Polbangtan Malang Perkuat Regenerasi Petani Lewat Brigade Pangan di Pasaman Barat
GH News May 09, 2025 07:05 PM

TIMESINDONESIA, PASAMAN BARAT – Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional dan mendorong regenerasi petani, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang bersama Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman Barat menggelar Sosialisasi Pembentukan Brigade Pangan di Ruang Kepala Dinas Pasaman Barat, Kamis (8/5/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari percepatan program swasembada pangan nasional melalui optimalisasi lahan pertanian yang melibatkan generasi muda dan petani lokal dalam satuan kerja yang disebut Brigade Pangan.

“Brigade Pangan akan menjadi garda terdepan dalam mengelola dan mengoptimalkan lahan pertanian secara modern, profesional, dan terampil. Mereka akan menjalankan usaha yang berorientasi bisnis, menghasilkan pendapatan dan keuntungan,” tegas Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.

Senada dengan itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti, menyampaikan bahwa pembentukan Brigade Pangan merupakan program strategis nasional dengan target pembentukan sebanyak 4.224 unit.

“Sampai saat ini, sudah terbentuk 1.900 Brigade Pangan yang tersebar di 16 provinsi, yaitu sebanyak 1.779 unit pada tahun 2024 dan 121 unit pada tahun 2025,” ujarnya.

Sosialisasi ini dihadiri oleh perwakilan Dinas Pertanian, BRMP Sumbar, sejumlah camat, serta tim dari Polbangtan Malang yang menjadi penanggung jawab pembentukan Brigade Pangan di tujuh kabupaten di wilayah Sumatera Barat, termasuk Pasaman Barat.

Wakil Direktur I Polbangtan Malang, Ugik Romadi, menjelaskan bahwa Brigade Pangan menyasar petani berusia 19 hingga 39 tahun, dengan prioritas peserta berasal dari petani lokal berpendidikan minimal SD, dan terbuka juga bagi peserta dari luar daerah dengan minimal lulusan SLTA.

“Peserta Brigade Pangan akan memperoleh dukungan berupa alat dan mesin pertanian (alsintan), sarana produksi, serta difasilitasi untuk bermitra dengan offtaker,” jelasnya.

Satu Brigade Pangan terdiri dari 15 orang, termasuk manajer dan divisi-divisi teknis. Adapun pola kemitraan yang ditawarkan antara lain pengelolaan lahan tahunan dan kerja sama operasional agribisnis.

Perwakilan Polbangtan Malang lainnya, Hana Nur, menekankan bahwa peserta harus memiliki komitmen jangka panjang, termasuk kesediaan menjalin kerja sama minimal lima tahun dan menaikkan indeks pertanaman (IP) hingga 300.

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Pasaman Barat, Amiri, menyampaikan bahwa lahan yang telah terverifikasi untuk pembentukan Brigade Pangan saat ini mencapai sekitar 500 hektare. Namun, ia juga mengakui adanya kendala terkait batasan usia peserta serta karakteristik lahan yang tersebar dan tidak membentuk hamparan luas.

“Solusi strategis yang dapat ditempuh adalah dengan melibatkan generasi muda, termasuk anak-anak petani, agar regenerasi petani dapat berjalan,” jelas Amiri.

Senada, Saridin dari Bidang Penyuluhan menyambut baik inisiatif pembentukan Brigade Pangan yang dinilai mampu meningkatkan kemandirian dan daya saing petani lokal melalui dukungan alsintan.

Melalui sinergi antara pemerintah daerah dan Polbangtan Malang, pembentukan Brigade Pangan diharapkan menjadi motor penggerak pertanian modern dan berkelanjutan di Sumatera Barat.

Lebih dari itu, program ini juga diharapkan mampu menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan petani muda, mempercepat regenerasi petani, serta menciptakan ekosistem pertanian yang adaptif terhadap tantangan zaman.

Dengan kolaborasi yang solid dan pendampingan yang berkelanjutan, Brigade Pangan diyakini dapat membawa perubahan nyata bagi ketahanan pangan dan kemandirian pertanian di tingkat lokal maupun nasional. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.