TRIBUNNEWS.COM - Eks Presiden Korea Selatan (Korsel) periode 2017-2022, Moon Jae-in didakwa telah melakukan korupsi terkait dengan mencarikan pekerjaan bagi mantan menantunya, Seo, di salah satu maskapai di Thailand, Thai Easter Jet.
"Moon didakwa melakukan korupsi karena menerima 217 juta won sehubungan dengan memfasilitasi pekerjaan menantunya di sebuah maskapai penerbangan," kata Kantor Kejaksaan Distrik Jeonju dalam sebuah pernyataan resmi, Kamis (24/4/2025), dikutip dari ABC News.
Jaksa menilai Seo tetap diangkat menjadi Direktur Utama Thai Easter Jet meskipun secara pengalaman dan kualifikasinya tidak relevan dengan industri penerbangan.
Jaksa juga memperoleh temuan bahwa Seo kerap tidak melaksanakan tugasnya sebagai direktur utama.
"Maskapai tersebut, yang secara efektif dikendalikan oleh mantan anggota parlemen dari partai Moon, telah memberikan pekerjaan tersebut kepada eks menantu Moon untuk mendapatkan dukungan dari presiden saat itu," ujar jaksa.
Jaksa juga menemukan bahwa gaji dan tunjangan keuangan yang dibayarkan pihak maskapai kepada mantan menantu Moon ternyata digunakan untuk suap yang ditujukan untuk Moon.
Putri Moon pun lantas diceraikan oleh menantunya tersebut.
Kronologi Korupsi Moon
Sebagai informasi, Moon sebenarnya telah ditetapkan menjadi tersangka terkait kasus korupsi ini pada 30 Agustus 2024 lalu.
Dikutip dari Reuters, penetapan tersangka terhadap Moon setelah dilakukan penggeledahan oleh Divisi Kriminal 3 Kantor Kejaksaan Distrik Jeonju di kediaman anaknya, Moon Da Hye.
Kasus ini bermula dari adanya pengaduan yang diajukan lima tahun lalu yang menyoroti proses perekrutan Seo di Thai Eastar Jet.
Lantas, investigasi dilakukan yang berfokus pada hubungan Seo dengan penunjukkan Lee Sang-jik sebagai Kepala Badan Usaha Kecil dan Menengah Korea Selatan (KOSME).
Adapun aduan tersebut diajukan oleh Partai Kekuatan Rakyat (PPP) bersama dengan elemen sipil bernama Justice People pada medio September 2020-April 2021.
Dalam aduan itu, Seo diduga memperoleh jabatan sebagai direktur utama sebagai imbalan atas dukungan politi yang diberikan Lee selaku pendiri Easter Jet.
Temuan itu menguat setelah Lee diangkat menjadi Presiden KOSME pada tahun 2018 atau hanya beberapa bulan setelah Seo menjabat sebagai direktur utama Thai Eastar Jet.
Tak sampai itu, tudingan tersebut menguat setelah jaksa menemukan keputusan tersebut diduga diambil dalam pertemuan informal antara sekretaris presiden pada tahun 2017.
Terkait kasus ini, Seo telah diperiksa sebanyak tiga kali tetapi memilih bungkam.
Lalu, beberapa mantan pejabat tinggi era kepemimpinan Moon juga telah dipanggil untuk dimintai keterangan terkait dugaan keterlibatan dalam penunjukkan Lee sebagai Presiden KOSME.
Kasus yang menjerat Moon ini menambah drama politik di Korsel di mana di saat yang bersamaan Yoon Suk Yeol dicopot dari jabatan presidennya karena memberlakukan darurat militer.
Kini, Yoon pun tengah menghadapi persidangan terkait darurat militer yang dianggap wujud sebuah makar.
Dua kasus hukum ini berlangsung menjelang pemilihan presiden yang bakal digelar pada 3 Juni 2025 mendatang.
(Yohanes Liestyo Poerwoto)