Meriahnya Soto Vaganza, Ribuan Warga Rebutan Soto Semarang di Halaman Balai Kota
rival al manaf May 04, 2025 09:32 PM

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Soto Vaganza 2025 berlangsung meriah di Halaman Balai Kota Semarang, Minggu (4/5/2025). Soto Vaganza ini digelar untuk memeriahkan rangkaian Hari Jadi ke-478 Kota Semarang.

Ribuan warga tumpah ruah berebut 4.478 porsi soto yang disediakan oleh para pelaku usaha soto dari UMKM hingga soto legend di ibu kota Jawa Tengah. Mereka rela berdesak-desakan demi mendapatkan seporsi kuliner khas Semarang tersebut. Tak sampai 30 menit, ribuan porsi sudah ludes diserbu pengunjung. Tak hanya warga lokal saja, pengunjung festival ini dari berbagai kota.

Yuni Nur Azizah, pengunjung dari Pringapus, Kabupaten Semarang, berjuang sepenuh tenaga untuk bisa memakan soto Semarang gratis. Ia bersama beberapa rekannya datang jauh-jauh dari kabupaten sebelah untuk menikmati sesuap soto.

"Saya dari rumah jam 16.00. Kemudian, jam 16.30 mulai antre soto. Antre oanjang banget. Alhamdulillah dapat. Kebetulan pas lapar, enak," ungkapnya, sembari menikmati soto di Halaman Balai Kota Semarang.

Soto Vaganza ini merupakan ajang untuk memperkenalkan kuliner Khas Semarang. Diikuti oleh 50 pengusaha soto dari soto legend hingga para pelaku UMKM. Lima soto legend suguhkan lezatnya kuliner khas Semarang yakni Soto Bangkong, Soto Mas Boed, Soto Pak Ra'an, Soto Pak Darno, dan Soto.

Manager Soto Mas Boed, Andri firmansyah menyajika 120 mangkuk soto. Ia bersama tim melakukan persiapan sejak pukul 13.00 berangkat dari kedainya di Banyumanik menuju Balai Kota Semarang.

"Kami senang banget diundang di acara Soto Vaganza. Soto Mas Boed teemasuk soto legend semarang," ucapnya.

Menurut dia, event ini bisa menjadi ajang promosi bagi pelaku usaha kuliner soto. Apalagi, soto merupakan kuliner khas Semarang.

Wacana diiusulkannya soto Semarang menjadi warisan budaya tak benda, ia pun sangat mendukung upaya itu. Dia berharap, soto Semarang bisa semakin menjadi daya tarik bagi masyarakat.

"Ciri khas soto Semarang, kita jago di kuahnya. Pakai ayam kampung asli. Bumbu rempah juara.

Isinya ada nasi, soun, ayam kampung, brambang bawnag, onclang, dan kuah yang khas," urainya.

Sementara itu, Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti mengaku kagum dengan Soto Vaganza yang diinisiasi oleh para pelaku usaha soto di Kota Lunpia. Event ini berhasil menyedot ribuan masyarakat.

"Ini murni gerakan dari teman-teman para bakul soto. Yang dikomando oleh lima soto legend dan dekranasda. Luar biasa, teman-teman bisa minta semua bakul soto di Kota Semarang," paparnya.

Diambilnya soto sebagai kuliner yang dipilih pada festival ini, Agustina mengungkapkan, soto menjadi kuliner yang dicari oleh masyarakat saat datang ke ibu kota Jawa Tengah. Menurut dia, soto Semarang, berbeda dengan soto di berbagai kota. Ajang ini menjadi wadah untuk memperkenalkan kekhasan soto asli Kota Semarang.

"Yang jadi ciri khas soto Semarang, kuah bening, ada tempe goreng, ada perkedel, sate ayam," bebernya.

Dia berharap, soto Semarang bisa menjadi warisan budaya tak benda. Menurut dia, pengusulan warisan budaya harus ada niat dari komunitas soto, ada master atau ahlinya. Pengusulan ini juga perlu narasi soal kuliner legend ini.

"Kalau itu diniatkan bisa. Pemkot Semarang support," ucapnya.

Dia ingin Soto Vaganza bisa menjadi event tahunan di Kota Semarang. Event ini bisa menjadi catatan literasi soal soto Semarang.

"Tapi, lebih penting dari itu memperkenalkan soto Semarang enak banget, sedap," tambahnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Wing Wiyarso mengatakan, sebanyak 4.478 porsi soto ini sesuai Hari Jadi ke-478 Kota Semarang. Ditambah, 4.000 porsi ayae melengkapi antusiasme masyarakat.

"Alhamdulillah sore ini upaya kita mengangkat, membuat literasi soto Semarang bisa terwujud. Semua ornag tahu kuliner ini," ucapnya.

Menurut Wing, kegiatan ini mengangkat potensi dan kearifan lokal untuk menjadi warisan budaya tak benda. Rencananya, tahun depan, Soto Semarang akan diajukan menjadi warisan budaya tak benda kepada Kementerian Kebudayaan. (eyf)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.