TIMESINDONESIA, JAKARTA – Persoalan Meikarta kembali dibahas Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait bersama sejumlah konsumen Meikarta yang telah membuat pengaduan melalui layanan Bantuan Edukasi dan Asistensi Ramah untuk Pengaduan Konsumen Perumahan (BENAR-PKP) Kementerian PKP.
Dalam pertemuan yang diselenggarakan secara terbuka bersama para media di Kementerian PKP, Wisma Mandiri Jakarta pada Senin (21/4/2025), Menteri PKP Maruarar Sirait berdiskusi dan bertanya dengan para konsumen Meikarta dengan jumlah sekitar 39 orang yang hadir dalam pertemuan tersebut.
Konsumen Meikarta yang hadir dalam rapat bersama Menteri PKP Maruarar Sirait. (FOTO: Fahmi/TIMES Indonesia)
Menteri PKP Maruarar Sirait yang didampingi jajaran pejabat dilingkungan Kementerian PKP menanyakan kepada para konsumen Meikarta yang hadir mengenai siapa saja yang sudah lunas tetapi belum mendapatkan unit di Meikarta tersebut.
“Siapa konsumen Meikarta disini yang sudah lunas 100 persen? janjinya kapan apartemen mau diserahkan?," tanya Menteri Ara sapaan akrabnya kepada para konsumen Meikarta yang hadir dikutip dari pertemuan tersebut, Selasa (22/4/2025)
Beberapa konsumen yang hadir pun menjawab bahwa ada sebagian yang sudah melunasi pembelian apartemen sejak 2017 dan ada juga yang masih menganggur dan ada juga yang menghentikan angsuran karena tidak adanya progres pembangunan apartemen di lapangan.
Kepada seluruh konsumen yang hadir, Menteri Ara meminta untuk membawa seluruh bukti baik dari awal perjanjian dengan Meikarta hingga bukti pembayaran cicilan maupun pelunasan unit apartemen serta diserahkan ke BENAR-PKP untuk diverifikasi dan validasi terkait keabsahan dokumen tersebut untuk selanjutnya disampaikan ke pihak Meikarta.
Meskipun sudah ada paguyubannya, Menteri Ara menyarankan agar para konsumen Meikarta tergabung dalam satu wadah yang selanjutnya bisa memperjuangkan harapan dari konsumen serta dapat tertangani secara keseluruhan dan tidak ada yang tertinggal.
“Semua tergabung dalam paguyuban? Saran saya gabung dan pilih ketua yang terpercaya supaya menangani secara sekaligus,” pinta Menteri Ara kepada konsumen Meikarta yang belum tergabung dalam paguyuban atau perkumpulan Konsumen Meikarta.
Minta Uang Kembali
Saat Menteri Ara menanyakan apa keinginan konsumen Meikarta, seluruh konsumen serentak menjawab ingin uang kembali. “Yang sudah lunas ada uang kembali dan kompensasi,” ucap salah seorang pelanggan Meikarta.
Rini, salah seorang konsumen Meikarta yang telah lunas sejak 2017 lalu melalui cicilan cash bertahap sejak 2015 mengaku ingin uangnya kembali karena unit yang dijanjikan oleh Meikarta sejak pelunasan hingga dijanjikan pada tahun 2019 tidak kunjung diterimanya.
“Dijanjikan unit tahun 2019 hingga kini belum ada dan tidak ada penjelasan apapun terkait unit tersebut bahkan saya setiap bulan datang ke Meikarta tapi belum ada apa-apa. Hingga pernah ditawarkan opsi untuk uang kembali dan saya setujui opsi tersebut tapi hingga kini belum ada kejelasan juga,” terangnya kepada Menteri Ara.
Tidak berbeda dengan Rini, Krisna yang juga salah seorang konsumen Meikarta dan masih terus mencicil tiap bulannya mengaku kecewa karena unit yang dijanjikan belum pernah ia terima. Wanita tersebut mengutarakan alasan terus mencicil meskipun unit belum tersedia karena tidak ingin datanya masuk dalam catatan di Bank.
Krisna bahkan pernah telat bayar serta mengajukan keringanan karena sedang cuti hamil. Ia mengaku karena Meikarta ini, dirinya dan suami kerap berselisih paham bahkan semua rencana mereka berubah imbas persoalan Meikarta.
“Pernah tidak bayar tetapi ditelpon oleh pihak Bank untuk minta bayar. Kami minta keringanan saat sedang cuti hamil tapi belum bisa dan saat permintaan kedua diajukan untuk restrukturisasi, baru disetujui. Semua planing berubah dari ekonomi, bahkan kesehatan fisik terkuras serta kerap adu argumen dengan suami karena persoalan Meikarta ini,” terangnya.
Mendengar penjelasan dari para konsumen Meikarta tersebut, Menteri Ara pun menegaskan akan siap menindaklanjuti pengaduan dari konsumen Meikarta tersebut secepatnya. “Kami siap menindaklanjuti pengaduan konsumen apartemen Meikarta ini secepatnya,” jelasnya.
Arahan Presiden Prabowo Subianto
Persoalan Meikarta yang sudah berlangsung lama tersebut dilaporkan Menteri Ara kepada Presiden Prabowo Subianto saat mendampingi Presiden melakukan tugas kenegaraan di Qatar.
Disaksikan Ketua Satuan Tugas (Satgas) Perumahan, Hasyim Djojohadikusumo, Menteri Ara mengungkapkan bahwa arah Presiden Prabowo Subianto terkait persoalan Meikarta agar dapat segera diselesaikan.
“Beliau ingin penyelesaian Meikarta ini diselesaikan sesuai prinsip hukum dan berkeadilan,” ungkap Menteri Ara.
“Mohon doanya semoga kita bisa menyelesaikan masalah Meikarta ini dengan baik. Saya sudah bicara dengan Pak James Riady untuk menyelesaikan masalah Meikarta ini secepatnya,” sebut Menteri Ara.
Menteri Ara juga mengungkapkan telah mengundang James Riady selaku CEO Lippo Group yang merupakan pengembang Meikarta untuk hadir dan rapat bersama pada Rabu (23/4/2025) esok untuk menyelesaikan dan mencari solusi yang tepat untuk para konsumen Meikarta.
“Rabu ketemu Pak James dan saya minta para konsumen mengumpulkan data. Saya dengan Pak James akan mencari solusi yang terbaik dengan itikad yang baik,” tandas Menteri Ara.
Sebagai informasi, pertemuan Menteri PKP Maruarar Sirait dengan konsumen Meikarta adalah pertemuan kedua setelah pertemuan awal dengan para konsumen Meikarta saat peluncuran layanan pengaduan BENAR-PKP. Selai Menteri Ara, Dirjen Kawasan Permukiman Kementerian PKP, Fitrah Nur dan jajarannya telah melakukan sejumlah pertemuan dengan pihak konsumen maupun manajemen Meikarta. (*)