TIMESINDONESIA, GRESIK – Sumur resapan yang dibangun di kawasan perkampungan Kabupaten Gresik, Jawa Timur, terbukti efektif mencegah genangan saat musim hujan.
Salah satunya terlihat di Desa Bunderan, Kecamatan Sidayu, yang sebelumnya kerap dilanda banjir, terutama di area perumahan.
Untuk itu, tahun ini Pemdes tersebut telah mengalokasikan pembangunan penambahan sumur resapan di tiga titik serta pembangunan saluran air jenis U-Ditch.
Sekretaris Desa Bunderan, Syaikhu Munif, menjelaskan bahwa rencana ini didasarkan pada keberhasilan pembuatan sumur resapan di tahun 2024 lalu, yang berlokasi di Dusun Pelawean RT 1 RW 1.
"Tahun lalu kita buat satu sumur resapan, dan terbukti efektif mengurangi genangan air. Dananya menghabiskan sekitar Rp 10-12 juta dan hasilnya sangat memuaskan," ungkapnya, Kamis (22/5/2025).
Melihat keberhasilan tersebut, Pemdes Bunderan berinisiatif menambah tiga sumur resapan baru. Rinciannya, satu titik akan dibangun di Dusun Pelawean RT 2 RW 1, dan dua titik lainnya di Dusun Buyungan, masing-masing di RT 1 RW 3 dan RT 2 RW 3.
Total anggaran yang dialokasikan mencapai Rp23 juta, yang seluruhnya bersumber dari Dana Desa tahun anggaran 2025.
Pembuatan sumur resapan ini dilakukan dengan teknik ngeblong hingga kedalaman sekitar 20 meter.
"Air hujan yang sebelumnya menggenang di tengah jalan perumahan kini bisa langsung meresap ke tanah, sehingga banjir bisa dihindari," jelasnya.
Selain sumur resapan, Pemdes juga akan membangun saluran air permanen menggunakan U-Ditch sepanjang 36 meter. Saluran ini akan dibangun di antara RT 1 dan RT 2 RW 1 sebagai penghubung utama aliran air hujan.
Munif menyebutkan, saluran ini sangat penting karena saat ini tidak ada sistem penampungan air seperti waduk di sekitar wilayah tersebut.
"Air hujan selama ini tidak langsung mengalir karena tidak ada tempat penampungan. Maka dari itu, saluran U-Ditch ini menjadi solusi penting," terangnya.
U-Ditch yang akan digunakan memiliki ukuran 30×30 cm dengan panjang total 120 cm per unit. Untuk mencapai panjang saluran 36 meter, dibutuhkan sekitar 30 unit U-Ditch.
Proyek ini diperkirakan akan mulai dikerjakan dalam waktu dekat, dengan estimasi waktu pengerjaan sekitar dua minggu proyek tersebut akan menghabiskan dana sekitar Rp25 juta.
"Selain mengatasi banjir, program ini juga berkontribusi pada upaya pengurangan stunting. Karena lingkungan yang sehat dan bebas genangan air akan berdampak positif pada kesehatan masyarakat, terutama anak-anak," pungkasnya. (*)