Berdayakan Ekonomi Lokal, Pegunungan Ijen Jadi Heritage Kopi Arabika Nasional
Choirul Arifin May 19, 2025 03:36 PM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Program pengembangan kopi arabika di kawasan Pegunungan Ijen di Jawa Timur, selain bertujuan komersial, juga merupakan bagian dari pemberdayaan ekonomi lokal, pelatihan petani, kemitraan produksi, hingga perluasan akses pasar bagi hasil bumi masyarakat.

Sekretaris Perusahaan PTPN I Aris Handoyo mengatakan, Program Pengembangan Kopi Arabika di wilayah Ijen ini pada prinsipnya sudah sejalan dengan program Kabupaten Bondowoso. 

Hal ini terbukti dengan dukungan penuh yang pernah disampaikan dalam Rapat Koordinator Forkopimda pada 6 Mei 2025 lalu yang dihadiri Bupati Bondowoso, Ketua DPRD Bondowoso, Kajari, Dandim, Kapolres, dan Kepala Kantor Pertanahan Bondowoso. 

Dalam kesempatan tersebut manajemen PTPN melalui Kebun JCE dan Blawan telah menyampaikan rencana program pengembangan kopi dan disambut sangat baik oleh Forkopimda.

Aris menekankan, kawasan Ijen bukan hanya sekadar areal perkebunan komoditas strategis, namun merupakan heritage nasional yang telah dikenal dunia melalui brand Java Coffee sejak tahun 1922. 

"Kawasan ini menyimpan nilai sejarah dan ekonomi yang tinggi, serta menjadi bagian penting dari identitas kopi Nusantara di mata dunia," sebut Aris.

Program pengembangan kopi Arabika yang sudah dimulai sejak 2022 dan merupakan sinergitas yang sangat baik dalam mendukung Program Bondowoso Republik Kopi.

Program ini juga dijalankan untuk menjaga konservasi wilayah Ijen agar terhindar dari risiko bencana alam yang seperti yang pernah terjadi pada tahun tahun sebelumnya.

Manajemen Unit Java Coffee Estate secara konsisten telah melakukan sosialisasi, membangun komunikasi dengan masyarakat, serta menghadirkan dialog terbuka dengan berbagai elemen lokal. 

Namun demikian, gangguan terhadap areal HGU yang sah secara hukum masih kerap terjadi, hingga pada akhirnya, beberapa kasus terakhir berhasil diproses melalui jalur penegakan hukum pidana sebagai bentuk perlindungan terhadap aset negara.

Aris Handoyo menambahkan bahwa Manajemen PTPN I senantiasa membuka ruang komunikasi kepada stakeholders, sehingga masukan-masukan konstruktif dapat diserap dan mendukung usaha PTPN I yang berkelanjutan sesuai dengan prinsip-prinsip Environment, Social dan Governance ( ESG ).

“Kami percaya, dengan dialog yang terbuka dan semangat gotong royong, tantangan sebesar apa pun dapat diatasi bersama. Kami siap melanjutkan komunikasi konstruktif demi menciptakan usaha yang sustain berlandaskan Environment, Social dan Governance ( ESG ),” ungkap Aris dikutip Senin, 19 Mei 2025.

Di sisi lain pihaknya menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas insiden yang terjadi di Desa Kaligedang, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, pada Kamis malam, 15 Mei 2025. 

Kejadian tersebut melibatkan tindakan anarkis yang mengakibatkan kerusakan pada aset negara serta penghadangan terhadap tiga personel TNI yang sedang bertugas menjaga kawasan Hak Guna Usaha (HGU) Perkebunan milik negara yang dikelola oleh PTPN I wilayah Regional 5.

Insiden ini menjadi perhatian serius, terutama karena menyangkut keamanan personel dan keberlangsungan program pengembangan ekonomi rakyat melalui sektor perkebunan.

Aris menegaskan, selama ini PTPN Group termasuk PTPN I terus berkomitmen menjalankan aktivitas usaha berbasis tanggung jawab sosial dan sinergi bersama masyarakat, khususnya dalam pengembangan komoditas kopi arabika di wilayah Ijen melalui kolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Bondowoso dalam program Bondowoso Republik Kopi (BRK).

“Kami menyayangkan insiden yang terjadi dan berharap semua pihak dapat menahan diri. Prinsip kami adalah membangun dengan masyarakat, bukan di atas masyarakat. Karenanya, kami terus membuka ruang dialog, mendengar aspirasi warga, dan membangun sinergi untuk kemajuan bersama," ungkap Aris Handoyo.

PTPN I menegaskan, seluruh aktivitas di area HGU telah dilaksanakan berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku, serta melalui pendekatan terbuka yang melibatkan masyarakat dan pemangku kepentingan, termasuk Forkopimda dan instansi terkait. 

Aris menambahkan, sejumlah pertemuan resmi dan Forum Group Discussion (FGD) telah digelar untuk menjembatani komunikasi dan menjamin transparansi program pengembangan kawasan.

Pihaknya mengapresiasi langkah sigap aparat keamanan dan tokoh masyarakat dalam meredam situasi dan membebaskan personel TNI secara damai.

"Kami juga mendukung sepenuhnya proses penegakan hukum yang adil, demi menjaga marwah negara dan ketertiban sosial," kata Aris.

Pihaknya juga menghimbau seluruh pihak untuk melihat ke depan dan menjadikan insiden ini sebagai momentum penguatan silaturahmi dan kolaborasi antara PTPN I Forkopimda dan masyarakat sekitar. 

Sumber: Kontan

 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.