TRIBUNNEWS.COM, CHINA - Seorang pria tua berusia 86 tahun di China selatan menikahi pacar mendiang putranya.

Dia dituduh melakukan itu untuk menghindari dikirim ke panti jompo.

Belakangan, putri kandungnya marah dengan ulah sang ayah.

Begitu murkanya wanita itu, ia mendobrak pintu dan memutus aliran listrik sebagai bentuk protes.

Dia yakin ibu tirinya cuma menginginkan harta ayahnya yang sudah tua.

Konflik keluarga tersebut ramai di media sosial China daratan sejak dilaporkan oleh Guangzhou Daily.

Pria berusia 86 tahun itu, yang diidentifikasi sebagai Paman Biao, tinggal di Foshan, provinsi Guangdong, China. 

Istri pertamanya meninggal pada tahun 2022.

Putranya meninggal pada bulan Februari 2025 lalu karena penyakit liver. 

Sebulan kemudian, Paman Biao mendaftarkan pernikahannya dengan pacar putranya yang bermarga Wang, yang 33 tahun lebih muda darinya.

Wang, yang pindah bersama putra Paman Biao untuk tinggal di rumah lelaki tua itu tahun lalu, mengatakan dia sudah menganggapnya sebagai anggota keluarganya.

Dia menikahi pria tua itu karena dia ingin mencegahnya dikirim ke panti jompo.

Menurut Wang, putri Paman Biao sebelumnya mengusulkan agar ayahnya pergi dan menyewa rumahnya.

Pria tua itu menolak gagasan ini.

Rumah Paman Biao terdaftar atas nama istri pertamanya.

Karena itu, untuk mengalihkan kepemilikan atas namanya, ia harus mendapatkan persetujuan putrinya.

Putrinya yang bermarga Qin itu mengklaim bahwa Wang menikah dengan ayahnya karena dia menginginkan hartanya.

Qin, yang sudah menikah dan tidak tinggal bersama ayahnya, mencoba mengganggu kehidupan lelaki tua itu dengan mendobrak pintunya beberapa kali dan memutus aliran listrik.

Komite desa setempat, federasi perempuan, dan polisi semuanya telah turun tangan untuk menengahi konflik, tetapi tidak berhasil.

Paman Biao berkata Wang tidak meminta uang padanya dan secara sukarela merawatnya.

“Dia memperlakukan saya dengan baik karena cinta sejati,” kata lelaki tua itu, seraya menambahkan bahwa ia akan mewariskan hartanya kepada siapa pun yang merawatnya dengan baik.

Zeng Yuru, konsultan psikologi yang berkantor di kota Guangzhou bagian selatan, mengatakan bahwa ketika anak-anak mereka tidak diperhatikan, warga lanjut usia cenderung memercayai pengasuh mereka.

Lin Cunbao, seorang pengacara dari Firma Hukum Guangdong Baohui, juga di bagian selatan negara itu, mengatakan sebagai istri Paman Biao, Wang, tidak hanya berhak atas warisannya, tetapi juga berkewajiban untuk mendukung dan merawatnya.