantong plastik sampah berwarna hitam. Pelaku kemudian membawa kantong tersebut ke kontrakan di Condongcatur, Sleman.
Bahkan, pada 20 Desember 2024, tersangka membawa kantong plastik sampah tersebut ke losmen di Kaliurang, Sleman.
"Dibersihkan kerangkanya lalu membawa kerangka tersebut untuk disimpan di rumahnya korban di Padukuhan Gading Lumbung Rt. 16, Donotirto, Kretek," kata dia.
"Pelaku juga membawa sisa pakaian korban yang dimasukkan ke dalam trash bag dan koper yang tersisa di kontrakan yang beralamat Kampung Dawang, Padukuhan Manding," imbuhnya.
Tak berhenti sampai di situ, pelaku juga membakar berbagai barang yang terkontiminasi jasad korban seperti selimut, mantel, kantong plastik, rambut, dokumen, boneka, serta pernak-pernik yang dikenakan korban.
Selama enam bulan menyembunyikan jasad korban, Rafy berpura-pura menjadi EDP dengan menguasai ponsel korban. Rafy membalas pesan dari kerabat atau keluarga agar mereka merasa EDP masih hidup.
"Jadi keluarga dan teman-teman korban masih berkomunikasi via pesan, padahal yang membalas adalah pelaku," jelas Jeffry.
Aksi keji Rafy mulai tercium saat dirinya menggunakan sepeda motor korban namun tak pernah ada yang melihat sosok EDP sejak lama. Lalu ada laporan mengenai seorang perempuan yang telah lama tak terlihat langsung ditindak jajaran Polsek Bantul dan Polres Bantul.
Kini, kerangka masih dilakukan autopsi untuk memastikan kebenaran identitas korban.