Penjor di Hari Raya Galungan, Lebih dari Sekadar Hiasan, Ini Makna Mendalamnya
GH News April 23, 2025 06:05 PM

Setiap kali Hari Raya Galungan tiba, suasana Bali berubah menjadi sangat meriah dan sakral. 

Salah satu ciri khas yang paling mencolok adalah deretan penjor yang menjulang tinggi di pinggir jalan, depan rumah, dan pura.

Penjor adalah sebuah tiang panjang yang terbuat dari batang bambu melengkung, dihiasi dengan janur, buahbuahan, hasil bumi, dan berbagai hiasan simbolik lainnya. 

Namun, penjor bukan sekadar hiasan, ia menyimpan makna filosofis dan spiritual yang mendalam dalam kehidupan umat Hindu Bali.

Penjor biasanya dipasang beberapa hari sebelum Galungan dan akan tetap berdiri hingga Hari Raya Kuningan.

Makna Penjor

Mengutip dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Buleleng, Penjor memiliki banyak makna, di antaranya:

Ungkapan Rasa Syukur dan Bhakti 

Penjor merupakan tiang bambu yang ujungnya melengkung dan dihias dengan janur, hasil bumi, dan berbagai perlengkapan suci lainnya.

Penjor dipasang sebagai swadharma (kewajiban suci) umat Hindu untuk mengungkapkan rasa bhakti dan terima kasih kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasiNya sebagai Hyang Giripati, penguasa gunung.

Pemasangan penjor sebaiknya dilakukan pada hari Penampahan Galungan (Anggara Wage Dungulan) setelah menghaturkan banten penampahan, karena hari itu diyakini sebagai waktu persiapan spiritual, ketika umat menyucikan diri dan menaklukkan sifatsifat buruk.

Penjor dan Nilai Kemenangan Spiritual

Makna terdalam dari pemasangan penjor adalah simbol kemenangan Dharma (kebaikan) atas Adharma (kejahatan). 

Ketika umat telah berhasil mengendalikan hawa nafsu dan pikiran negatif pada hari Penampahan, maka keesokan harinya, penjor berdiri tegak sebagai simbol kemenangan spiritual dan pengingat akan kekuatan dharma.

Selain itu, penjor juga menjadi bentuk penghormatan terhadap roh leluhur yang dipercaya datang mengunjungi sanak keluarga selama Galungan.

Oleh sebab itu, penjor harus dibuat dengan bahan yang segar dan suci, seperti janur, ambu, dan unsur hasil bumi.

Penjor Sebagai Simbol Naga Basuki

Penjor juga dipercaya sebagai perwujudan Naga Basuki, simbol kesejahteraan dan kemakmuran.

Naga ini diyakini menjaga kelestarian siklus air di alam.

Sehingga dengan menghanturkan sesajen melalui penjor, umat Hindu berharap tercapainya keharmonisan alam dan kemakmuran hidup.

Makna Setiap Unsur Penjor

Setiap bagian dari penjor memiliki makna simbolik religius yang dalam, di antaranya:

Bambu: Simbol gunung dan kekuatan Hyang Brahma Janur (ambu): Kekuatan Dewa Mahadewa Kain putih kuning: Kekuatan Dewa Iswara Jaja uli dan jaja gina: Kekuatan Dewa Brahma Kelapa: Kekuatan Dewa Rudra Pala bungkah dan pala gantung (umbi dan buah): Kekuatan Dewa Wisnu Tebu:Kekuatan Dewa Sambu Plawa (daundaunan): Kekuatan Dewa Sangkara Sanggah cucuk: Kekuatan Dewa Siwa Tamiang dan endongan: Simbol penolak bala dan perlindungan

Di balik keindahannya yang menjulang, penjor mengajarkan kita tentang kerendahan hati, pengendalian diri, dan kemenangan dharma dalam kehidupan seharihari.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.