Pangakuan Kakak Beradik di Medan usai Kirim Paket Jasad Bayi, Tak Dibawa ke RS karena Hubungan Inses
Whiesa Daniswara May 10, 2025 05:35 PM

TRIBUNNEWS.COM - Dua pelaku pembuang bayi di Medan, Sumatra Utara berinisial RD (25) dan NH (21) ditangkap pada Jumat (9/5/2025).

Kedua pelaku merupakan kakak beradik yang melakukan hubungan inses.

Kapolrestabes Medan, Kombes Gidion Arif Setyawan, mengatakan pelaku NH melahirkan seorang diri pada Sabtu (3/5/2025).

Lantaran lahir prematur, bayi mengalami kekurangan gizi dan kondisinya melemah.

NH enggan ke rumah sakit lantaran hamil di luar nikah sehingga bayi meninggal pada Rabu (7/5/2025).

Jasad bayi dibungkus tas kemudian dikirim melalui layanan ojek online.

“Tetapi kita belum tuntas dalam melakukan konstruksi dan menunggu hasil autopsi dari Rumah Sakit Bhayangkara,” ucapnya, Sabtu (10/5/2025), dikutip dari TribunMedan.com.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, kedua pelaku membenarkan adanya hubungan pacaran.

"Apakah tersangka RD ayah dari anak tersebut masih kita lakukan DNA." 

"Pelaku mengakui berpacaran dengan abangnya," imbuhnya.

Kini, kedua pelaku telah diamankan dan dapat dijerat pasal 80 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

"Kita akan melihat jika ada kekerasan yang mengakibatkan kematian bayi tersebut, baik itu fisik maupun psikis dan penelantaran sehingga mengakibatkan bayi meninggal pasti hukumannya berat," tandasnya.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Ferry Walintukan, menerangkan penangkapan dilakukan di sebuah kamar kos di Kecamatan Medan Belawan, Medan.

"Pelaku diamankan di kos-kosan pada hari Jumat pagi," bebernya.

Sebelum dimasukkan ke tas, para pelaku sempat membawa jasad bayi ke sebuah hotel.

"Lalu diserahkan kepada driver ojol di pinggir jalan untuk diantarkan ke lokasi tujuan,” tukasnya.

Pesan di Tas

Driver ojol bernama Yusuf Ansari mengaku hanya mengantarkan paket setelah permintaan pelanggan.

"Dia hanya minta kirim barang, (terduga pelaku) ngomong 'bang nanti rumahnya di dekat masjid, atas nama P," ucap Yusuf menirukan perkataan pelanggan, Kamis.

Setelah tiba di lokasi pengiriman, Yusuf membuka tas dan menemukan bayi terbungkus selimut hijau.

Yusuf kemudian menghubungi pengirim, namun nomornya tidak aktif.

"Saya juga chat juga, tapi gak bisa dichat lagi," imbuhnya.

Ketua Gabungan Ojek Roda Dua Medan Sekitar (Godams), Agam Zubir, mengatakan identitas pelanggan yang mengirim bernama Rudi sedangkan penerima P.

"Si driver mendapat orderan dekat SPBU Simpang Jalan Bilal yang akan diantar ke Jalan Ampera," jelasnya.

Ia menambahkan pengirim langsung pergi setelah tas berisi jasad bayi dibawa driver ojol.

"Yang memberikan tas itu sepasang muda-mudi. Mereka langsung pergi naik angkot," sambungnya.

Awalnya, Yusuf mengira wanita yang ada di lokasi tujuan merupakan penerima.

"Karena titiknya sesuai. Dikira driver perempuan itu penerimanya. Jadi karena perempuan itu merasa tidak ada memesan paket, keduanya bingung," lanjutnya.

Setelah kasus penemuan bayi, Yusuf menghubungi pihak aplikator.

"Masih rame di lokasi. Aplikator lagi di jalan ke lokasi. rencana mau diserahkan ke Polsek Medan Timur," pungkasnya.

(Mohay) (TribunMedan.com/Haikal)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.