Iran Sebut Kantongi ‘Harta Karun’ Informasi Rahasia Israel, Termasuk Program Nuklir
Sri Juliati June 09, 2025 12:32 PM

TRIBUNNEWS.COM - Iran mengklaim telah berhasil memperoleh dokumen-dokumen rahasia milik Israel dalam jumlah besar.

Dokumen ini mencakup informasi sensitif mengenai program nuklir, hubungan luar negeri, serta kemampuan pertahanan militer negara tersebut.

Pernyataan itu disampaikan oleh Menteri Intelijen Iran, Esmail Khatib dalam sebuah wawancara dengan televisi pemerintah pada Minggu (8/6/2025).

Khatib menyebut bahwa dokumen yang dimiliki Iran merupakan “harta karun” yang dapat memperkuat posisi ofensif negaranya dalam menghadapi tekanan geopolitik, terutama dari Israel.

Laporan juga menyebutkan bahwa informasi tersebut terdiri dari gambar dan video, yang jumlahnya sangat besar sehingga memerlukan waktu cukup lama untuk dianalisis secara menyeluruh.

Menurut laporan media pemerintah Iran, dokumen yang diklaim telah diperoleh mencakup catatan tentang fasilitas nuklir Israel, rincian hubungan dengan Amerika Serikat, Eropa, dan negara-negara lain, serta data strategis militer yang sangat sensitif.

Hingga kini, belum ada bukti atau dokumen yang dibagikan ke publik oleh pihak Iran.

Khatib mengatakan bahwa dokumen tersebut telah dipindahkan ke lokasi yang aman dan publikasinya akan dilakukan “dalam waktu dekat.”

"Pemindahan harta karun ini memakan waktu dan memerlukan langkah-langkah keamanan. Tentu saja, metode pemindahan akan tetap dirahasiakan, tetapi dokumennya akan segera diungkapkan," kata Khatib, dikutip dari Al Jazeera.

Ia juga menegaskan bahwa metode pengumpulan dan pengiriman informasi akan tetap dirahasiakan untuk menjaga keamanan operasinya.

“Berbicara tentang ribuan dokumen akan menjadi pernyataan yang meremehkan," jelasnya.

Menurutnya, volume dari dokumen ini sangatlah besar.

"Besarnya volume bahan-bahan tersebut dan kebutuhan untuk mentransfer seluruh pengiriman secara aman ke negara tersebut mengharuskan adanya masa bungkam di media," demikian dilaporkan lembaga penyiaran milik pemerintah IRIB, mengutip sumber-sumber, dan menambahkan bahwa dokumen-dokumen tersebut telah sampai di "lokasi yang aman".

Pemerintah Israel hingga kini belum  mengeluarkan pernyataan resmi terkait klaim Iran ini.

Namun, dalam beberapa waktu akhir, pihak berwenang Israel mengklaim telah menangkap sejumlah warga negara yang dicurigai memata-matai untuk kepentingan Iran.

Pengungkapan ini menambah panjang sejarah konfrontasi diam-diam antara Teheran dan Tel Aviv. 

Kedua negara telah saling melancarkan operasi intelijen dan serangan siber dalam beberapa dekade terakhir.

Iran menuduh Israel berada di balik pembunuhan para ilmuwan nulirnya.

Sementara Israel menuding Iran sebagai kelompok militan yang mengancam eksistensinya, seperti Hizbullah dan Hamas.

Pada April 2024, kedua negara hampir terlibat dalam perang terbuka.

Menyusul serangan udara Israel terhadap fasilitas diplomatik Iran di Damaskus.

Iran membalas dengan serangan rudal dan drone ke wilayah Israel, yang akhirnya berhasil dicegah dari eskalasi lebih lanjut.

(Farra)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.