TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Republik Indonesia, Natalius Pigai, secara resmi meresmikan Pusat Studi Hukum dan HAM di Nusa Putra University, Sukabumi, Jawa Barat pada Rabu (19/3/2025).
Peresmian ini menjadi tonggak penting dalam upaya pengembangan studi hukum dan hak asasi manusia di Indonesia.
Pusat Studi Hukum dan HAM ini berada di bawah Fakultas Hukum, Bisnis, dan Pendidikan Nusa Putra University, dan akan fokus pada penelitian serta kajian mendalam mengenai hukum dan HAM.
Pusat studi ini juga berkomitmen untuk mendukung pengembangan kebijakan dan advokasi berbasis data serta riset akademik.
Peresmian pusat studi ini ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Menteri Pigai serta penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama antara Kementerian HAM dan Nusa Putra University.
Menteri HAM Natalius Pigai mengapresiasi langkah Nusa Putra University dalam mendirikan pusat studi tersebut.
Dia menjelaskan bahwa kehadiran pusat studi ini akan menjadi platform penting dalam memajukan HAM, dengan fokus pada peningkatan kesadaran publik serta perlindungan dan penegakan HAM melalui instrumen hukum yang lebih kuat.
“Kementerian HAM RI akan mendukung penuh berbagai kegiatan yang dilakukan oleh Pusat Studi Hukum dan HAM di Nusa Putra University. Kami juga siap merancang program kerja sama yang bisa disinergikan dengan program-program kementerian,” kata Natalius Pigai.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Dekan Fakultas Hukum, Bisnis, dan Pendidikan Nusa Putra University, CSA Teddy Lesmana.
Ia menekankan bahwa peresmian pusat studi ini merupakan langkah awal dalam mempererat kolaborasi antara universitas dan Kementerian HAM untuk memperkuat nilai-nilai HAM di Indonesia.
Menurutnya, pusat studi ini tidak hanya akan berperan dalam pengembangan akademik, tetapi juga dalam mengkaji isu-isu hukum dan HAM yang berkembang, baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Pusat studi ini adalah tempat bagi kita semua untuk mengkaji isu-isu hukum dan HAM yang semakin berkembang,” ujar Teddy Lesmana.
Dengan didirikannya Pusat Studi Hukum dan HAM, diharapkan akan semakin banyak penelitian dan kajian yang dapat menjadi dasar dalam merumuskan kebijakan hukum dan HAM di Indonesia.
Pusat studi ini juga diharapkan dapat berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya perlindungan hak asasi manusia serta supremasi hukum di Indonesia.
Dalam acara tersebut, Menteri Natalius Pigai juga memberikan kuliah umum bertajuk "Diversity, Equality and Human Rights" – Memperkuat HAM dalam Masyarakat Multikultural.
Kuliah umum ini dihadiri oleh lebih dari 1.500 mahasiswa Nusa Putra dan masyarakat umum. Hadir pula dalam acara tersebut jajaran rektorat Nusa Putra, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten dan Kota Sukabumi, serta para pegiat hak asasi manusia.