Bagaimana Cara Penyebaran Islam di Indonesia? Apa Peran Kerajaan-kerajaan Islam?
Moh. Habib Asyhad April 25, 2025 10:34 AM

Artikel ini tentang bagaimanacara penyebaran Islam di Indonesia serta apa peran kerajaan-kerajaan Islam. Semoga bermanfaat.

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com -Islam masuk ke Indonesia diperkirakan sekitar abad ke-7 dan mencapai puncaknya pada abad ke-12 dan abad ke-13. Lalu bagaimana cara penyebaran Islam di Indonesia? Apa peran kerajaan-kerajaan Islam?

Islam masuk ke Indonesia tidak sekaligus tapi secara bertahap dan memakan waktu berabad-abad. Tokohnya tak melulu ulama atau pendakwah, tapi juga pedagang, ahli tasawuf, pelarian politik, dan lain sebagainya.

Bagaimana cara penyebara Islam di Indonesia?

1. Lewat perdagangan

Saluran masuknya Islam ke Indonesia yang paling efektif adalah melalui perdagangan. Penyebaran Islam melalui perdagangan dianggap paling efektif alasannya adalah kegiatan ini melibatkan semua golongan masyarakat.

Pola perdagangan pada awal berkembangnya Islam di Nusantara bahkan melibatkan raja dan para bangsawan, yang umumnya menjadi pemilik kapal dan saham. Saluran perdagangan didukung oleh kesibukan lalu lintas perdagangan selama abad ke-7 hingga abad ke-16 yang melewati Indonesia.

Ketika itu pedagang-pedagang Muslim dari Arab, Persia, India, turut ambil bagian dalam perdagangan dengan pedagang dari Barat dan Asia bagian timur.

Wilayah Indonesia menjadi tujuan sekaligus tempat singgah para pedagang Muslim yang melewati Selat Malaka. Selain berdagang, mereka juga menggunakan kesempatan ini untuk menyebarkan agama Islam.

Para pedagang tersebut tidak jarang harus menunggu angin muson agar dapat kembali ke negerinya dengan selamat. Selama menunggu, terjadi proses interaksi dengan masyarakat setempat, bangsawan, bahkan raja, dalam waktu yang cukup lama, hingga membuat mereka tertarik untuk belajar dan masuk Islam.

2. Lewat perkawinan

Para pedagang Muslim yang datang ke negeri lain, termasuk Indonesia, biasanya tidak membawa istri. Karena itu, mereka biasanya cenderung membentuk keluarga di tempat yang mereka datangi.

Tidak sedikit pedagang Muslim Arab, Persia, dan India, yang kemudian menikah dengan orang-orang pribumi Indonesia. Melalui perkawinan tersebut, terbentuk ikatan kekerabatan yang menjadi awal terbentuknya masyarakat Islam.

Selain golongan pedagang, cara penyebaran Islam melalui perkawinan juga banyak dilakukan oleh keluarga ulama. Misalnya pernikahan Raja Majapahit dengan putri Syekh Bentong yang melahirkan Raden Patah.

Raden Patah kemudian menjadi pendiri Kesultanan Demak, kerajaan Islam pertama di Jawa.

3. Lewat gerakan tasawuf

Tasawuf mengajarkan umat Islam agar selalu membersihkan jiwa dan mendekatkan diri kepada Allah. Para ahli tasawuf atau sufi mengajarkan latihan spiritual yang sebagian konsepnya telah dikenal oleh masyarakat Indonesia.

Misalnya latihan hidup sederhana, perilaku toleran, dan pembiasaan kejujuran. Para sufi, yang kemudian dianggap sebagai teladan bagi masyarakat, biasanya memiliki keahlian yang dapat membantu orang lain, misalnya seperti menyembuhkan penyakit.

Kepercayaan penduduk kepada para sufi kemudian digunakan untuk mengajarkan Islam dengan cara yang mudah diterima masyarakat. Hasilnya, penduduk akan masuk Islam tanpa perlu adanya paksaan.

4. Lewat pendidikan

Penyebaran Islam melalui saluran pendidikan dilakukan dalam pesantren-pesantren. Di pesantren, para ulama atau kiai mengajar para santri dari berbagai daerah. Setelah lulus, para santri kembali ke kampung halaman dan menyebarkan ajaran Islam yang diterimanya selama di pesanren.

Dengan cara itulah, agama Islam akhirnya menyebar ke seluruh pelosok Indonesia.

5. Lewat kesenian

Proses penyiaran Islam di Indonesia melalui saluran kesenian dapat ditemukan dalam bentuk tembang, sastra, dan pertunjukan wayang. Saluran ini sering digunakan oleh Wali Songo dalam berdakwah. Sunan Bonang misalnya, mahir dalam memainkan alat musik Jawa dan menggubah lirik-lirik tembang yang bernuansa religi.

Sunan Kalijaga merupakan tokoh Wali Songo yang mahir dalam pementasan wayang, di mana ia memodifikasi ceritanya dengan menyisipkan nilai-nilai Islam.

6. Lewat politik

Penyiaran Islam di Nusantara dapat dilihat dari pertumbuhan kerajaan-kerajaan Islam di berbagai daerah. Di kawasan Maluku, seperti Ternate dan Tidore, serta Sulawesi seperti Bone dan Gowa-Tallo, terjadi perubahan corak kerajaan dari Hindu menjadi Islam.

Konversi sang raja menjadi Muslim pun turut diikuti oleh rakyat kerajaan. Dengan demikian, politik keagamaan penguasa berperan besar dalam penyiaran Islam.

Begitulah artikel tentangbagaimana cara penyebaran agama Islam di indonesia? Semoga bermanfaat untuk para pembaca sekalian.

Peran kerajaan Islam dalam penyebaran Islam di Indonesia

Seperti disebut di awal, proses masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia berlangsung secara bertahap dalam kurun waktu ratusan tahun. Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh golongan pedagang, ulama, guru agama, dan ahli tasawuf.

Daerah di Indonesia yang pertama kali dikunjungi oleh para golongan penyebar Islam tersebut adalah Pulau Sumatera. Sebagai buktinya, kerajaan-kerajaan Islam tertua di Indonesia berdiri di Pulau Sumatera, misalnya Kerajaan Perlak dan Kerajaan Samudera Pasai.

Pada perkembangan selanjutnya, tumbuh kerajaan Islam di Jawa, yang tidak lepas dari peran besar Wali Songo. Kerajaan Demak, yang didirikan oleh murid Sunan Ampel, yakni Raden Patah, merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Setelah itu, kerajaan-kerajaan Islam semakin banyak ditemukan di Indonesia.

Mengutip Kompas.com, pengatuh kerajaan Islam di Indonesia dalam proses pengislaman sangat besar. Salah satu peranan kerajaan Islam dalam proses islamisasi di Indonesia adalah mendorong konversi keagamaan secara massal.

Melalui pengaruh politis otoritarian, sultan atau penguasa kerajaan Islam, membantu percepatan penyebaran ajaran Islam di wilayahnya. Islamnya seorang raja dan kebijakan kerajaan yang berlandaskan nilai-nilai keislaman, menjadi daya tarik bagi rakyat untuk memeluk Islam pula.

Dengan bantuan pemerintah kerajaan Islam, proses islamisasi di Nusantara semakin masif. Kerajaan-kerajaan Islam berhasil membangun peradaban dan menopang Islamisasi dengan cara memajukan lembaga-lembaga pendidikan Islam seperti pesantren, surau, atau langgar.

Orang-orang yang ingin belajar agama Islam pun tidak perlu lagi pergi ke daerah yang jauh dari kampung halamannya, karena pesantren, surau, dan langgar telah tersebar dari kota hingga ke pelosok desa.

Salah satu contohnya dapat dilihat dari peranan kerajaan Islam Demak dalam menyebarkan Islam di Pulau Jawa. Islamisasi Jawa merupakan salah satu agenda utama Kesultanan Demak. Oleh karena itu, islamisasi Jawa bukan hanya berjalan secara kultural atau personal, tetapi juga secara struktural yang ditopang oleh kekuatan politik dan pemerintahan kerajaan.

Upaya Kesultanan Demak dalam penyebaran agama Islam di Jawa tidak terlepas dari peranan yang dilakukan oleh Wali Songo. Penyebaran Islam di wilayah kekuasaan Demak oleh Wali Songo dilakukan dengan beragam cara, misalnya melalui kesenian dan kebudayaan.

Cara itu terbukti menjadi strategi yang efektif menarik simpati masyarakat dan mengajak mereka masuk Islam tanpa melalui kekerasan. Di Jawa, tercatat bahwa proses islamisasi yang sangat intensif terjadi setelah Kerajaan Demak eksis.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.