nextren.com -Samsung Electronics baru saja memperkenalkan visinya untuk mewujudkan rumah pintar berbasis AI yang sepenuhnya terintegrasi lewat konsep "AI Home" dalam acara global Welcome to Bespoke AI di Seoul, Korea Selatan, pada 30 Maret 2025.
Lewat peluncuran ini, Samsung menunjukkan bagaimana kecerdasan buatan (AI) bukan hanya soal ponsel pintar atau asisten suara, tetapi telah menyusup ke dalam perangkat sehari-hari seperti kulkas, mesin cuci, dan penyedot debu.
Jeong Seung Moon, EVP dan Head of R&D Team untuk Digital Appliance Business di Samsung Electronics, menyatakan, "Melalui perangkat Bespoke AI kami, Samsung telah mewujudkan AI Home yang tidak hanya meningkatkan kenyamanan sehari-hari tetapi juga memungkinkan pengguna merasakan penghematan energi dan perawatan yang lebih mudah."
Jajaran Bespoke AI 2025
Di bawah payung AI Home, Samsung meluncurkan berbagai perangkat rumah tangga generasi terbaru.
Sorotan utama jatuh pada Bespoke AI Refrigerator dan Bespoke AI Laundry Vented Combo.
Kulkas pintar ini dibekali layar 9 inci dan teknologi AI Vision Inside yang mampu mengenali bahan makanan secara otomatis, termasuk yang sudah diolah.
Artinya, pengguna bisa lebih mudah mengelola stok makanan dan mengurangi limbah rumah tangga.
Model dengan teknologi AI Wash+ dan AI Dry+ mampu menyesuaikan siklus pencucian dan pengeringan berdasarkan jenis kain dan tingkat kotoran.
Bahkan untuk pasar Eropa, hadir model hemat energi yang mengurangi konsumsi hingga 55% dari standar kelas A.
Lebih lanjut, Samsung juga memperkenalkan penyedot debu Bespoke AI Jet Bot Steam Ultra yang dapat mengenali rintangan sekecil 1 cm dan bahkan mendeteksi cairan transparan.
Ketika menghadapi dinding atau sudut ruangan, sikat otomatis akan keluar untuk menjangkau area tersembunyi.
perangkat home appliances Samsung juga menggunakan layar pintar yang disebut AI Home menjadi pusat kendali berbagai perangkat rumah tangga.
Layar ini dapat mengakses fitur-fitur seperti Daily Board untuk mengatur jadwal, Map View untuk memantau perangkat, hingga menyambungkan alat dari brand lain melalui SmartThings.
Fitur asisten suara Bixby pun turut ditingkatkan dengan kemampuan Voice ID, yang mengenali suara tiap anggota keluarga dan menyesuaikan layanan berdasarkan akun Samsung mereka.
Fitur ini terintegrasi dengan pengaturan aksesibilitas, misalnya pengguna dengan penglihatan rendah akan otomatis mendapatkan tampilan visual yang sesuai.
Meningkatnya konektivitas juga membawa tantangan baru soal keamanan.
Samsung menjawabnya lewat penerapan sistem Knox Matrix dan Knox Vault di seluruh perangkat AI Home. Knox Vault menyimpan data sensitif seperti sandi dan otentikasi dalam chip terpisah yang aman.
Tak hanya itu, Samsung juga mulai menerapkan post-quantum cryptography (PQC), teknologi keamanan mutakhir untuk mengantisipasi potensi serangan dari komputer kuantum di masa depan.
Samsung tak sekadar menjual perangkat canggih, tetapi juga memperhatikan keberlanjutan.
Lewat layanan Smart Forward, pengguna perangkat lama pun tetap dapat menikmati fitur terbaru melalui pembaruan software.Tak perlu beli baru, cukup update.
Selain itu, fitur SmartThings Home Care kini diperluas ke lebih banyak negara dan memanfaatkan AI untuk mendeteksi potensi kerusakan lebih awal, memberikan notifikasi, serta memungkinkan teknisi memberikan dukungan jarak jauh.
Inisiatif ini menjadi jawaban Samsung terhadap isu konsumsi energi dan limbah elektronik.
Dengan pendekatan yang lebih peduli terhadap lingkungan dan gaya hidup konsumen, visi AI Home terasa lebih dari sekadar pemasaran—ini adalah langkah konkret menuju masa depan yang lebih cerdas dan bertanggung jawab.
Langkah Samsung ini membuka babak baru dalam evolusi rumah tangga.
Dengan keamanan yang diperkuat dan pengalaman pengguna yang terus disempurnakan, Samsung tampaknya ingin menjawab kekhawatiran tersebut dengan solusi konkret.